Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rumah Sakit Jumpandang Baru Makassar Mangkrak Lagi

Nasib Rumah Sakit Jumpandang Baru, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali mangkrak. 

Penulis: Siti Aminah | Editor: Sukmawati Ibrahim
Tribun Timur
Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Nursaidah Sirajuddin 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Nasib Rumah Sakit Jumpandang Baru, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali mangkrak

Bangunan milik Pemerintah Kota Makassar ini putus kontrak karena pengerjaan tak sesuai harapan. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Nursaidah Sirajuddin mengatakan, pemutusan kontrak terpaksa dilakukan karena progres pengerjaan baru 31 persen. 

Padahal, pihaknya sudah memberikan kesempatan dengan dua kali perpanjangan kontrak kepada penyedia. 

Pertama, perpanjangan kontrak diberikan selama 50 hari setelah berakhirnya kontrak pada 31 Desember 2023.

Kemudian perpanjangan kedua kembali diberikan selama 40 hari hingga 29 Maret. 

Baca juga: 4 Bulan di Indonesia, Konjen India Langsung Tertarik Kerja Sama dengan Pemkot Makassar

"Selesai kontrak di tanggal 29 Maret, tapi saya putuskan kontrak di 27 Maret karena tidak boleh saya sampai selesai kontrak (untuk putuskan) karena ternyata hasil evaluasi akhir hanya 31 sekian persen, jauh dari harapan," ungkap Nursaidah Sirajuddin Rabu (8/5/2024). 

Ida-sapaannya mengatakan, ia sudah berusaha untuk mempertahankan agar kontraktor bisa menyelesaikan bangunan tersebut sesuai target. 

Namun tak ada progres baik yang diperlihatkan selama kesempatan tersebut diberikan. 

Pihaknya juga sudah pernah memanggil kontraktor bersangkutan untuk meminta komitmen agar pekerjaannya dirampungkan. 

"Jadi rangkaian sudah kami lakukan, banyak hal yang kami lakukan di awal sampai kami rapat menghadirkan orang-orang pentingnya (penyedia) sampai Inspektorat juga dipanggil untuk membantu mengambil kebijakan terkait itu," jelasnya. 

Adapun anggaran pembangunan RS Jumpandang Baru pada tahun 2023 sebesar Rp9 miliar 

Anggaran tersebut untuk mengcover pembangunan lantai 1 dan lantai 2 RS Tipe C tersebut. 

Namun sayang, harapan masyarakat untuk mendapatkan fasilitas kesehatan yang layak mesti diurung lagi. 

Tahun ini, Dinas Kesehatan juga tidak mengalokasikan anggaran untuk melanjutkan pembangunan RS tersebut. 

"Kesalahan dari kabid tidak menganggarkan pembangunan Jumpandang Baru, mungkin kemarin itu mereka saling berharap, ada yang kasi masuk. Kepala bidang dan PPTK saling berharap bahwa ada yang memasukkan. Akhirnya begitu dikunci dilihat tidak ada anggarannya," paparnya. 

Hanya saja, ia berharap ada ruang untuk melakukan pergeseran anggaran di APBD Perubahan agar Rumah Sakit Jumpandang Baru kembali dijalankan. 

"Saya dengar APBD perubahan akan cepat dilakukan semoga saya bisa lakukan pergeseran. Tapi saya juga belum bisa menjanjikan pergeseran itu ada atau tidak. Mudah-mudahan ada supaya pemanfaatan lantai 1 dan 2 bisa segera berjalan karena mengingat kontrak jumpandang baru berakhir di bulan 12," terangnya. 

"Jumpandang baru ngontrak selama pembangunan, kalau berfungsi lantai 1 dan 2 dia bisa berfungsi sebagai puskesmas. Nanti belakangan kita maksimalkan sampai lantai 8 untuk bagaimana RS Tipe C dimaksimalkan," tutupnya. (*) 

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved