PON 2024
Pengurus Cabor Lolos PON Minta Honor Atlet 8 Bulan Dibayar, KONI Sulsel Pikir-pikir
KONI Sulsel masih pikir-pikir atas permintaan para perwakilan cabor pasalnya dana yang tersedia sangat minim hanya Rp17,5 miliar.
Penulis: M Yaumil | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pengurus Cabang Olahraga (Cabor) Sulawesi Selatan (Sulsel) yang lolos PON 2024 minta honor atlet delapan bulan dibayar.
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel masih pikir-pikir atas permintaan para perwakilan cabor tersebut.
Pasalnya dana yang tersedia sangat minim hanya Rp17,5 miliar.
KONI Sulsel dan perwakilan 42 Cabor bertemu di Kantor KONI Jl Sultan Hasanuddin, Kecamatan Ujung Pandang, Makassar, Rabu (15/5/2024).
Pertemuan membahas mengenai uang saku atlet dan persiapan PON Aceh-Sumut 2024.
Baca juga: Cabor Minta Suntikan Dana Rp8 Juta ke KONI Sulsel untuk Persiapan PON 2024
Sekum KONI Sulsel, Mujiburahman mengatakan akan merapatkan dahulu permintaan honor atlet dan pelatih dibayarkan delapan bulan terhitung sejak Februari.
Akan tetapi, KONI Sulsel merasa berat dengan permintaan itu.
Hanya menyanggupi honor atlet selama empat bulan.
Terhitung sejak Juni sampai September.
“Kami mengeluarkan kebijakan hanya memberikan empat bulan saja, mulai Juni sampai September, itu saja mencapai Rp5,1 miliar,” katanya kepada Tribun-Timur.com, Rabu (15/5/2024).
“Sedangkan cabor meminta untuk mendahulukan honor atlet untuk delapan bulan terhitung dari Februari. Kalau itu diberikan anggaran sekitar Rp11 miliar, anggaran koni cuma Rp17,5 miliar,” sambungnya.
Hal ini pun menjadi perdebatan.
Karena memang anggaran yang minim ini menjadi kendala semua pihak terutama pelatih dan atlet.
Tapi satu sisi permintaan itu juga sangat beresiko.
Karena akan berdampak pada anggaran lain yang berkurang.
Termasuk biaya pemberangkatan atlet nantinya.
Baca juga: Jelang PON Aceh-Sumut Anggaran Cabor Lari Tak Kunjung Cair, Bagaimana Nasib Atlet Sulsel?
“Besok kami rapat pimpinan dulu apakah mengiyakan 8 bulan honor Cabor itu, karena buah simalakama kalau kita setuju kita hanya bisa pergi tidak bisa pulang,” jelasnya.
“Logikanya perjalanannya itu butuh Rp11 miliar pulang dan pergi dengan akomodasi lengkap kamar dengan makan tiga kali, jadi memang kita efisiensi,” tambahnya.
Dana sebesar Rp17,5 miliar, untuk membiayai 412 atlet, 147 asisten pelatih dan mekanik.
Panitia kontingen 50 orang, yang berangkat total sekira 600 orang.
Mujiburrahman logisnya Sulsel butuh tambahan dana.
Karena yang tersedia sangat kurang.
Bahkan dana tersebut berkurang jika dibandingkan dengan PON sebelumnya.
Yang menurunkan atlet lebih sedikit.
“Waktu PON Papua anggaran itu Rp32 miliar untuk membiayai 226 atlet, 86 asisten pelatih dan panitia 50 orang,” terangnya.
“Minimal kita butuh Rp35 miliar paling mentok untuk mencakup semua kebutuhan atlet, karena kebutuhan pemberangkatan sama uang saku itu Rp21 miliar belum peralatan Rp10 miliar,” tuturnya.(*)
Laporan Kontributor Tribun-Timur.com, M Yaumil
Duet Mutiara-Amanda Mahasiswa Unhas Makassar Sumbang Perak Cabor Renang Artistik di PON Aceh-Sumut |
![]() |
---|
Sepak Takraw Putra Raih Emas di Nomor Beregu PON Setelah 16 Tahun, Tim Putri Perak |
![]() |
---|
Pertama Kali Ikut PON, Cabor Binaraga Sulsel Sumbang Medali di PON XXI Aceh Sumut |
![]() |
---|
Ade Tri Putra Kadiaman dan Anastasya, Kakak Adik Atlet Sulsel Raih Perak Cabor Dansa PON Aceh-Sumut |
![]() |
---|
Mutiara Nur Azisah Mahasiswi FIKP Unhas Sabet Perak di PON Aceh-Sumut 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.