Statistik Pemain Pelapis PSM Makassar : Rasyid Bakrie Belum Habis, Joao Pedro Layak Tandem Adilson

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Tiga pemain penghangat bangku cadangan antar PSM Makassar tekuk Sabah FC 3-1 di Stadion Likas, Kamis (14/12/2023) kemarin.

Walaupun PSM Makassar tidak lolos tapi kemenangan ini cukup menjadi penting bagi skuat Juku Eja.

Diantaranya beberapa pemain yang biasa dicadangkan kini diberikan kesempatan.

Misi balas dendam tuntas, PSM Makassar dan Sabah FC saling mengalahkan di kandang sendiri.

Tutup laga terakhir dengan kemenangan menjadi modal penting untuk laga berikutnya.

Sumbangkan 3.333 poin untuk peringkat Indonesia di AFC Cup.

Menariknya ada tiga pemain yang biasanya menjadi penghangat bangku cadangan, namun di laga ini  mendapat menit bermain lebih.

Pertama ada Joao Pedro yang diberikan menit bermain lebih banyak.

Pemain Timnas Timor Leste ini perdana menjadi starter pada laga tersebut.

Bermain selama 60 menit, dia tidak mensia-siakan kesempatan dari pelatih.

Bahkan Pedro berkontribusi besar dalam terciptanya gol pembuka Juku Eja.

Dia menyisir dari sayap lalu mengoper bola ke Kenzo.

Operan terakhir Kenzo kepada Yakob berbuah gol.

“Sangat penting kami mencetak gol lebih dulu di kandang Sabah dan kami membuat apa yang Sabah lakukan kepada kami pada pertemuan pertama,” kata pelatih PSM, Bernardo Tavares saat konferensi pers, Kamis (14/12/2023) kemarin.

Baca juga: Misi Runtuhkan Keangkeran Brawijaya, Kelelahan dan Badai Cedera Hantui PSM Makassar

Pedro mencatatkan 14 operan, 13 operan dekat, satu operan jauh, dengan akurasi 50 persen.

Melakukan sepuluh kali perebutan bola dengan lawan, dua dimenangkan, delapan lainnya kalah duel.

Dia juga berupaya menciptakan peluang dengan melakukan tiga kali crossing namun gagal atau tidak tepat sasaran.

Satu chance created yang berbuah gol pertama PSM Makassar.

Dari segi bertahan, Pedro melakukan satu tekel dan dua kali dilanggar.

Pedro lima kali diturunkan dalam ajang AFC Cup mencatatkan total 160 menit bermain bersama Laskar Pinisi.

Pada laga itu, Pedro ditandemkan dengan Everton Nascimento.

Pedro cukup padu berada di belakang Everton.

Hal berpotensi Pedro ditandemkan dengan Adilson Silva di Liga 1.

Itupun jika Adilson sudah pulih dari cedera.

Pasalnya pemain ini punya flexibilitas tinggi dan adaptasi yang cukup bagus dengan skema pelatih.

Kemudian, Rasyid Bakri gelandang serang Juku Eja yang dimasukkan pada babak kedua menit 84.

Enam menit lebih di atas lapangan, Rasyid cukup berkontribusi dan mengantarkan Pasukan Ramang meraih tiga poin.

Ini menunjukkan pria 32 tahun itu belum habis sebagai salah satu pemain paling senior di skuat Ramang.

Statistiknya, pria kelahiran Kabupaten Gowa mencatatkan enam operan pendek dengan akurasi 83,3 persen, satu unsuccessful crosses.

Artinya rata-rata setiap satu menit Rasyid melakukan satu operan.

Memenangkan dua duel atau perebutan bola dengan pemain lawan.

Dari segi bertahan, Rasyid melakukan dua tekel sukses.

Catatan itu memperlihatkan bahwa Rasyid masih punya nafas dan belum habis untuk bersaing dengan pemain lain.

Total 14 menit Rasyid bermain di AFC Cup musim ini membela Pasukan Ramang.

Dia diturunkan pada perdana dan terakhir.

Terakhir, Mufli Hidayat masuk di babak kedua pada menit 75 bermain selama 15 menit.

Ini menjadi laga perdana Mufli Hidayat di ajang AFC Cup.

Mufli hanya membuat dua operan pendek akurasinya 100 persen.

Walaupun laga pertama dan terakhirnya di AFC Cup, ia cukup percaya diri melepaskan satu tembakan on target ke gawang Sabah FC.(*)