Ternyata Boleh Cerita Keburukan Orang Lain atau Ghibah, Ini Ulasan Quraish Shihab
Gibah terjadi ketika seseorang membicarakan keburukan orang lain yang tidak hadir, meskipun kebenaran tetap menjadi hal yang diperhatikan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Ghibah atau membicarakan keburukan orang lain tentu tak asing lagi bagi sebagian orang, bahkan beberapa diantaranya tanpa sadar sedang melakukan gibah.
Menurut Cendekiawan Muslim Indonesia, Quraish Shihab, Ghibah adalah salah satu penyakit lidah, yang dapat diartikan sebagai perilaku seseorang yang membicarakan keburukan orang lain.
Kata "gibah" berasal dari kata "ghaib," yang berarti tidak hadir.
Gibah terjadi ketika seseorang membicarakan keburukan orang lain yang tidak hadir, meskipun kebenaran tetap menjadi hal yang diperhatikan.
“Kalau menyebut keburukan orang lain, walaupun keburukan itu benar-benar ada padanya, tidak boleh,” ucap Quraish Shihab, lewat kanal YouTube Najwa Shihab.
Quraish Shihab memberikan analogi bahwa menyebutkan keburukan orang lain, bahkan jika itu benar, mirip dengan tindakan seseorang yang makan daging saudaranya yang sudah meninggal.
Meskipun gibah dilarang, Quraish Shihab juga menyebutkan bahwa ada tiga situasi yang memperbolehkan untuk membicarakan keburukan orang lain:
1. Jika keburukan tersebut dilakukan terang-terangan, seperti contoh seorang peminum yang sudah banyak orang tahu bahwa dia adalah peminum. Menyebut keburukan tersebut dianggap tidak membongkar rahasia atau keburukan dari orang tersebut.
2. Orang yang meminta fatwa kepada ulama, seperti yang terjadi pada zaman Nabi SAW. Dalam contoh ini, istri yang memiliki suami kikir bertanya kepada Nabi mengenai hukum mengambil sebagian harta suaminya yang kikir, dan dalam konteks ini, menceritakan keburukan suami diperbolehkan.
3. Menceritakan keburukan orang untuk menghindari hal buruk, seperti memberi pendapat dalam konteks pernikahan. Jika mengetahui sifat buruk dari salah satu calon yang akan dinikahkan, wajib untuk mengatakannya, namun tidak boleh menyampaikan semuanya. Hal ini juga berlaku saat melaporkan ke polisi untuk melindungi diri dari kejahatan yang akan terjadi.
Tak hanya membahas situasi yang diperbolehkan untuk ghibah, Quraish Shihab menegaskan bahwa setiap orang yang melakukan gibah akan mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Secara umum, bukan hanya gibah, kelak di hari kemudian akan terjadi tuntut menuntut antara yang melakukan kesalahan dan yang dilakukan terhadapnya kesalahan,” jelas Quraish Shihab.
Quraish Shihab juga menjelaskan bahwa memuji seseorang secara berlebihan juga tidak baik dilakukan.
Hal tersebut berdampak buruk karena semakin pujian diungkapkan di hadapan orang, semakin besar potensi orang tersebut menjadi sombong dan melupakan dirinya sendiri.(*)
Gubernur Andi Sudirman Sebut Gaji P3K Rahasia Negara? Ini Faktanya |
![]() |
---|
Lentera Ramadhan 7: Menghargai Waktu |
![]() |
---|
Sikap Connie Pengamat Militer Berubah, Tolak Bocorkan Dokumen Rahasia Tanpa Restu Hasto, Alasannya? |
![]() |
---|
Perpaduan Kuliner, Cinta, dan Petualangan Terungkap di Teaser Trailer Film Rahasia Rasa |
![]() |
---|
Hanung Bramantyo Suguhkan Keajaiban Kuliner Nusantara Lewat Film 'Rahasia Rasa' |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.