Apa Arti dari Sakinah Mawaddah Warahmah? Ini Ulasan Quraish Shihab

TIBUN-TIMUR.COM - Mawaddah, dalam konteks doa sakinah mawaddah warahmah, menggambarkan cinta tulus dan kasih sayang mendalam di antara pasangan suami istri.

Istilah ini memiliki arti "cinta plus," seperti yang diungkapkan oleh ulama terkemuka M Quraish Shihab.

Mawaddah menjadi landasan hubungan yang kuat, di mana pasangan saling mencintai, memperhatikan, dan memberikan manfaat dengan penuh keikhlasan.

Dalam perspektif fikih dan tafsir, mawaddah berhubungan dengan kelapangan dada dan kehendak jiwa yang baik, menolak kehendak yang buruk, dan menciptakan hubungan harmonis.

Dalam doa sakinah mawaddah warahmah, mawaddah juga menunjukkan sikap saling menerima dan melengkapi di antara pasangan, membangun keharmonisan dan ketenangan dalam rumah tangga.

Menurut Cendekiawan Muslim Indonesia Prof Quraish Shihab menggarisbawahi bahwa mawaddah adalah "cinta plus," sebuah jalan menuju pengutamaan kepentingan dan kenikmatan pribadi bagi orang yang dicintai.

Ini memperkuat ikatan emosional di antara pasangan, sehingga mereka tidak akan memutuskan hubungan apa pun yang terjadi.

Dalam konteks doa sakinah mawaddah warahmah, tulisan Arab mawaddah (مَوَدَّةً) diterjemahkan sebagai cinta atau kasih sayang.

Sakinah mawaddah warahmah, lengkapnya (سكينة مودّة ورحمة), merupakan doa bagi pasangan suami istri dalam Islam.

Doa ini mengandung permohonan agar hubungan pasangan dipenuhi dengan ketentraman, rasa kasih, dan sayang.

Dalam Al-Qur'an, surat Ar-Rum ayat 21 menjelaskan arti doa sakinah mawaddah warahmah.

Ayat tersebut menegaskan bahwa pasangan diciptakan dari jenis yang sama agar cenderung dan merasa tenteram kepadanya.

Allah menciptakan rasa kasih dan sayang di antara pasangan sebagai landasan hubungan harmonis dan penuh kedamaian.

“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Rum ayat 21)(*)