Khazanah Islam
Sejarah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW: Awal Mula Perintah Sholat 5 Waktu
Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW ini menjadi sangat penting posisinya bagi umat Islam.
TRIBUN-TIMUR.COM - Berikut sejarah Isra Miraj Nabi Muhammad SAW yang jadi awal mula perintah sholat lima waktu.
Isra Mi’raj merupakan peristiwa spiritual penting dalam agama Islam.
Isra Miraj diperingati setiap tanggal 27 Rajab dalam penanggalan Islam.
Tahun ini, peringatan Isra Miraj jatuh pada Kamis (8/2/2024).
Isra Miraj merupakan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, kemudian dinaikkan ke langit ketujuh yakni Sidratul Muntaha dalam waktu semalam.
Peristiwa Isra Miraj tersebut menjadi mukjizat Nabi SAW.
Peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad SAW ini menjadi sangat penting posisinya bagi umat Islam.
Baca juga: Doa Keluar Masjid: Arab, Latin, dan Terjemahan
Sebab pada peristiwa itulah Nabi mendapatkan perintah sholat lima waktu.
Lantas, seperti apa sejarah Isra Miraj?
Sejarah Isra Miraj
Melansir Gramedia.com, menurut Syekh Muhammad Khudori dalam Nur Al Yaqin fi Sirati Sayyidil Mursalin, menjelaskan adapun hal yang memicu terjadinya peristiwa Isra dan Miraj yaitu sebagai bentuk tasliyah (hiburan) yang Allah SWT berikan kepada kekasihnya (Nabi Muhammad SAW) karena ditinggal oleh dua orang yang dicintainya yaitu Khadijah sang istri dan Abu Thalib sang paman.
Peristiwa ini tepatnya terjadi pada tahun ke-11 dari kenabian (Nabi Muhammad SAW saat itu berumur 51 tahun) atau biasa disebut dengan ‘amul huzn (tahun kesedihan).
Dalam sebuah malam selepas Sholat Isya Rasulullah SAW beristirahat sejenak sambil berbaring di Masjidil Haram.
Kemudian beliau didatangi malaikat Jibril dan dada beliau di belah.
“Lalu hatiku dikeluarkan dan dicuci dengan air ZAM ZAM, kemudian dikembalikan ke tempatnya den memenuhinya dengan iman dan hikmah”. (HR Bukhari)
Setelah itu, didatangkanlah buraq yang menjadi kendaraan beliau sewaktu isra.
Buraq satu akar kata dengan barq yang artinya kilat.
“Didatangkan kepadaku Buraq-yakni seekor tunggangan berwarna putih, tinggi, lebih tinggi dari keledai dan lebih pendek dari bighal, ia meletakkan langkahnya sejauh pandangannya”. (HR Muslim)
Setibanya di Masjidil Aqsha, beliau sholat dua rakaat mengimami ruh para Nabi.
Usai sholat dan keluar dari Masjidil Aqsha, Malaikat Jibril datang membawa dua wadah minuman.
Satu berisi susu dan satu lagi berisi khamar.
Rasulullah SAW pun memilih susu.
“Sungguh engkau telah memilih kesucian”, kata Jibril dalam lanjutan hadits tersebut.
Mi’raj pun dimulai.
Rasulullah naik buraq bersama Jibril hingga tiba di langit pertama.
Dalam lanjutan dari hadits shahih Bukhari dari Malik bin Sha’sha’ah dijelaskan lanjutannya.
‘Lalu aku bawa di atas punggung Buraq dan Jibril pun berangkat bersamaku hingga aku sampai ke langit dunia lalu dia meminta dibukakan pintu langit”.
Hingga beliau pun melewati pintu-pintu langit yang dihuni oleh arwah para Nabi.
Di langit ke tujuh, Rasulullah bertemu dengan Nabi Ibrahim yang sedang menyandarkan punggungnya di Baitul Makmur.
Di mana tempat itu setiap harinya dimasuki oleh 70.000 malaikat dan mereka tidak kembali lagi sesudahnya.
Kemudian Buraq tersebut pergi bersamaku ke Sidratul Muntaha yang lebar daun-daunnya seperti telinga gajah dan besar buah-buahnya seperti tempayan besar.
Tatkala perintah Allah SWT memenuhi Sidratul Muntaha.
Sidratul Muntaha berubah dan tidak ada seorangpun dari makhluk Allah yang bisa menjelaskan sifat-sifat Sidratul Muntaha karena keindahannya.
Maka Allah memberikan Wahyu dan mewajibkan kepadaku sholat lima puluh kali dalam sehari semalam.
Setelah mendapat tugas salat lima puluh kali dalam sehari, Rasulullah turun dan bertemu dengan Nabi Musa.
“Apa yang diwajibkan Rabbmu terhadap umatmu?” tanya Nabi Musa. Aku menjawab, ”Saat 50 kali”.
Musa berkata, “Kembalilah kepada Rabbmu, mintalah keringanan karena sesungguhnya umatmu tidak akan mampu melakukan hal itu. Sesungguhnya aku telah menguji Bani Israil dan aku telah mengetahui bagaimana kenyataan mereka”.
“Aku akan kembali kepada Rabbku”.
Lalu aku memohon,”Ya Rabb, berilah keringanan lima shalat. Lalu aku kembali kepada Musa ‘alaihis salam.
Aku berkata kepadanya,”Allah telah memberikan keringanan lima kali”.
Musa mengatakan,”Sesungguhnya umatmu tidak akan mampu melakukan hal itu, maka kembalilah kepada Rabbmu dan minta keringanan”.
Baca juga: Bacaan Niat Qadha Puasa Ramadhan Lengkap Arab, Latin, dan Terjemahan
Aku terus bolak balik antara Rabbku dengan Mudah hingga Rabbku berfirman:
“Wahai Muhammad sesungguhnya kewajiban shalat itu lima kali dalam sehari semalam. Setiap shalat mendapat pahala 10 kali lipat, maka 5 kali shalat sama dengan 50 kali shalat. Barangsiapa berniat melakukan satu kebaikan yang dia tidak melaksanakannya maka dicatat untuk ya satu kebaikan. Dan jika ia melaksanakannya maka dicatat untuk ya sepuluh kebaikan. Barang siapa berniat melakukan satu kejelekan namun dia tidak melaksanakannya maka kejelekan tersebut tidak dicatat sama sekali. Dan jika ia melakukannya, maka dicatat sebagai satu kejelekan”.
Kemudian aku turun hingga bertemu Nabi Musa lalu aku beritahukan kepadanya. Maka ia mengatakan,”Kembalilah kepada Rabbmu dan mintalah keringanan lagi”.
Aku menjawab,”Aku telah berulang kali kembali kepada Rabbku hingga aku merasa malu kepadaNya”.
Dalam perjalanan menuju Sidratul Muntaha Nabi Muhammad SAW dan Malaikat Jibril singgah di tujuh lapis langit yaitu:
Langit pertama, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Adam as
Langit kedua, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Yahya as dan Nabi Ishaq as
Langit ketiga, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Yusuf as
Langit keempat, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Idris as
Langit kelima Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Harun as
Langit keenam, Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Musa as
Langit ketujuh Rasulullah SAW bertemu dengan Nabi Ibrahim as
Ketika telah selesai menerima perintah sholat, Nabi Muhammad SAW kembali menunggangi buraqnya untuk pulang ke Mekkah diantar dengan Malaikat Jibril.
“Menurut sebuah kisah saking cepatnya Buraq ketika Nabi Muhammad SAW pulang konon katanya tempat tidur nabi masih terasa hangat”. (Abi Rachman /Nashih).
(Tribun-Timur.com/Hasriyani Latif)
Bacaan Doa Iftitah Pendek: Arab, Latin, dan Terjemahannya |
![]() |
---|
Dzikir Pagi Petang: Teks Arab, Latin, dan Terjemahan Lengkap |
![]() |
---|
Tata Cara Sholat Tahajud di Sepertiga Malam, Lengkap Niat dan Bacaan Dzikir |
![]() |
---|
Niat Sholat Ashar Sendiri ataupun Berjamaah, Lengkap Tata Cara Sholat |
![]() |
---|
Niat beserta Tata Cara Sholat Tahajud di Sepertiga Malam, Lengkap Bacaan Dzikir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.