Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

KLHK-Unhas Kaji Adaptasi Dampak Negatif Perubahan Iklim

Workshop “Rehabilitasi Kawasan Pesisir sebagai Upaya Adaptasi terhadap Dampak Negatif Perubahan Iklim" di Mercure Hotel, Makassar, Sulsel.

Penulis: Faqih Imtiyaaz | Editor: Sukmawati Ibrahim
Faqih/TRIBUN TIMUR
Workshop “Rehabilitasi Kawasan Pesisir sebagai Upaya Adaptasi terhadap Dampak Negatif Perubahan Iklim" di Mercure Hotel, Makassar pada Senin - Selasa (20-21/5/2024).   

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Perubahan iklim jadi isu penting terkini perlu mendapat perhatian lebih.

Pasalnya,ancaman kenaikan suhu bumi kini cukup mengkhawatirkan.

Hal ini mendasari hadairnya workshop “Rehabilitasi Kawasan Pesisir sebagai Upaya Adaptasi terhadap Dampak Negatif Perubahan Iklim" di Mercure Hotel, Makassar pada Senin - Selasa (20-21/5/2024).

Workshop ini diinisiasi tiga pihak.

Mulai dari Puslit Perubahan Iklim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Unhas.

Lalu ada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Hanns Seidel Foundation.

Sekretari Ditjen Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) KLHK Agus Rusly memaparkan Indonesia dalam misi menjaga kenaikan suhu bumi

"Indonesia sepakat menjaga kenaikan suhu global tidak sampai 1,5 derajat celcius," jelas Agus Rusliy.

"Hal ini merujuk prediksi suhu global akan terus meningkat sampai 3,5 derajat, jika tidak ada pengurangan emisi pda 2020-2050," lanjutnya.

Agus menyebut, kenaikan suhu bumi akan berdampak pada iklim.

Perubahan iklim mempengaruhi curah hujan termasuk di Indonesia.

Sebagai negara tropis, perubahan iklim akan membuat musim hujan dan kemarau tak lagi menentu.

Sehingga lebih jauh berdampak pada aktivitas masyarakat.

"Kenaikan suhu 1,5 derajat celcius akan meningkatkan intensitas curah hujan dan dampk perubahan iklim termasuk di Indonesia," katanya.

Hal inilah yang coba dibedah bersama dalam workshop kali ini.

Lebih khusus mengarah pada kawasan pesisir.

Kawasan pesisir Sulsel cukup panjang terbentang. 

Garis pantai ini membentang dari bagian timur, selatan hingga barat.

Kehidupan masyarakat pesisir pun dinilai harus menjadi perhatian.

Ketua LPPM Unhas Prof Nasrum Massi mengaku, workshop ini bisa lebih jauh menyentuh masyarakat.

Riset dan pengabdian bisa dilakukan bersama stakeholder dengan membawa misi adaptasi pada perubahan iklim

"Ada hal yang kita harapkan bisa jadi kerjasama kalau ada riset yang bisa jalan," jelasnya.

"Pak Rektor berharap semua riset, inovasi bisa dihilirisasikan. Inilah di Kawasan pesisir. Ada manfaat yang dirasakan dari hasil yang kita kerjakan," lanjutnya.

Selama dua hari para akademisi, pejabat KLHK hingga aktivis lingkungan akan berdiskusi ragam tema untuk menjaga lingkungan. (*)

 

 

 


 
 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved