PKS Pikir-pikir Dukung Kabinet Prabowo-Gibran, Musyawarah Majelis Syuro Jadi Penentu

TRIBUN-TIMUR.COM -- Partai Keadilan Sejahtera (PKS) masih pikir-pikir apakah mendukung atau jadi oposisi pemerintahan kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Di Pilpres 2024, PKS jadi lawan Prabowo-Gibran.

PKS membangun koalisi perubahan bersama Nasdem dan PKB.

Koalisi perubahan mengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Adapun Prabowo-Gibran diusung Gerindra, Golkar, PAN, dan Demokrat.

Seusai Pilpres, Nasdem dan PKB memutuskan beralih mendukung Prabowo-Gibran.

Kini tinggal PKS dari barisan koalisi perubahan belum mendukung Prabowo-Gibran.

PKS akan mengambil keputusan mendukung atau tidak kabient Prabowo-Gibran setelah menggelar musyawarah majelis syuro

Partai berlambang padi dan bulan sabit itu segera menggelar musyawarah majelis syuro memilih oposisi atau bergabung ke dalam pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengatakan bahwa musyawarah majelis syuro akan digelar pada bulan depan.

"Mungkin bulan depan (musyawarah majelis syuro)," ucap Mardani di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (14/5/2024).

Lebih lanjut, Mardani menambahkan nantinya majelis syuro PKS akan segera memutuskan. Namun secara pribadi, ia lebih memilih sebagai oposisi.

"Itu akan diputuskan di majelis syuro. Kalau saya oposisi," pungkasnya.

Ketua DPP Partai Golkar, Dave Laksono, merespons soal PKS yang bakal menentukan sikap politiknya dalam musyawarah Majelis Syuro PKS. 

PKS, dalam Pilpres 2024, mengusung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar bersama NasDem dan PKB.