Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Khazanah Islam

Doa Tahiyat Akhir Lengkap Sampai Salam: Arab, Latin, dan Terjemahan

Doa tahiyat akhir merupakan salah satu bacaan wajib yang harus dilafalkan saat sholat.

Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM/SANOVRA JR
Ilustrasi - Doa Tahiyat Akhir Lengkap Sampai Salam: Arab, Latin, dan Terjemahan 

TRIBUN-TIMUR.COM - Bagi umat Islam yang sudah masuk usia baligh wajib melaksanakan sholat lima waktu.

Di dalam sholat, ada banyak gerakan yang dilakukan, dimulai dari takbiratul ihram sampai salam.

Dalam setiap gerakan itu, ada doa yang harus dibaca.

Bacaan doa dalam sholat harus benar agar sholat yang dilaksanakan sah.

Salah satunya doa tahiyat akhir.

Tahiyat akhir merupakan gerakan sholat pada rakaat terakhir sebelum salam.

Doa tahiyat akhir merupakan salah satu bacaan wajib yang harus dilafalkan saat sholat.

Baca juga: Amalkan Tiap Hari! Bacaan Dzikir Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad, 10 Kesalahan Akan Dihapus

Tahiyat akhir dan salam termasuk dalam bagian dari rukun sholat yang tidak boleh dilewatkan.

Melansir buku Risalah Tuntunan Shalat Lengkap, berikut ini bacaan tahiyat akhir sampai salam:

Doa Tahiyat Akhir

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ , أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ , اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ

وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ


“Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaatulillaah. Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wabarakaatuh. Assalaamu’alaina wa’alaa ibaadillaahishaalihiin. Asyhaduallaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna uhammad rasuulullaah.

Allaahumma shalli’alaa uhammad, wa’alaa aali uhammad. Kamaa shallaita alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim. Wabaarik’alaa uhammad wa alaa aali uhammad. Kamaa baarakta alaa ibraahiim wa alaa aali ibraahiim, fil’aalamiina innaka hamiidum majiid.”

Artinya:

“Ya Allah, limpahi lah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad, seperti rahmat yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahi lah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya, seperti berkah yang Engkau berikan kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya, Engkau lah Tuhan yang sangat terpuji lagi sangat mulia diseluruh alam.”

Posisi tahiyat akhir

Adapun posisi atau cara duduk tahiyat akhir sebelum salam adalah duduk tawaruk yang dilakukan sebagai berikut:

1. Menempelkan sisi pantat kiri ke lantai.

2. Kaki kiri Kaki kiri ditempatkan di bawah, serta mengeluarkan ke arah kanan.

3. Bagian pangkal paha, seperti dua mata kaki di atas dua otot.

4. Jari-jari kaki kanan menekan ke tanah.

Baca juga: Bacaan Doa Masuk Masjid Sesuai Sunnah: Arab, Latin, dan Terjemahan

Ketika membaca doa tahiyat akhir, posisi duduk tawaruk biasanya dilakukan dengan kaki kanan ditegakkan dan kaki kiri dimasukkan ke bawah betis kaki kanan, serta pinggul didudukkan ke lantai.

Selain itu, ada sunnah yang dilakukan selama tahiyat akhir yakni ujung jari diletakkan sejajar dengan lutut, kemudian tangan kanan dalam posisi menggenggam kecuali jari telunjuk.

Sekalipun shalatnya hanya dua rakaat, adalah sama dengan duduk tahiyat akhir pada shalat-shalat yang terdiri atas tiga atau empat rakaat.

Bacaan salam

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

“Assalaamu alaikum wa rahmatullah”

Artinya:

“Semoga keselamatan dan rahmat Allah dilimpahkan kepadamu”

Gerakan salam

Waktu membaca salam yang pertama diawali dengan menengok ke kanan dan salam yang kedua menengok ke kiri.

Adapun salam yang diwajibkan dan merupakan rukun shalat adalah salam yang pertama, yaitu salam ke kanan.

An Nawawi rahimahullah mengatakan:

وأجمَع العلماء الذين يُعتدُّ بهم على أنَّه لا يجب إلَّا تسليمةٌ واحدة

“Para ulama yang diakui pendapatnya telah ijma’ bahwa salam dalam shalat tidak wajib kecuali satu saja” (Syarah Shahih Muslim, 5/83).

Sedangkan salam ke kiri adalah sunnah.

Pendapat ini juga merupakan pendapat jumhur sahabat Nabi dan generasi salaf. Dari Nafi’, ia berkata tentang Ibnu Umar radhiallahu’anhu:

أنه كان يسلم عن يمينه واحدة

“Ibnu Umar pernah salam ke kanan hanya sekali saja.” (HR. Abdurrazzaq dalam Al Mushannaf, 2/222. Sanadnya shahih).

Juga terdapat riwayat dari Aisyah, Ali bin Abi Thalib, Salamah bin Al Akwa’, Anas bin Malik radhiallahu’anhum bahwa mereka juga pernah salam hanya sekali.

Pendapat kedua: hukumnya wajib. Ini pendapat Hanabilah. Dalil mereka adalah hadis dari Jabir bin Samurah radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

إنَّما يكفي أحدَكم أنْ يضَعَ يدَه على فخِذِه، ثم يُسلِّمَ على أخيه مِن على يمينِه وشِمالِه

“Sesungguhnya cukup bagi kalian untuk meletakkan tangannya di atas pahanya kemudian salam kepada saudaranya ke kanan dan kirinya” (HR. Muslim no. 431).

(Tribun-Timur.com/Hasriyani Latif)

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved