Willy Pramudya: Jurnalis yang Profesional Harus Memiliki Kecakapan dan Etika!

TRIBUN-TIMUR.COM, LUWU - Aliansi Junalis Independen (AJI) Kota Makassar, Sulawesi Selatan membuka Uji Kompetensi Jurnalis (UKJ).

Puluhan jurnalis dari berbagai daerah, mengikuti UKJ yang terselenggara di Hotel Vasaka, Makassar.

UKJ dibuka dengan workshop jurnalistik etika dan profesionalisme.

Majelis Etik Nasional Willy Pramudya, membuka agenda lewat aplikasi Zoom.

Willy menekankan seorang jurnalis harus memiliki pedoman etika.

"Beda pekerjaan dan profesi, adalah salah satunya tentang etika. Seorang jurnalis yang profesional, harus memiliki kecakapan dan etika," jelasnya, Jumat (19/1/2024).

Kata Willy, dalam musim politik, media harus tetap menyunjung prinsip keberimbangan.

"Sebuah media yang bertanggung jawab tidak hanya meliput calon. Seandainya ketiga calon pilpres ini datang ke Makassar, media wajib menugaskan tiga orang untuk meliput agenda tersebut," ujarnya.

Dengan keberimbangan, sambung Willy, produk jurnalistik menjadi objektif.

"Tetap harus berimbang, tetap harus imparsial. Tidak bisa hanya meliput satu orang ketika tiga peristiwa terjadi. Agar berita kita objektif. Karena tidak berangkat dari satu peristiwa," akunya.

Willy menambahkan, cara ampuh untuk menambah aspek keberimbangan dalam berita ialah dengan mengambil komentar ahli.

"Bisa dengan cara kedua, untuk membuat berita itu berimbang dengan memberikan komentar pengamat," tuturnya.

Selain keberimbangan, Willy mengaku, dalam meliput pemilu, keakuratan menjadi kunci agar melahirkan produk jurnalistik yang bermutu.

"Dalam peliputan pemilu, jurnalis harus menyampaikan data pemilu dengan keakuratan. Berita yang berkualitas melahirkan pemilu yang berkualitas. Akurasi menjadi penting dalam peliputan pemilu," tutupnya.

Laporan Jurnalis Tribun Timur Muh Sauki Maulana