Sinopsis Film Tribun Timur
Siksa Neraka, Misi Tobat Berjamaah di Bioskop!
Sutradara pencetak box-office Anggy Umbara dengan tangan dinginnya menggarap komik Siksa Neraka ke sebuah film dengan judul yang sama.
Oleh : Jeri Wongiyanto
Pengamat Film Asal Makassar
DI era tahun 80-90an sebuah komik legendaris Siksa Neraka meledak di pasaran.
Komik ini coba memperkenalkan ajaran agama dengan cara yang tidak biasa.
Gambar-gambar sadis nan mengerikan menjadi mimpi buruk yang menakutkan bagi pembacanya.
Lalu apa jadinya jika gambaran penyiksaan manusia di neraka diangkat ke layar lebar?
Sutradara pencetak box-office Anggy Umbara dengan tangan dinginnya menggarap komik Siksa Neraka ke sebuah film dengan judul yang sama.
Hasilnya, sebuah drama religi yang mendebarkan dan mengerikan!!
Misi Anggy membuat penonton tobat berjamaah di bioskop sepertinya akan berhasil!
Berkisah tentang sebuah keluarga agamis yang terdiri dari Ayah (Ario Wahab), Ibu (Astri Nurdin), kakak beradik, Saleh (Rizky Fachrel), Fajar (Kiesha Alvaro), Tyas (Ratu Sofya), dan Azizah (Nayla Purnama).
Sedari kecil, mereka terbiasa diberi ceramah soal kisah surga dan neraka.
Orang tua mereka berharap anak-anaknya bisa mengamalkan perbuatan yang akan membawa ke surga dan menghindari dosa-dosa yang akan membawa mereka ke neraka.
Bekal inilah yang terus diberikan Sang Ayah yang juga seorang ustaz muda terpandang di desa mereka.
Hingga suatu malam, Saleh dan adik-adiknya melakukan perjalanan diam-diam ke desa seberang yang mengharuskan mereka menyeberangi sungai.
Air sungai yang meluap dan deras, membuat keempat kakak beradik tersebut terseret arus sungai dan menghilang.
Setelah berhari-hari melakukan pencarian, satu persatu dari mereka mulai ditemukan dengan kondisi tak bernyawa.
Saleh terbangun di alam lain yang mirip dengan neraka yang selalu dikisahkan ayahnya.
Di sinilah Saleh melihat beragam siksaan sadis yang mengerikan.
Mulai dari lidah yang dipotong dan dipaku, tangan yang dipenggal dan digeregaji, sengatan kalajengking raksasa, badan yang terpanggang, dibakar di dalam bara api dan lahar, juga badan yang setrika dengan alat pemanas raksasa, dan banyak lagi siksaan mengerikan.
Lalu apa yang terjadi dengan adik-adiknya?
Anggy Umbara menggarap film ini dengan pendekatan drama religi yang tidak menggurui.
Premisnya sederhana, mirip sinetron televisi namun film ini lebih istimewa.
Anggy ingin memberikan pelajaran kepada penonton untuk bertobat, namun penulis skenario Lele Leila seperti terbata-bata merangkai cerita padahal kisahnya diangkat dari komik.
Hasilnya, karakter-karakter tokohnya jadi lemah, akibatnya berbagai siksaan di neraka terasa kurang kuat dan kurang mampu mengaduk emosi penonton.
Untung saja, Anggy mengemas plotnya dengan baik, jadinya tidak membosankan. Bergantian mempertontonkan alam dunia, dan alam lain, dengan tempo dan timing yang pas.
Juga scoring musik yang membuat jantung berdetak kencang.
Satu hal yang penulis khawatirkan adalah penggambaran neraka yang dibuat dengan bantuan CGI, ini yang patut dipuji!
Anggy berhasil mengeksekusi dengan baik.
Yang lemah jantung, akan meringis ketakutan, bahkan seperti ikut menahan sakit melihat banyaknya siksaan yang sangat mengerikan.
Penggambaran siksa neraka ini tentu berdasarkan komik karya Mb Rahimsyah semata, bukan ajaran agama Islam.*
Captain America: Brave New World, Petualangan Baru Penuh Intrik Politik |
![]() |
---|
Mufasa: The Lion King Prekuel Penting Legenda Simba |
![]() |
---|
Sinopsis Film Santet Segoro Pitu: Persaingan Dagang Berujung Maut |
![]() |
---|
Venom 3: The Last Dance Akhir Petualangan Eddie Brock |
![]() |
---|
Film JOKER Folie à Deux: Terhanyut dalam Kegilaan Phoenix dan Lady Gaga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.