Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilwali Medan 2024

Sosok Ahyar Nasution Lawan Berat Bobby Nasution di Medan, Dulu Dipecat Kini Kembali Lagi ke PDIP

Sosok Ahyar Nasution lawan berat Bobby Nasution di Pemilihan Wali Kota Medan, berencana kembali bertarung.

Editor: Ansar
Kolase Tribun-timur.com
Sosok Ahyar Nasution lawan berat Bobby Nasution di Pemilihan Wali Kota Medan, berencana kembali bertarung. 

"Namun memang PDIP selalu mendorong kader untuk maju di Pilkada. Salah satu yang didorong untuk maju adalah Ketua PAC PDIP Medan Hasyim oleh kader kader di Medan.

Kita PDIP Medan memang mengutamakan kader sebagai calon kepala daerah. Agar tetap memiliki pemikiran revolusioner, militan dan tidak berbelok belok apalagi berkhianat seperti kemarin," kata Boydo. 

Sementara itu Ketua Tim Penjaringan Kepala Daerah PDIP Medan, Ramond Siagian mengatakan, selain Akhyar, ada dua orang lainnya yang sudah mengembalikan formulir pendaftaran ke PDIP Medan

"Ada Akhyar, Sobirin Harahap Dewan Pakar PKS Medan, kemudian Suryani Paska Sekretaris PKB yang sudah mengembalikan pendaftaran sebagai calon walikota Medan," kata Ramond. 

Ada pun pendaftaran calon walikota Medan dari PDIP telah dibuka sejak 17 April hingga 15 Mei 2024.

Ramond mengatakan, proses penunjukan calon walikota Medan nantinya akan diputuskan oleh DPP PDIP

"Secara keseluruhan ada 26 yang mengambil formulir. Kita akan tunggu untuk yang lainnya sebelum nantinya akan kita serahkan ke DPP untuk diputuskan," tutup Ramond.

Berikut perjalanan karir politik dan Profil Ahyar Nasution

Seperti diketahui, Akhyar Nasution lahir di Medan, 21 Juli 1966.

Ia menempuh pendidikan di SD Negeri 060863/27 Kelurahan Brayan Bengkel, Medan Timur (1974-1980).

Kemudian masuk SMP Negeri 9 Medan, Kelurahan Pulo Brayan Kota, Medan Barat, Medan (kini SMP Negeri 11 Medan, 1980-1983)

Lalu bersekolah di SMA Negeri 3 Medan (1983-1986).

Setelah itu, ia lalu melanjutkan pendidikan S1 Teknik Sipil di Universitas Sumatra Utara (USU) dan meraih gelar Sarjana Teknik (1988-1995).

Sebagai sosok yang penuh dengan kreativitas, selama berkuliah, dia aktif menjadi anggota Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Fakultas Teknik USU (1988-1995).

Dikenal sebagai aktivis jempol di masanya

Sumber: Tribun Timur
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved