Persaingan Ketat Antarlini PSM Makassar, Posisi Reza Arya Pratama Rawan Digeser

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Persaingan antarlini skuad PSM Makassar kian ketat. 

PSM Makassar dihuni 32 pemain. Setiap pemain dituntut bekerja keras demi mendapatkan posisi utama.

Sektor penjaga gawang diisi Reza Arya Pratama sebagai kiper utama.

Kini M Ardiansyah secara perlahan mendapat menit bermain. 

Kiper berusia 20 tahun itu tak menyia-nyiakan kesempatan diberikan. 

Baca juga: Peringatan Bernardo Tavares! Kelemah PSM Makassar Wajib Benahi Sebelum Lawan Persita

Tiga laga dimainkan di Liga 1 2023-2024 membukukan enam penyelamatan. 

Kemudian empat laga di AFC Cup musim ini mencatatkan tujuh penyelamatan.

Namun jika cepat puas diri posisi mereka bisa saja diambil oleh dua kiper muda lainnya.

Raka Octa Bernanda dan Syamil Bahij juga punya kualitas bagus. Sisa menit bermain dibutuhkan. 

Llini belakang, Yuran Fernandes, Daffa Salman dan Safruddin Tahar masih menjadi pilihan utama. 

Yuran sebagai komando lini belakang punya pelapis pemain muda yakni Sulthan Zaky, Ifan Nanda dan Sandy Ferizal. 

Bek sayap kanan dan kiri, Daffa Salman dan Safruddin Tahar perlu kerja keras untuk  mempertahankan posisinya. 

Keduanya bersaing dengan Erwin Gutawa dan Edgard Amping. 

Erwin dikenal dengan permainan pantang menyerah. Gaya permainannya lugas dan tanpa kompromi. 

Sedangkan Edgard Amping punya kecepatan serta akselerasi dalam membantu penyerangan. 

Selain itu, ada Yance Sayuri kerap ditarik mundur oleh sang pelatih, Bernardo Tavares dalam memperkuat pertahanan. 

Persaingan sengit terjadi di gelandang. Ada tujuh pemain bersaing untuk mendapat tiga tempat, dua gelandang bertahan dan satu gelandang serang. 

Posisi gelandang bertahan, PSM Makassar memiliki lima pemain,  Yakni, Akbar Tanjung, M Arfan, Ananda Raehan, Rasyid Bakri dan Adil Nur Bangsawan. 

Baca juga: Cerita Syamsuddin Umar Tentang Hebatnya Dullah Rahim Sang Legenda PSM Makassar

Sejauh ini Akbar Tanjung dan M Arfan yang memiliki menit bermain terbanyak. Keduanya sering diganti oleh Ananda Raehan. 

Biasa pula Dzaky Asraf ditarik menjadi gelandang dan Daffa Salman didorong untuk mengisi posisi gelandang jika keduanya absen.

Sebagai gelandang bertahan memang punya tugas cukup berat.

Mereka sebagai pemutus serangan pertama lawan. Kemudian dituntut pula untuk bisa membantu penyerangan. 

Untuk gelandang serang hanya ada dua nama bersaing, Kenzo Nambu dan Ze Paulo. 

Peran Kenzo tak diragukan lagi di lapangan tengah, bahkan ia menjadi top skor sementara PSM Makassar dengan sembilan gol. 

Jumlah gol tersebut sama dengan ditorehkan musim lalu. 

Sedangkan Ze Paulo masih butuh pembuktian diri. 

Pemain asal Brazil tersebut belum menunjukkan kontribusi signifikan bagi tim asal Kota Anging Mamiri ini. 

Padahal ia direkrut sebagai pengganti peran Willem Jan Pluim. Namun, di beberapa laga terakhir justru bermain sebagai gelandang box to box. 

Selanjutnya di posisi penyerang sayap, ada tujuh pemain bersaing untuk mendapat dua tempat. 

Yakni, Yakob Sayuri, Yance Sayuri, Dzaky Asraf, Rizky Eka, Victor Dethan, Mufli Hidayat dan Joao Pedro.

Tugas winger PSM Makassar cukup berat. Mereka dituntut tidak hanya mampu menyerang, tapi harus pula bermain bertahan. 

Makanya, fisik dan stamina sayap penyerangan Laskar Pinisi harus kuat lantaran harus bermain naik-turun.

Jika melihat kemampuan tujuh pemain tersebut, mereka memiliki kesamaan. 

Yaitu, punya kecepatan, kelincahan  dan skill olah bolah yang tinggi.

Di ujung tombak serangan, ada Victor Mansaray dan Adilson Silva masih sulit terpinggirkan.

Victor Mansaraya mampu cepat beradaptasi dengan gaya main PSM Makassar, lima laga cetak tiga gol.

Sedangkan Adilson Silva belum mampu konsisten dalam membobol gawang lawan, baru empat gol dilesakkan dari 21 laga. 

Posisi keduanya diintai oleh Andy Harjito, Ricky Pratama, Amir Hamzah dan Donald Bissa. Selain itu, ada Joao Pedro juga sering didorong bermain sebagai penyerang. 

Pengamat Sepak Bola, Assegaf Razak mengatakan, kompetisi antarlini dalam tim memang diperlukan. 

Dengan begitu, semua pemain punya motivasi tinggi untuk mengisi tempat utama. Pelatih pun bisa melihat siapa yang terbaik. 

“Di setiap tim memang diharuskan seperti itu, bahwa siapa yang terbaik dilatihan akan mendapatkan tempat utama. Kalau tidak ada persaingan, pemain tertentu saja selalu dipasang,” katanya saat dihubungi melalui telepon Rabu (17/1/2024).

Mantan Pelatih PSM Makassar ini pun menilai, kebijakan Bernardo Tavares dalam menentukan pemain sangat bagus karena mengacu pada kerja keras pemain di latihan. 

Juru taktik asal Portugal itu tak melihat pemain senior maupun junior, asing maupun lokal. Terpenting kerja keras selama latihan. 

“Ini menandakan kompetisi yang sehata dalam tim,” ucap Assegaf. (*)