Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Liga 1

Kaleidoskop 2023 Liga 1: Pasang Surut Tim Elite

PSM Makassar, Persija Jakarta, Persib Bandung dan Persebaya Surabaya tak mampu tampil konsisten sepanjang tahun.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Alfian
ist
Logo tim elit Liga 1 Persebaya Surabaya, PSM Makassar, Persib Bandung dan Persija Jakarta. 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Pasang surut dialami sejumlah klub besar Liga 1 selama tahun 2023.

PSM Makassar, Persija Jakarta, Persib Bandung dan Persebaya Surabaya tak mampu tampil konsisten sepanjang tahun.

Hal ini tak lepas dari sejumlah masalah dihadapi tim-tim tersebut.

Berikut gambaran Kaleidoskop 2023 Liga 1 bagi klub-klub elit era Perserikatan:

PSM Makassar

Skuad PSM Makassar.
Skuad PSM Makassar. (PSM Makassar)

Penampilan PSM Makassar tahun 2023 alami anomali.

Di awal tahun, tim berjuluk Pasukan Ramang ini tampil superior. PSM Makassar menyudahi Liga 1 2022-2023 sebagai kampiun.  

Anak asuh Bernardo Tavares mengumpulkan 75 poin dari 34 pertandingan. Rinciannya, 22 kemenangan, Sembilan imbang dan tiga kekalahan.

Gelar juara kasta tertinggi sepak bola Indonesia kembali ke tanah Sulawesi Selatan (Sulsel) setelah 23 tahun.

Pesta juara digelar di dua kota, yaitu Parepare sebagai kota PSM Makassar bermarkas selama semusim dan Kota Makassar sebagai kota asal Juku Eja.

Namun, setelah meraih juara Liga 1, PSM Makassar tidak mampu melanjutkan keperkasaannya. 

Kompetisi baru musim 2023-2024, M Arfan cs tampil angin-anginan.

Tak ayal, mereka menutup jeda kompetisi musim ini di peringkat 11 dengan 29 poin.

Berjarak 22 poin dengan pemuncak klasemen sementara Borneo Samarinda FC dan hanya selisih delapan poin dengan Arema FC yang menghuni zona degradasi teratas.

Performa menurun PSM Makassar tidak lepas dari sejumlah permasalahan. Pertama, skuad sulit komplet. Penyebabnya, badai cedera.

Nama seperti Yakob Sayuri, Yance Sayuri, Kenzo Nambu dan M Arfan  menepi di pertengahan musim.

Yakob Sayuri menepi selama dua bulan, sedangkan Yance Sayuri berulang kali cedera kambuhan, sehingga memaksanya absen di sejumlah laga.

Padahal kedua pemain ini menjadi andalan sektor penyerangan PSM Makassar.

Kemudian Kenzo Nambu dan M Arfan dua-tiga laga PSM Makassar. Padahal mereka menjadi tumpuan di lapangan tengah.

Ditambah lagi, Akbar Tanjung dan Safruddin Tahar pernah disanksi larangan bermain dua laga.

Kedua, kurangnya animo suporter. Perbedaan 180 derajat terasa di Stadion BJ Habibie Parepare.

Musim lalu stadion berkapasitas 20 ribu penonton itu selalu dipadati suporter.

Bahkan, sebelum Tragedi Kanjuruhan, kehadiran suporter selalu mencapai 15 ribu-18 ribu penonton.

Setelah Tragedi Kanjuruhan dilakukan pembatasan 8316 penonton.

Namun, animo tidak berkurang. Hampir setiap laga suporter datang selalu capai 5 ribu-7 ribu penonton.

Sedangkan musim ini suporter sangat minim hadir.

Jumlah suporter meramaikan Stadion BJ Habibie hanya dikisaran 2 ribuan penonton.

Kurangnya animo suporter ini tentu berdampak ke semangat pemain.

Pasalnya, dukungan suporter dari pinggir lapangan membuat motivasi berlipat ganda.

Dampak kurangnya animo suporter, Stadion BJ Habibie tak lagi angker bagi tim tamu.

Di musim 2022-2023, 13 laga di stadion tersebut, pasukan Bernardo Tavares tidak terkalahkan, torehkan 12 menang dan satu imbang.

Sedangkan di musim ini, 10 pertandingan dijalani telah menelan empat kekalahan, sekali imbang dan lima kemenangan.

Ketiga, fokus terbagi. PSM Makassar harus membagi fokus sebab mengarungi dua kompetisi, Liga  1 2023-2024 dan AFC Cup 2023-2024. Dampaknya, jadwal pertandingan super padat.

Buktinya, pada pertengahan September-awal Oktober dan akhir Oktober-awal November, PSM Makassar bermain 5 pertandingan dalam jangka waktu 19 hari. Hal itu diluar perjalanan jauh harus ditempuh.

Pertandingan padat dan perjalanan jauh membuat tak dipungkiri membuat pemain alami kelelahan.

Akibatnya, mereka tidak bisa menunjukkan performa terbaiknya.

Persija Jakarta

Witan Sulaiman mencetak brace di laga PSM Makassar vs Persija yang berakhir dengan skor 2-3 pada pekan 18 Liga 1 2023/2024, Jumat (3/11/2023) malam.
Witan Sulaiman mencetak brace di laga PSM Makassar vs Persija yang berakhir dengan skor 2-3 pada pekan 18 Liga 1 2023/2024, Jumat (3/11/2023) malam. (@persija)

Persija Jakarta merupakan pesaing  PSM Makassar musim 2022-2023 dalam perebutan gelar juara.

Namun, mereka harus puas menyudahi musim sebagai runner-up. Selisih sembilan poin dari Laskar Pinisi.

Di musim 2023-2024, Persija juga tampil berbeda180 derajat dari musim lalu.

Tim berjuluk Macan Kemayoran ini tercecer di posisi sembilan dengan 32 poin.

Bahkan, ada momen mereka tak pernah menang di lima laga beruntun. Hal ini juga tak luput dari sejumlah maslaah dihadapi.

Pertama, kedatangan pemain asing lamban.

Manajemen Persija merombak komposisi pemain asingnya di musim 2023-2024.

Dari empat pemain asing dimiliki, hanya Ondrej Kudela yang dipertahankan.

Namun, pergerakan lambat dilakukan untuk mengisi kuota pemain asing yang bertambah 5 bebas+1ASEAN.

Kompetisi sudah bergulir, tapi pemain asing dimiliki tak kunjung datang.

Keterlambatan tersebut membuat pemain asing sulit beradaptasi.

Kedua, tak adanya striker tajam. Tiga striker dimiliki, Marko Simic, Aji Kusuma dan Sandi Samosir kesulitan membobol gawang lawan.

Tak ayal, Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll justru memasang dua pemain sayap sebagai penyerang, yakni Ryo Matsumura dan Rico Simanjuntak.

Ketiga, animo suporter juga kurang. Dukungan dirasakan oleh Riko Simanjuntak cs juga dirasa kurang, apalagi ketika Persija lagi terpuruk. Banyak suporter menepi.

Persib Bandung

Para pemain dan ofisial Persib Bandung kecewa pada laga Liga 1 pekan ke-21 melawan PSM Makassar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Senin (4/12/2023). Pertandingan berakhir imbang 0-0. 
Para pemain dan ofisial Persib Bandung kecewa pada laga Liga 1 pekan ke-21 melawan PSM Makassar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Senin (4/12/2023). Pertandingan berakhir imbang 0-0.  (Tribun Jabar)

Persib Bandung menyelesaikan musim 2022-2023 dengan berada di peringkat tiga klasemen dengan 62 poin.

Di musim 2023-2024, Persib tetap berada di posisi 3 dengan 40 poin.

Walau berada di papan atas saat ini, start tim berjuluk Maung Bandung ini tidaklah bagus. Masalah dihadapi di awal musim.

Pertama, pelatih kepala berganti. Awal musim menjadi momen berat bagi Persib Bandung. Kompetisi baru jalan tiga pekan, Persib harus menerima kenyataan pahit.

Klub kebanggaan masyarakat Bandung ini ditinggal pelatih kepala, Luis Milla.

Mereka pun terseok-seok di empat laga awal, tak mampu mencatatkan kemenangan.

Bukukan tiga hasil imbang dan sekali kekalahan.

Mereka pun sempat tercecer di zona degradasi, peringkat 16.

Walau begitu, secara perlahan Persib menemukan permainan terbaiknya pasca ditunjukkan Bojan Hodak sebagai pelatih kepala menggantikan Luis Milla.

Pelatih asal Kroasia itu membawa Persib tidak terkalahkan di 14 laga beruntun.

Kedua, pertahanan rapuh. Persib Bandung terseok-seok di awal kompetisi tak lepas dari rapuhnya lini belakang.

Tujuh laga awal, gawang mereka sudah kebobolan 13 gol.

Namun, secara perlahan masalah ini mampu dibenahi.

Persebaya Surabaya

Skuad Persebaya Surabaya saat melakukan perayaan gelar juara Surabaya 730 kontra Bali United, Minggu (28/5/2023). Skuad Persebaya Sudah Komplet, Umumkan Dusan Stevanovic dan Sudah Tentukan Nasib Alwi Slamat 
Skuad Persebaya Surabaya saat melakukan perayaan gelar juara Surabaya 730 kontra Bali United, Minggu (28/5/2023). Skuad Persebaya Sudah Komplet, Umumkan Dusan Stevanovic dan Sudah Tentukan Nasib Alwi Slamat  (Instagram Persebaya)

Persebaya kini sedang terpuruk. Tim Bajul Ijo memasuki jeda kompetisi di peringkat 13 klasemen dengan 26 poin. Hanya terpaut lima poin dengan zona merah yang dihuni Arema FC.

Kondisi ini berbeda dibandingkan musim 2022-2023. Kala itu Persebaya menyelesaikan kompetisi dengan finish di peringkat 6 dengan 52 poin.

Keterpurukan Persebaya tak dipungkiri karena pergantian pelatih. Start buruk memang dilakukan Persebaya Surabaya di musim ini.

Mereka kesulitan meraih kemenangan. Dampaknya, Pelatih kepala, Aji Santoso diistirahatkan. Aji Santoso hanya mendampingi Persebaya di enam laga.

Dengan catatan sekali menang, tiga seri dan dua imbang. Statistik minor inilah yang membuat Aji Santoso terdepak dari kursi kepelatihan.

Sebagai gantinya, Manajemen Persebaya menunjuk Uston Nawawi sebagai karateker sembari mencari pelatih kepala.

Asa sempat diberikan Uston ketika Bajul Ijo tidak terkalahkan di lima laga, kantongi empat kemenangan dan sekali imbang.

Namun, performa Persebaya kembali anjlok pasca ditunjuknya Josep Gombau sebagai pelatih kepala yang baru. Juru taktik asal Spanyol itu tak mampu persembahkan kemenangan di enam laga.

Akibatnya, harus kehilangan jabatannya.

Selanjutnya, Uston Nawawi kembali ditunjuk sebagai karateker.

Namun, kini Uston Nawawi ak mampu membuat klub kebanggaan Bonek dan Bonita ini lepas dari keterpurukan.

Di tangannya, Persebaya juga tak mampu meraih kemenangan di 5 laga.

Masalah lainnya adalah perombakan pemain. Penampilan inkonsistensi Persebaya juga tak lepas  dari perombakan skuad dilakukan. Sebanyak 14 pemain dilepas di jendela transfer.

Kemudian mendatangkan tujuh pemain anyar.

Perombakan skuad di tengah kompetisi tentu mengganggu penampilan tim.

Sebab, perlu kembali dibangun chemistry antar pemain. Hal ini sulit dilakukan apalagi di tengah kompetisi berjalan. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved