PSM Makassar
PSM Makassar Butuh Kreator Serangan Sekelas Carlos De Mello
Jika melihat postur tubuhnya, Carlos De Mello mungkin bukan tipikal seorang pesepakbola.
Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - PSM Makassar membutuhkan kreator lapangan tengah untuk mengarungi musim 2024-2025.
Jenderal lapangan tengah sekelas Carlos De Mello.
Carlos De Mello merupakan penggawa PSM Makassar di musim 1999-2000.
Pria kelahiran Rio de Jeneiro, Brazil itu direkrut dari Persebaya Surabaya.
Jika melihat postur tubuhnya, Carlos De Mello mungkin bukan tipikal seorang pesepakbola.
Namun, skil olah bolanya di atas rata-rata.
Carlos De Mello tak banyak berlari, tapi memiliki visi bermain yang bagus.
Umpan-umpan dan eksekusi bola matinya sangat akurat, sehingga menjadi pelayan yang baik bagi striker.
Carlos De Mello pun mempersembahkan gelar juara Liga Indonesia 1999-2000 untuk PSM Makassar.
Gelandang serang tipikal Carlos De Mello yang tak dimiliki PSM Makassar musim lalu sepeninggal Willem Jan Pluim.
Kenzo Nambu yang sering diplot sebagai gelandang serang bukan tipikal pengatur lapangan tengah.
Pemain asal Jepang ini lebih menjadi gelandang pendobrak.
Sedangkan Ze Paulo yang direkrut di putaran kedua justru gagal memberi kontribusi.
Pemilik nomor punggung 94 itu lebih banyak menjadi penghias bangku cadangan.
Kalau dimainkan justru sebagai gelandang box to box.
Masa depan keduanya bersama PSM Makassar juga belum jelas untuk musim depan.
Kontrak Kenzo maupun Ze Paulo akan berakhir Mei ini. Makanya, kreator lapangan tengah sangat perlu dicari oleh PSM Makassar.
Sekretaris Jenderal The Macz Man, Mustafa mengatakan, gelandang serang punya peranan penting dalam tim.
Ia berharap, gelandang serang direkrut sekelas Carlos De Mello.
“Semoga musim depan bisa merekrut pemain seperti Carlos De Mello. Meski kurang lincah, tapi sangat memanjakan striker,” katanya saat dihubungi melalui telepon, Kamis (16/5/2024).
Menurutnya, pengatur serangan yang bagus akan membuat striker terlayani dengan baik.
Pasalnya, musim lalu striker kurang mendapat suplai bola dari lapangan tengah.
Dampaknya, jumlah memasukkan gol Laskar Pinisi rendah.
“Kita mau memiliki jenderal lapangan, pengatur bola bagus untuk striker,” ujarnya.
Sementara Pengamat Sepak Bola, Muhammad Hanafing Ibrahim menyebut, PSM Makassar butuh kreator serangan.
Ia melihat klub kebanggaan masyarakat Sulsel ini kurang kreativitas lapangan tengah.
Akibatnya, suplai bola kepada striker minim. Striker pun kurang tajam dalam membobol gawang lawan.
"Striker minim cetak gol sebab pengumpan tidak ada," ungkapnya.
Menurutnya, striker PSM Makassar tipikal harus diberi umpan matang.
Adilson Silva punya kecepatan. Berulang kali cetak gol dengan memanfaatkan umpan truepass antar lawan.
Kemudian Victor Mansaray penguasaan bolanya bagus. Cuma berulang kali menjemput bola, ketika memasuki kotak penalti bolanya direbut.
"Mereka punya kualitas dari segi individu. Tapi tidak bisa bikin gol kalau pengumpan tidak ada," ujar instruktur pelatih di PSSI ini. (*)
PSM Makassar Paling Banyak Mainkan Pemain U-23 Pekan I Super League, Persija - Persib ? |
![]() |
---|
Profil Sembilan Pemain Asing PSM Makassar: Didominasi Brasil, Yuran Fernandes Masih Termahal |
![]() |
---|
PSM Makassar Serahkan Jersey Nomor 01 ke Wali Kota Munafri Arifuddin |
![]() |
---|
Head to Head Bhayangkara FC vs PSM Makassar, The Guardians vs Juku Eja Batal Main Malam |
![]() |
---|
2 Pilar Asing PSM Belum Gabung! Yuran Terkendala Penerbangan, Abu Kamara Tersandung Administrasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.