Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Madura United Tekuk PSM Makassar 2-0, Bernardo Tavares Minta Wasit Dievaluasi

Setelah laga, arsitek PSM Makassar Bernardo Tavares mengirimkan kritik kepada wasit.

Penulis: M Yaumil | Editor: Sukmawati Ibrahim
kolase Tribun Timur
Pelatih Madura United Mauricio Souza dan pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares saat konferensi pers, Sabtu (20/4/2024). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Madura United tekuk PSM Makassar 2-0 di Stadion Gelora Bangkalan, Minggu (21/4/2024).

Kemenangan ini membuat Madura United kokoh di peringkat empat klasemen dengan 53 poin.

PSM Makassar bertahan di peringkat 11 dengan 41 poin.

Pertandingan ini lebih penting untuk Madura United.

Karena kans ke babak perebutan juara lebih besar.

PSM Makassar tetap memberikan perlawanan sengit, banyak peluang diciptakan Pasukan Ramang.

Namun, efisiensi Madura United lebih unggul.

Dua gol di babak pertama mampu dipertahankan sampai laga selesai.

Setelah laga, arsitek PSM Makassar Bernardo Tavares mengirimkan kritik kepada wasit.

Tavares menganggap timnya bisa mendapatkan penalti.

Momen saat Adilson Silva memenangkan duel di dalam kotak penalti lawan.

Saat itu wasit tidak memberikan pelanggaran bagi Juku Eja.

Tidak hanya itu, pelatih asal Portugal itu juga menyindir laga-laga sebelumnya yang merugikan Laskar Pinisi.

Baca juga: Pemain PSM Makassar Daffa Salman Absen lawan Madura United, Hanya Semangati Tim di Story IG

“Saya kira ada momen yang harusnya wasit memberikan penalti kepada kita, tapi wasit tidak memberikan hal tersebut, dan terlalu banyak kesalahan wasit kepada kita,” katanya saat konferensi pers, Minggu (21/4/2024).

“Bukan cuma pertandingan ini, laga sebelum juga, dan ini beruntun, saya berharap siapapun tim dalam organisasi yang mengawasi wasit tolong analisa dan perbaikan pekerjaan mereka supaya wasit bisa lebih baik kedepannya,” terang Bernardo Tavares.

Kendati demikian, Bernardo Tavares tidak menyalahkan wasit soal kekalahan timnya.

Kemenangan Madura United memang didapatkan karena unggul dalam hal memanfaatkan peluang.

Kedua tim memang saling jual beli serangan.

Anak asuh Mauricio Souza mampu memaksimalkan peluang jadi gol.

Hal itu yang tidak dimiliki M Arfan cs pada laga ini.

Sehingga dua gol tuan rumah tidak bisa dikejar.

“Saya kira di babak pertama bedanya dalam hal akurasi kita punya peluang tapi bedanya efisien dalam mengkonversi peluang,” jelas pelatih 43 tahun itu.

“Mereka mencetak peluang mereka. Babak kedua kami juga mencetak beberapa peluang,” sambungnya.

Kapten PSM Makassar M Arfam mengatakan, rekannya sudah berusaha maksimal.

Dari segi permainan, Pasukan Ramang memberikan perlawanan.

Sayap serangan Laskar Pinisi tak kalah lincah dari tuan rumah.

Namun memang efektifitas serangan lebih unggul Laskar Sape Kerrab.

“Semua pemain sudah berusaha dan bekerja keras lakukan yang terbaik tapi hasilnya seperti ini,” katanya saat konferensi pers, Minggu (21/4/2024).

Hasil minor yang didapatkan ini membuat kapten Juku Eja itu kecewa.

Kekecewaan karena tidak bisa mempersembahkan poin penuh kepada suporter.

Walaupun dalam posisi aman, skuad Ramang mengincar poin penuh.

Pemain yang akrab disapa Appang itu meminta maaf kepada suporter.

Karena belum berikan yang terbaik di pekan 32 ini.

Dengan hasil ini, Madura United back to back kalahkan PSM Makassar musim ini.

“Tentu kita semua kecewa begitu juga suporter yang mendukung kami, kami belum bisa memberikan hasil yang terbaik dan kami minta maaf,” tutur Appang. (*)

 

 

 


 
 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved