Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Pasar Murah di Sulsel

Pasar Murah Gowa Sediakan Minyek Goreng Rp13 Ribu Per Liter

Untuk beras merupakan hasil kemasan dari para Gapoktan Gowa yang menjadi binaan Dinas Ketahanan Pangan

|
DOK PRIBADI
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan dan Wakil Bupati Gowa, H Abd Rauf Malaganni mendampingi Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin pasar pangan murah di Jl Andi Malombassang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Senin (15/1/2024). 

TRIBUN-GOWA.COM - Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan dan Wakil Bupati Gowa, H Abd Rauf Malaganni mendampingi Pj Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin pasar pangan murah.

Gerakan pasar pangan murah dilaksanakan oleh Pemerintah Kabupaten Gowa kerja sama dengan Pemprov Sulsel melalui Dinas Ketahanan Pangan berlangsung di Jl Andi Malombassang, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Senin (15/1/2024). 

Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan mengatakan, pasar murah tersebut merupakan salah satu cara dilakukan pemerintah untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok sekaligus akan mengurangi beban masyarakat. 

"Hari ini saya bersama Pak Wabup mendampingi pak Pj Gubernur yang melakukan kunjungan di Gowa salah satunya di pasar pangan murah ini.

Ini tiada lain untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-harinya dan sebagai cara untuk menyerap hasil pertanian dari para petani termasuk UMKM yang ada di Gowa," katanya

Dalam bazar tersebut pihaknya menyediakan sembilan bahan pokok.

Di antaranya beras, gula, minyak, terigu, ayam, nugget, dan lain-lain. 

Untuk beras merupakan hasil kemasan dari para Gapoktan Gowa yang menjadi binaan Dinas Ketahanan Pangan

"Kita menyediakan berbagai bahan pokok dengan harga terjangkau seperti beras medium kemasan 5 Kg Rp 53 ribu, minyak goreng kita Rp 13 rib perliter, ayam Rp27 ribu per 0.8 kg, telur Rp25 ribu per kg, dan bawang putih Rp36 ribu per kg, dan lainnya," sebutnya. 

Sementara itu, Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin mengatakan pihaknya terus memperhatikan kestabilan dan ketersediaan bahan pokok di Sulsel. 

Salah satu cara yang dilakukan yakni turun langsung ke pasar mengecek harga bahan pokok sekaligus mengunjungi gerakan pangan murah di  Gowa

"Di satu sisi kita memang lakukan untuk stabilitasi harga, namun pada sisi lain kita juga harus memperhatikan produksi masyarakat kita. Misalnya Sulsel, Sulsel ini terkenal penghasil padi jadi ketika nanti panen raya terjadi di masyarakat tentu operasi pasar khusus komoditas tertentu kita kurangi jumlahnya," ungkapnya. 

Dari hasil turun langsung ke pasar yang diakukan kata Bahtiar, komoditas cabai  menjadi penyumbang terbesar inflasi di Sulsel sudah mengalami penurunan harga sehingga saat ini sudah berada di angka Rp30-35 ribu saja per kg. 

"Cabai hari ini harganya kan sudah turun sampai Rp 30-35 ribu. Nah harganya sudah bagus, kalau terlalu rendah juga masyarakat tidak punya untung. Untuk inflasi Sulsel berada di range antara dua sampai empat. Nah untuk urusan ini Sulsel berada pada kuadran terbaik berada di bawah tiga di atas dua, inilah namanya stabilisasi. Jadi operasi pasar untuk mengecek harga-harga, sedangkan pangan murah cara menstabilkan," jelasnya. 

Salah satu masyarakat yang berbelanja, Darma mengatakan harga yang disediakan memang cukup bagus sehingga dirinya berbelanja beberapa kebutuhan. 

"Harganya murah, jadi saya belanja telur, beras dan cabai," katanya. 

Ia berharap gerakan Pasar Pangan Murah ini bisa terus dilakukan di Kabupaten Gowa agar bisa membantu masyarakat luas khususnya masyarakat Kabupaten Gowa

Laporan TribunGowa.com, Sayyid Zulfadli

Sumber: Tribun Timur
  • Ikuti kami di
    AA

    Medium

    Large

    Larger

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved
    close [x]