Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Laga PSM Makassar vs Persita Tangerang Belum Pakai VAR

Ini merupakan pertandingan pertama PSM Makassar menggunakan Stadion Batakan sebagai markas di Liga 1.

Editor: Sudirman
Tribunnews
Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus saat diwawancarai di FX Sudirman, Senayan, Jakarta. Kamis (25/1/2024).  

TRIBUN-TIMUR.COM - Laga PSM Makassar vs Persita Tangerang dipastikan belum menggunakan teknologi VAR.

Duel PSM Makassar vs Persita Tangerang digelar di Stadion Batakan, Minggu (4/2/2024).

Ini merupakan pertandingan pertama PSM Makassar menggunakan Stadion Batakan sebagai markas di Liga 1.

Direktur Utama PT LIB, Ferry Paulus mengatakan, VAR belum bisa digunakan awal Februari.

Masih ada beberapa hal belum siap soal penggunaan VAR.

Baca juga: Persita Tangerang Matangkan Persiapan Hadapi PSM Makassar

“Kalau sisi persiapan, sampai hari ini VAR sudah oke. Persiapan itu kan ada beberapa tahapan," Ferry Paulus di FX Sudirman, Senayan, Jakarta, Kamis (25/1/2024).

Penggunaan VAR sudah masuk tahap finalisasi.

"Kalau dari segi infrastruktur itu kita tinggal membutuhkan dua sampai tiga minggu lagi,” kata Ferry Paulus.

Salah satu hal yang belum siap yakni dari sektor wasit.

Di mana wasit yang bertugas memimpin pertandingan dengan teknologi VAR harus mempunyai lisensi khusus VAR.

“Februari ini kita harusnya sudah oke. Hanya tahap terakhir, yang saya sampaikan tadi, kesiapan dari finalisasi training dari wasit,” ujarnya.

Lebih lanjut saat ditanya pastinya kapan VAR akan digunakan, eks bos Persija Jakarta itu berharap VAR bisa benar-benar digunakan pada akhir Februari mendatang.

“Kalau bicara dari prestasinya sudah selesai. Tinggal di ujung, nih. Banyak kendala-kendala di negara-negara (baru) yang akan melaksanakan VAR dari SDM dan wasitnya,” ucap Ferry Paulus.

Tiga Stadion Dapat VAR

Public relation PT LIB, Sabina Katya mengatakan, persiapan penggunaan VAR sudah masuk  tahap pembekalan wasit dengan memberikan materi pelatihan.

Nantinya, wasit-wasit Indonesia apabila sudah dirasa mumpuni baru bisa bertugas menggunakan VAR.

Pada saat uji coba VAR nanti mayoritas wasit yang bertugas yakni wasit luar yang sudah mempunyai lisensi VAR.

Namun PT LIB hanya membeli 15 VAR.

Tiga di antaranya akan ditaruh tetap (Video Operation Room) di tiga Stadion berbeda; Bandung, Solo dan Bali.

Sedangkan 12 VAR lainnya menggunakan dioperasikan secara mobile atau ruangan VAR ditempatkan di dalam mobil khusus.

“Ya, kita sekarang ada 15 VAR, 12-nya mobile, tiganya itu nanti masih (kemungkinan) akan di Solo, mungkin ada di Bali dan Bandung. Itu masih kemungkinan,” beber Sabina.

“Prinsipnya gini di mana pun Stadion harus dipakaikan VAR, harus diuji coba lebih dahulu,” lanjutnya.

Sementar itu, Chief Marketing PT LIB, Budiman Dalimunthe menjelaskan alat-alat VAR yang didatangkan ke Indonesia bukanlah sewaan, melainkan dibeli langsung oleh PT LIB.

Harga untuk mendatangkan 15 VAR terbilang sangat tinggi, yakni mencapai Rp 100 miliar.

“Harganya sudah disampaikan sebenarnya, angkanya sekian karena sudah disebutkan, 100 (miliar) lebih angkanya. Jadi investasi kami soal sepakbola bukan main-main,” terangnya.

 

 

 

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved