Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Khazanah Islam

Quraish Shihab Tentang Nikmatnya Hujan: Hikmah yang Dalam di Surat Al Baqarah Ayat 164

Menurut Prof Dr Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah, ayat ini mengajak manusia untuk merenung dan berpikir secara mendalam.

Editor: Saldy Irawan
Tribunnews.com
Makna hujan dalam Surat Al Baqarah ayat 164 

TRIBUN-TIMUR.COM - Ayat 164 dari Surat Al Baqarah menawarkan hikmah yang dalam terkait dengan penciptaan langit dan bumi, menjadi sumber refleksi yang penting bagi setiap Muslim.

Dalam ayat ini, Allah SWT berfirman:

"Sebenarnya dalam penciptaan langit dan bumi, pergantian malam dan siang, kapal yang berlayar di laut dengan muatan yang bermanfaat bagi manusia, apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, yang dengan itu dihidupkan-Nya bumi setelah mati, dan Dia sebarkan di dalamnya berbagai macam binatang, serta peredaran angin dan awan yang diatur antara langit dan bumi; semua itu benar-benar menjadi tanda-tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang memahami." (QS. Al Baqarah ayat 164)

Menurut Prof Dr Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah, ayat ini mengajak manusia untuk merenung dan berpikir secara mendalam.

Pertama, merenungkan tentang "khalq as-samâwât wa al-ardh" atau penciptaan langit dan bumi.

Kata "khalq" tidak hanya bermakna penciptaan, tetapi juga merujuk pada pengukuran yang sangat teliti dan pengaturan yang cermat.

Ini mencakup benda-benda angkasa, seperti matahari, bulan, dan bintang-bintang, yang beredar dengan ketertiban yang begitu rapi.

Kedua, merenungkan pergantian malam dan siang, yang merupakan hasil dari perputaran bumi dan porosnya.

Hal ini melahirkan malam dan siang dengan perbedaan waktu yang teratur, menciptakan keragaman dalam durasi dan panjang siang dan malam.

Ketiga, berpikir tentang bahtera-bahtera yang berlayar di laut, membawa muatan yang bermanfaat bagi manusia.

Ini terkait sarana transportasi, baik yang menggunakan teknologi canggih maupun yang bergantung pada angin, mencerminkan evolusi perjalanan manusia.

Keempat, merenungkan tentang turunnya air dari langit, baik dalam bentuk cair maupun beku.

Pemahaman siklus hujan, dari penguapan laut hingga turunnya hujan, serta peran angin, adalah bagian dari anugerah Allah yang menopang kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan.

Kelima, berpikir tentang keberagaman binatang yang diciptakan oleh Allah, termasuk manusia dan binatang lainnya dengan karakteristik unik mereka.

Semua fenomena ini, menurut Quraish Shihab, adalah tanda-tanda keesaan dan kebesaran Allah yang jelas bagi mereka yang memahami.

Meskipun bukti-bukti ini begitu nyata, sayangnya masih ada yang menolak keberadaan dan keesaan Allah.

Oleh karena itu, ayat ini mengajak umat manusia untuk merenung dan mengambil hikmah dari penciptaan-Nya yang luar biasa.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved