Pilkada Jakarta
Sosok Jagoan Baru PDIP Penantang Golkar dan Nasdem di Pilkada Jakarta, Penampilan Nyentrik dan Lucu
Setelah Ridwan Kamil jagoan partai Golkar dan Ahmad Sahroni Nasdem, kini muncul lagi sosok lain andalan PDIP partai besutan Megawati.
TRIBUN-TIMUR.COM - Figur calon gubernur (cagub) DKI Jakarta pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 makin ramai.
Setelah Ridwan Kamil jagoan partai Golkar dan Ahmad Sahroni Nasdem, kini muncul lagi sosok lain andalan PDIP partai besutan Megawati.
Bursa pencalonan orang nomor satu di DKI masih memunculkan nama besar lainnya.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebelumnya muncul sebagai jagoan PDIP.
Namun belakangan, muncul lagi satu nama digadang-gadang bakal diusung PDIP.
Sosok jagoan baru itu adalah menteri Presiden Jokowi.
Penampimpilannya kerap menyita perhatian.
Bahkan kerap tampil lucu dan menjadi perhatian.
Sosok itu adalah Basuki Hadimuljono.
Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI-P DKI Jakarta Pantas Nainggolan mengatakan, partainya tengah menjaring sejumlah nama untuk menjadi bakal cagub DKI pada Pilkada 2024.
Beberapa nama itu antara lain, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Tri Rismaharini, Abdullah Azwar Anas, Prasetyo Edi Marsudi, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono.
"Iya ini kita masih dalam proses penjaringan (untuk nama cagub DKI)," ujar Pantas di daerah Bogor, Jawa Barat, Kamis (25/4/2024).
"Iya Pak Basuki (Hadimuljono) juga (masuk bursa calon). Kemudian termasuk Andika Perkasa. Ya (Basuki Tjahja Purnama) kader kita juga gitu," sambungnya.
Penetapan nama yang nantinya diusung maju dalam Pilkada DKI 2024, kata Pantas, akan diputuskan berdasarkan beberapa hal.
"Tapi kan dalam mengambil keputusan pasti kita mempertimbangkan banyak hal," kata Pantas.
Telah tetapkan kriteria
Pantas menyampaikan, PDI-P DKI Jakarta telah menetapkan kriteria yang akan diusung bakal cagub pada Pilkasa DKI 2024.
"Ya pertama (kriterianya) yang komitmen dalam konteks ideologi Pancasila. Kedua mampu paling tidak memenuhi atau selaras dengan harapan Jakarta ke depan," ujarnya.
Menurut Pantas, kriteria bakal cagub DKI perlu ditetapkan karena ada beberapa masalah di Jakarta yang perlu menjadi perhatian.
Salah satu yang jadi masalah adalah soal Jakarta yang akan tidak lagi menjadi Ibu Kota.
"Walaupun Jakarta tidak lagi sebagai Ibu Kota tapi masih tetap menjadi Indonesia 'mini' yang harus mencerminkan persatuan, toleransi yang tinggi dan lain sebagainya," kata Pantas.
Prioritaskan kader internal Pantas mengatakan, partainya memprioritaskan kader internal yang potensial dalam penjaringan bacagub DKI.
"Ya untuk utama sudah pasti kader (internal PDI-P) menjadi prioritas," ujar Pantas.
Pantas menegaskan, akan ada beberapa penilaian kepada para kader partai sebelum nantinya ditetapkan menjadi bakal calon gubernur DKI. Salah satunya soal elektabilitas.
"Sekali lagi itu yang perlu dilihat (elektabilitas). Elektabilitas itu juga menjadi sangat penting. Tetapi ada nilai-nilai yang perlu diketahui," ucap Pantas.
Umumkan nama bakal cagub pada Mei 2024 Pantas menyebut, PDI-P DKI Jakarta akan mengumumkan bakal cagub yang diusung pada Mei 2024.
"Mungkin bulan Mei 2024 menjadi waktu yang sangat tepat untuk bisa bagi semua partai untuk mengumumkan jagoannya termasuk PDI Perjuangan," jelas Pantas.
Menurut Pantas, salah satu prosesnya yakni pertimbangan elektabilitas cagub dari internal partai.
"Karena kita lihat prosesnya ya mungkin bulan Mei kan sudah mulai berproses jadwal yang dikeluarkan oleh KPUD dan itu sudah akan mulai," ucap Pantas.
Terkait koalisi, PDI-P sampai saat ini disebut belum membahas secara internal, termasuk komunikasi dengan partai-partai lain.
Sebagai informasi, Ridwan Kamil dan Ahmad Sahroni adalah dua nama yang digadang-gadang bakal dicalonkan sebagai cagub DKI oleh partainya masing-masing, yakni Golkar dan Nasdem.
Selain itu, nama Ahmed Zaki dan Erwin Aksa juga menjadi bakal calon gubernur DKI yang akan diusung Golkar.
Profil
Presiden Jokowi mengajak sejumlah menteri untuk kemah bersama di titik nol kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Salah satu menteri yang ikut kemah bersama Presiden Jokowi adalah Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PU PR) Basuki Hadimuljono.
Basuki Hadimuljono mendampingi Presiden Jokowi sejak pagi, saat kegiatan penyerahan air dan tanah oleh para gubernur.
Dalam kegiatan tersebut, ada pemandangan berbeda dari Basuki Hadimulyono.
Basuki Hadimulyono tampil layaknya seorang fotografer profesional yang tengah mengabadikan sebuah kegiatan.
Dia tampak menenteng kamera berlensa tele dan aktif mengabadikan momen penyerahan serta penyatuan air dan tanah dari kepala daerah kepada Presiden.
Basuki Hadimulyono berada di barisan depan di dekat Presiden Jokowi, bersama Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor yang berdiri dekat kendi Nusantara untuk menuang air dan tanah.
Selain itu, Menteri Basuki Hadimulyono juga tampak aktif membidik jajaran tamu undangan yang hadir dan situasi selama prosesi berlangsung.
Gaya Basuki Hadimulyono yang nyentrik pun mendapat sorotan dari warganet.
Terlihat, Basuki Hadimulyono mengenakan topi terbalik dan mengenakan kemeja putih lengan panjang yang sengaja digulung selama menjadi fotografer dadakan itu.
Sebagai catatan, bukan kali ini saja Menteri Basuki Hadimulyono terlihat sibuk menjadi fotografer dalam sebuah kegiatan peresmian yang dihadiri Presiden.
Dalam sejumlah kesempatan, Basuki Hadimulyono kerap tampil sebagai fotografer.
Biodata Basuki Hadimulyono
Basuki Hadimulyono merupakan lulusan UGM yang sudah mengabdi di Kementrian PUPR cukup lama.
Pria kelahiran Surakarta 5 November 1954 tersebut sudah hampir 40 tahun berkiprah di Kementrian PUPR.
Basuki Hadimulyono telah tiga kali menjabat sebagai pejabat Eselon I, sebelum kemudian ditunjuk menjadi menteri pada Kabinet Kerja.
Basuki Hadimulyono dikenal sebagai seorang pekerja keras dan menguasai pekerjaanya.
Dia banyak kerja di lapangan sehingga betul-betul menguasai pekerjaanya.
Basuki Hadimulyono adalah anak ke empat dari delapan bersaudara.
Ayahnya adalah seorang tentara.
Tempat tinggal Basuki Hadimulyono saat kecil sering pindah-pindah mengikuti tugas ayahnya.
Basuki kecil mengawali pendidikannya dengan bersekolah di salah satu SD di Palembang.
Kemudian melanjutkan studinya di SMP yang ada di Palembang.
Tapi sebelum lulus, ia harus pindah ke Papua dan menyelesaikannya di sana.
Begitu juga dengan SMA-nya. Basuki menamatkanya tidak di Papua, tetapi di SMA Negeri 5 Surabaya, Jawa Timur.
Basuki Hadimulyono lalu melanjutkan pendidikannya dengan kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta.
Setelah lulus, dia mengabdi sebagai pegawai negeri sipil di Kementrian Pekerjaan Umum hingga akhirnya dipilih menjadi Menteri PUPR.
Biodata Basuki Hadimuljono
Nama : Basuki Hadimuljono
Tempat/Tanggal Lahir : Surakarta, 5 November 1954
Pendidikan : Program Sarjana Teknik Geologi Universitas Gajah Mada, Yogyakarta (1979)
Program Magister dan Doktor Teknik Sipil di Colorado State University (1989).
Jabatan :
Pimpinan Proyek Induk Pengelolaan Wilayah Sungai (PWS) Ciliwung Cisadene
Direktur Wilayah Tengah, Ditjen Sumber Daya Air
Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Sekretariat Jenderal
Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
Direktur Jenderal Penatan Ruang
Menteri PUPR
Istri : Kartika Nurani
Anak : Neil Andika, Dewi Mahamiani, Dira Mediani
Ada Apa dengan KIM Plus? Tak Seorang Pun Ketum Hadiri Kampanye Ridwan Kamil dan Suswono di Jakarta |
![]() |
---|
Profil & Rekam Jejak Jusuf Hamka Bos Jalan Tol Siap Dampingi Kaesang di Jakarta, Harta Lebih Rp15 T |
![]() |
---|
PDIP Siapkan 5 Jagoan di Pilkada Jakarta 2024, Satu Orang Bukan Kader dan Pernah Jadi Rival |
![]() |
---|
Pantas Golkar Ingin Paketkan Kaesang- Jusuf Hamka di Pilkada Jakarta, Rencana Lain Diungkap Pengamat |
![]() |
---|
Golkar Sudah Ragu Dorong Ridwan Kamil Bertarung di Pilkada Jakarta, KIM Mulai Pecah Kongsi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.