Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Liga 1

Kaleidoskop 2023 Liga 1: Pasang Surut Tim Elite

PSM Makassar, Persija Jakarta, Persib Bandung dan Persebaya Surabaya tak mampu tampil konsisten sepanjang tahun.

Penulis: Kaswadi Anwar | Editor: Alfian
ist
Logo tim elit Liga 1 Persebaya Surabaya, PSM Makassar, Persib Bandung dan Persija Jakarta. 

Namun, pergerakan lambat dilakukan untuk mengisi kuota pemain asing yang bertambah 5 bebas+1ASEAN.

Kompetisi sudah bergulir, tapi pemain asing dimiliki tak kunjung datang.

Keterlambatan tersebut membuat pemain asing sulit beradaptasi.

Kedua, tak adanya striker tajam. Tiga striker dimiliki, Marko Simic, Aji Kusuma dan Sandi Samosir kesulitan membobol gawang lawan.

Tak ayal, Pelatih Persija Jakarta, Thomas Doll justru memasang dua pemain sayap sebagai penyerang, yakni Ryo Matsumura dan Rico Simanjuntak.

Ketiga, animo suporter juga kurang. Dukungan dirasakan oleh Riko Simanjuntak cs juga dirasa kurang, apalagi ketika Persija lagi terpuruk. Banyak suporter menepi.

Persib Bandung

Para pemain dan ofisial Persib Bandung kecewa pada laga Liga 1 pekan ke-21 melawan PSM Makassar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Senin (4/12/2023). Pertandingan berakhir imbang 0-0. 
Para pemain dan ofisial Persib Bandung kecewa pada laga Liga 1 pekan ke-21 melawan PSM Makassar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Senin (4/12/2023). Pertandingan berakhir imbang 0-0.  (Tribun Jabar)

Persib Bandung menyelesaikan musim 2022-2023 dengan berada di peringkat tiga klasemen dengan 62 poin.

Di musim 2023-2024, Persib tetap berada di posisi 3 dengan 40 poin.

Walau berada di papan atas saat ini, start tim berjuluk Maung Bandung ini tidaklah bagus. Masalah dihadapi di awal musim.

Pertama, pelatih kepala berganti. Awal musim menjadi momen berat bagi Persib Bandung. Kompetisi baru jalan tiga pekan, Persib harus menerima kenyataan pahit.

Klub kebanggaan masyarakat Bandung ini ditinggal pelatih kepala, Luis Milla.

Mereka pun terseok-seok di empat laga awal, tak mampu mencatatkan kemenangan.

Bukukan tiga hasil imbang dan sekali kekalahan.

Mereka pun sempat tercecer di zona degradasi, peringkat 16.

Walau begitu, secara perlahan Persib menemukan permainan terbaiknya pasca ditunjukkan Bojan Hodak sebagai pelatih kepala menggantikan Luis Milla.

Pelatih asal Kroasia itu membawa Persib tidak terkalahkan di 14 laga beruntun.

Kedua, pertahanan rapuh. Persib Bandung terseok-seok di awal kompetisi tak lepas dari rapuhnya lini belakang.

Tujuh laga awal, gawang mereka sudah kebobolan 13 gol.

Namun, secara perlahan masalah ini mampu dibenahi.

Persebaya Surabaya

Skuad Persebaya Surabaya saat melakukan perayaan gelar juara Surabaya 730 kontra Bali United, Minggu (28/5/2023). Skuad Persebaya Sudah Komplet, Umumkan Dusan Stevanovic dan Sudah Tentukan Nasib Alwi Slamat 
Skuad Persebaya Surabaya saat melakukan perayaan gelar juara Surabaya 730 kontra Bali United, Minggu (28/5/2023). Skuad Persebaya Sudah Komplet, Umumkan Dusan Stevanovic dan Sudah Tentukan Nasib Alwi Slamat  (Instagram Persebaya)

Persebaya kini sedang terpuruk. Tim Bajul Ijo memasuki jeda kompetisi di peringkat 13 klasemen dengan 26 poin. Hanya terpaut lima poin dengan zona merah yang dihuni Arema FC.

Kondisi ini berbeda dibandingkan musim 2022-2023. Kala itu Persebaya menyelesaikan kompetisi dengan finish di peringkat 6 dengan 52 poin.

Keterpurukan Persebaya tak dipungkiri karena pergantian pelatih. Start buruk memang dilakukan Persebaya Surabaya di musim ini.

Mereka kesulitan meraih kemenangan. Dampaknya, Pelatih kepala, Aji Santoso diistirahatkan. Aji Santoso hanya mendampingi Persebaya di enam laga.

Dengan catatan sekali menang, tiga seri dan dua imbang. Statistik minor inilah yang membuat Aji Santoso terdepak dari kursi kepelatihan.

Sebagai gantinya, Manajemen Persebaya menunjuk Uston Nawawi sebagai karateker sembari mencari pelatih kepala.

Asa sempat diberikan Uston ketika Bajul Ijo tidak terkalahkan di lima laga, kantongi empat kemenangan dan sekali imbang.

Namun, performa Persebaya kembali anjlok pasca ditunjuknya Josep Gombau sebagai pelatih kepala yang baru. Juru taktik asal Spanyol itu tak mampu persembahkan kemenangan di enam laga.

Akibatnya, harus kehilangan jabatannya.

Selanjutnya, Uston Nawawi kembali ditunjuk sebagai karateker.

Namun, kini Uston Nawawi ak mampu membuat klub kebanggaan Bonek dan Bonita ini lepas dari keterpurukan.

Di tangannya, Persebaya juga tak mampu meraih kemenangan di 5 laga.

Masalah lainnya adalah perombakan pemain. Penampilan inkonsistensi Persebaya juga tak lepas  dari perombakan skuad dilakukan. Sebanyak 14 pemain dilepas di jendela transfer.

Kemudian mendatangkan tujuh pemain anyar.

Perombakan skuad di tengah kompetisi tentu mengganggu penampilan tim.

Sebab, perlu kembali dibangun chemistry antar pemain. Hal ini sulit dilakukan apalagi di tengah kompetisi berjalan. (*)

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved