Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pilgub Jatim 2024

Khofifah Ungkap Hasil Pertemuan dengan Elit PDIP, Risma Menguat Sebagai Wakil di Pilgub Jatim 2024?

Sebelumnya, ramai diperbincangkan manuver PDIP yang sebelumnya mencoba cari lawan sepadan Khofifah di Pilgub Jatim 2024 kini mengubah haluan.

Editor: Alfian
ist
Duet Khofifah - Risma diusung PDIP pada Pilgub Jatim 2024 menguat. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Figur kuat Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bicara empat mata dengan Ketua PDIP Jatim Said Abdullah mengenai upaya partai besutan Megawati Soekarnoputri itu mengusung Khofifah di Pilgub Jatim 2024.

Sebelumnya, ramai diperbincangkan manuver PDIP yang sebelumnya mencoba cari lawan sepadan Khofifah di Pilgub Jatim 2024 kini mengubah haluan.

Nama Menteri Sosial Tri Rismaharini muncul sebagai opsi Cagub Jatim yang disiapkan PDIP sebagai lawan Khofifah.

Namun kini PDIP punya rencana lain, masuk ke koalisi Khofifah di Pilgub Jatim 2024 dan menawarkan kadernya termasuk Mensos Risma sebagai calon pendamping.

Lantas apakah pertemuan Khofifah dan Said membahas terkait opsi-opsi tersebut?

Khofifah akhirnya memberikan pengungkapan mengenai pertemuannya dengan elite PDI Perjuangan (PDIP), Said Abdullah.

Khofifah mengungkap bahwa pertemuan mereka beberapa waktu lalu membahas berbagai hal, dengan fokus utama pada isu ekonomi, baik di tingkat nasional maupun global.

"Dengan Pak Said itu banyak cerita ekonomi makro, ekonomi global kayak apa anggaran kita bagaimana ke depannya. Jadi kita cerita bahkan ekonomi global dan nasional. Dan saat ini fondasi ekonomi kita sehat," tutur Khofifah di kediamannya.

Baca juga: Sosok Lawan Tangguh Khofifah Tolak Tarung di Pilgub Jatim 2024, PKB - PDIP Siapkan Kejutan!

Khofifah mengungkapkan bahwa dalam pertemuan tersebut terdapat pembahasan politik.

Namun, ia menegaskan bahwa ia tidak akan memberikan rincian mengenai pembahasan politik yang terjadi dengan Said, termasuk mengenai spekulasi apakah PDIP akan mengusungnya dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024.

"Sudah nanti itu (terkait politik)," tambahnya.

Gubernur Jawa Timur yang menjabat periode 2019-2024 ini mengungkapkan bahwa saat ini ia sedang aktif berkomunikasi dengan beberapa partai politik untuk memperoleh rekomendasi dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024.

"Proses ya. Ada juga partai lain sudah silaturahim juga, nanti lah habis Lebaran saling update," tambahnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto, mengindikasikan bahwa partainya sedang mempertimbangkan kerja sama dengan Partai Gerindra untuk mendukung Khofifah Indar Parawansa dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur (Pilgub Jatim) 2024.

Meskipun PDIP dan Gerindra berseberangan dalam Pemilihan Presiden, Hasto menekankan bahwa dinamika politik di tingkat daerah dapat sangat berbeda.

Selain itu, kerja sama antara kedua partai tersebut pernah terjadi setelah Pemilihan Presiden 2019.

"Ketika 2014, 2019, Pak Prabowo berhadapan dengan Pak Jokowi itu pun kami ada kerja sama di dalam pelaksanaan Pilkada serentak. Sehingga tidak ada persoalan di dalam membangun kerja sama, karena dinamika politik daerah itu berbeda dengan tingkat nasional," ucap Hasto di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, pada Selasa (2/4/2024) lalu.

Saat ditanya apakah kerja sama dengan Gerindra akan mencerminkan sikap PDIP di pemerintahan ke depan, Hasto Kristiyanto tidak memberikan jawaban tegas.

Dia menyatakan bahwa PDIP akan terus memegang prinsip merangkul seluruh komponen untuk memastikan pembangunan semesta berencana dilaksanakan dengan baik.

Meskipun demikian, Hasto menegaskan bahwa PDIP akan tetap berjuang untuk menegakkan demokrasi dan kedaulatan rakyat, serta memastikan bahwa kontestasi politik berjalan secara adil.
 
"Yang penting kontestasi yang fair. Kontestasi yang tidak melibatkan alat-alat negara, yang tidak melibatkan sumber daya negara," katanya.

Dewan Pengurus Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Provinsi Jawa Timur mengakui sedang melakukan pendekatan kepada eks Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, untuk mempertimbangkan maju di Pilgub 2024.

Namun, Ketua DPD PDIP Jatim, Said Abdullah, menegaskan bahwa proses ini belum mencapai tahap dukungan resmi.

Ini masih dalam tahap penjajakan, untuk memahami sejauh mana minat dan pandangan Khofifah Indar Parawansa terhadap PDIP.

"PDIP lagi merayu Mbak Khofifah," ujar Said di sela kegiatan Ramadhan di Kantor PDIP Jatim di Surabaya, Minggu (31/3/2024) malam.

Sementara itu, menurut Direktur ARCI Baihaki Siradj, kemungkinan Menteri Sosial Tri Rismaharini atau Risma menantang petahana Khofifah Indar Parawansa dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur 2024 bisa terjadi jika partai PDIP berkolaborasi dengan Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB.

“Tatkala nanti Risma berkoalisi dengan PKB, ini yang bisa memberi suatu pukulan terhadap calon inkumben Khofifah-Emil Dardak,” kata Baihaki saat dihubungi, Ahad, 31 Maret 2024.

Menurut Baihaki, elektabilitas Khofifah memang lebih tinggi daripada pesaing terdekatnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Risma.

Tetapi, jika PDIP mau berkolaborasi dengan PKB, persaingan dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Timur masih bisa tetap sengit.

PKB Melawan Tapi Bukan Cak Imin

Secara kepopuleran dan elektabilitas, Khofifah Indar Parawansah belum ada yang menandingi sebagai figur kuat Calon Gubernur pada Pilgub Jatim 2024 mendatang.

Tapi sebenarnya ada setidaknya 2 figur yang bisa menjadi lawan tangguh Khofifah di Pilgub Jatim 2024, meski namanya tak pernah masuk daftar survei.

Bukan tanpa alasan, figur tersebut dinilai lawan yang cukup sepadan bagi Khofifah yang merupakan Calon Gubernur Jatim petahana.

Ini lantaran sosoknya merupakan tokoh nasional, berpengalaman sebagai pimpinan DPR RI, MPR RI hingga pernah menjabat sebagai menteri dan berstatus ketua umum partai.

Tak hanya itu, ada pula sosok yang pernah ikut pada gelanggang pertarungan level Pemilihan Presiden.

Sosok pertama yang dimaksud yakni Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Mantan Wali Kota Surabaya dua periode itu tengah dipertimbangkan PDIP untuk jadi lawan Khofifah.

Namun adapula isu terbaru yang berkembang jika PDIP tengah berupaya merapat ke kubu Khofifah dan menawarkan Risma sebagai calon wakil gubernur pada Pilgub Jatim 2024.

Sementara itu, sosok lainnya yang menjadi calon lawan kuat Khofifah tapi memilih tak bertarung di Pilgub Jatim 2024 yakni Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid mengatakan partainya masih menggodok dan menyimpan sosok bakal calon gubernur yang akan diusung di Pilkada Jatim. 

Karena Jazilul mengakui bahwa Khofifah Indar Parawansa, petahana saat ini adalah lawan yang kuat di Pilkada Jawa Timur. 

"Ini sedang digodok, sebab di Jatim memang tidak mudah untuk menyebut nama karena kami sudah tahu siapa lawannya, ya kan," jelas Jazilul di Kantor DPP PKB, Jakarta, Sabtu (6/4/2024).

Pihaknya, kata dia, saat ini masih melihat dinamika politik ke depan.

"Yang kuat kan itu (Khofifah), makanya kita sembunyikan dulu milik kita. Nanti kita lihat sambil jalan, siapa yang paling layak untuk kompetisi," jelas dia.

Jazilul juga membantah jika Ketum Muhaimin Iskandar bakal bertarung di Pilgub Jatim.

"Gus Muhaimin gak mungkin, ngapain, untuk apa kita beber-beberkan hari ini, sampai hari ini gak ada pembahasan Gus Muhaimin. Gus Muhaimin ada tempat yang lebih mulia dari pada Gubernur Jatim," jelas dia.

Sementara itu, untuk Pilkada Jakarta, PKB juga masih melihat-melihat calon yang akan diusung.

Salah satu yang dijagokan PKB adalah kadernya Ida Fauziyah.

"Sama. DKI juga begitu, ada Bu Ida Fauziyah, ada macam-macam," ungkap dia.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved