Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Rahmat Erwin Abdullah Mundur

Reaksi Koni Sulsel Sikapi Pengunduran Diri Rahmat Erwin Abdullah dan Pelatih

Sekretaris Umum KONI Sulsel, Mujiburrahman mengatakan bahwa hal tersebut perlu dikomunikasikan dengan baik.

Penulis: M Yaumil | Editor: Ari Maryadi
ISTIMEWA
Kolase Sekretaris Umum KONI Sulsel, Mujiburrahman dan Rahmat Erwin Abdullah 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulawesi Selatan (Sulsel) merespon terkait mundurnya atlet dan pelatih angkat besi Sulsel.

Rahmat Erwin Abdullah dan Erwin Abdullah mundur dari keanggotaan pelatih dan atlet angkat besi Sulsel.

Sekretaris Umum KONI Sulsel, Mujiburrahman mengatakan bahwa hal tersebut perlu dikomunikasikan dengan baik.

Pihaknya belum menerima surat resmi dari yang bersangkutan.

Namun kabar akan keluarnya atlet dan pelatih berprestasi itu sudah terdengar.

Keputusan keluarnya Rahmat Erwin Abdullah dan Erwin Abdullah belum final.

“Tapi sekarang suratnya belum masuk di kantor. Iya dia harus bersurat kemudian mengemukakan alasannya, karena yang seperti ini perlu dikomunikasikan dengan baik,” katanya kepada tribun timur, Rabu (7/2/2024).

Dia juga tidak ingin melepas begitu saja salah satu atlet dan pelatih Sulsel.

Keduanya kebanggaan daerah.

Sangat disayangkan dua atlet dan pelatih ini mundur dari keanggotaan KONI Sulsel.

Sehingga KONI tentu ingin membuka ruang komunikasi agar ada titik terang.

“Pada prinsipnya kami sangat menyayangkan ada keinginan dari pak Erwin untuk mundur sehingga tentu kami berharap membuka ruang komunikasi apa yang perlu dikomunikasikan lebih lanjut,” jelasnya.

“Ini adalah kebanggaan buat kita di Sulsel karena beliau berprestasi. Memang kalau berkaitan, yang saya dengar kabar itu soal reward yang beliau terima,” ujar Mujiburrahman.

Pengakuan Erwin Abdullah

Keputusan memundurkan diri itu disampaikan melalui status Facebook Erwin Abdullah pelatih angkat besi Sulsel.

“Alhamdulillah, pertandingan demi pertandingan dilalui dengan emas dan Rekor Dunia, walau pada kenyataan pahitnya tidak dipandang oleh daerah asal kami Makassar Sulawesi Selatan,” katanya dalam status Rabu (7/2/2024).

“Untuk Daerahku tercinta, pammopporanga kodong (saya minta maaf) kalo dalam waktu dekat ini kami akan memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai atlet dan pelatih asal Sulawesi Selatan. Dan selanjutnya kami akan mencari daerah lain yang sekiranya sejalan dengan cita-cita kami untuk tetap dapat berprestasi selagi kami masih mampu,” tulis Erwin Abdullah.

Dikonfirmasi berbeda, pelatih angkat besi Sulsel, Erwin Abdullah menceritakan alasannya untuk mundur.

Bahwa selama ini dia dan anaknya berjuang sendiri dalam mengukir prestasi.

Prestasinya pun tidak main-main, memecahkan rekor dunia.

Apresiasi dari daerah Makassar dan Sulsel yang minim alasan utama lifter berprestasi ini minggat atau mundur dari tim Sulsel.

Biaya persiapan pun ditanggung pribadi atlet dan orang tua.

Sehingga kedua ayah dan anak ini memutuskan keluar dan akan mencari wadah lain yang bisa memberikan fasilitas yang sepadan dengan prestasinya Rahmat.

“Kita putar lagi waktu Asian Games Hangzhou, China, dari awal pelatnas sampai kami ke pertandingan sampai berhasil sampai detik ini untuk mengatakan bahwa terima kasih banyak atas prestasinya jangankan bonus apresiasi dalam bentuk terimakasih coach saja tidak ada,” jelas Erwin.

“Apresiasi bonus Asian Games dari awal sampai detik ini itu tidak ada kabarnya tapi itu kami sudah kami lupakan. Masuk pelatnas juga itu kami biaya sendiri,” sambungnya.

Keputusan ini sudah bulat.

Masalah yang dialami ayah dan anak ini sudah berlarut-larut.

Sebagai atlet yang prestasinya kelas dunia, tentu miris karena pemerintah tidak memberikan wadah.

Untuk latihan saja, Erwin dan Rahmat harus sewa gym.

Belum lagi perlengkapan serta akomodasi selama latihan yang ditalangi sendiri.

Jika ada bonus yang diberikan, itu ketika atlet berprestasi.

Dan jika tidak berprestasi maka atlet harus gigit jari.

Sebagai orang tua sekaligus pelatih Rahmat, tentu tidak ingin kondisi terus berlarut-larut.

Atlet kelas dunia seperti Rahmat harus mendapatkan fasilitas yang sepadan.

“Sampai sekarang Rahmat itu juara dunia berkali-kali tidak punya tempat latihan sampai sekarang. Seluruh Indonesia itu bingung kenapa di Makassar juara dunia tapi tidak punya tempat latihan. Jadi tidak ada alasan Makassar menahan kami kalau kami mau pindah, kami sudah cukup sabar,” tegasnya.

“Sudah kami berlarut-larut, sejak kecil Rahmat tidak punya tempat latihan semua pengurus olahraga sudah tahu, Bertanding uang sendiri, peralatan beli sendiri. Itu rezeki kita, mungkin itulah yang buat kita kuat sampai kita detik ini,” pungkasnya.

Laporan Kontributor TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR, M.Yaumil

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved