"Kesalahan dari kabid tidak menganggarkan pembangunan Jumpandang Baru, mungkin kemarin itu mereka saling berharap, ada yang kasi masuk. Kepala bidang dan PPTK saling berharap bahwa ada yang memasukkan. Akhirnya begitu dikunci dilihat tidak ada anggarannya," paparnya.
Hanya saja, ia berharap ada ruang untuk melakukan pergeseran anggaran di APBD Perubahan agar Rumah Sakit Jumpandang Baru kembali dijalankan.
"Saya dengar APBD perubahan akan cepat dilakukan semoga saya bisa lakukan pergeseran. Tapi saya juga belum bisa menjanjikan pergeseran itu ada atau tidak. Mudah-mudahan ada supaya pemanfaatan lantai 1 dan 2 bisa segera berjalan karena mengingat kontrak jumpandang baru berakhir di bulan 12," terangnya.
"Jumpandang baru ngontrak selama pembangunan, kalau berfungsi lantai 1 dan 2 dia bisa berfungsi sebagai puskesmas. Nanti belakangan kita maksimalkan sampai lantai 8 untuk bagaimana RS Tipe C dimaksimalkan," tutupnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.