Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Real Madrid

Carlo Ancelotti Blak-blakan Jude Bellingham 'Lebih Baik' Dibanding Legenda Real Madrid Ricardo Kaka

Manajer Real Madrid Carlo Ancelotti mengungkapkan keyakinannya bahwa Jude Bellingham lebih baik “tanpa bola” dibandingkan Kaka.

Editor: Alfian
ist
Legenda Real Madrid Ricardo Kaka dan pemain muda Los Blancos Jude Bellingham. 

Sejauh musim 2023/24 ini berjalan, ia telah berpartisipasi dalam 19 gol Real Madrid di semua kompetisi. Rinciannya, 15 gol dan 4 assist ia cetak dari 17 laga yang telah dijalani. Selain itu, Bellingham juga menjadi top skor sementara di La Liga dengan 11 gol.

Catatan golnya itu terbilang sangat fantastis untuk ukuran remaja kelahiran 2003 yang bermain di musim pertamanya di La Liga bersama El Real. Terlebih, Bellingham adalah seorang gelandang. Bukan striker.

Sebelum tampil fenomenal bersama Madrid, Bellingham memang sudah beberapa kali menunjukkan bakatnya yang luar biasa kepada dunia. Birmingham City adalah tim profesional pertama yang merasakannya.

Bellingham tercatat sebagai pemain termuda yang melakukan debut untuk Birmingham. Usianya 16 tahun 38 hari saat memulai dongengnya di St. Andrews. Dengan segala kualitas dan bakat yang dimiliki Bellingham, The Blues memutuskan untuk memensiunkan nomor punggung 22 yang identik dengannya di Birmingham. Harapannya, sang wonderkid bisa jadi inspirasi bagi pemain muda lain.

“Jersey nomor punggung 22 ini sudah identik dengan Jude. Ia dipromosikan ke tim utama saat baru berusia 16 tahun dan 38 hari dengan kualitas-kualitas yang dimiliki. Klub telah memutuskan bahwa akan sangat layak untuk memensiunkan nomor punggung [22 milik Bellingham] ini, untuk mengingatkan ia adalah salah satu milik kami sekaligus menginspirasi orang lain,” begitu bunyi pernyataan klub saat Bellingham memutuskan pergi ke Borussia Dortmund untuk mengasah bakatnya pada Juli 2020 lalu.

Keputusannya pergi ke Jerman untuk membela Dortmund membuat sinarnya semakin terang. Penampilannya yang konsisten dan luar biasa meski di usianya yang masih remaja telah mengejutkan pelatih-pelatihnya di Dortmund termasuk, Edin Terzic.

Terzic seringkali memberikan pujian kepada bintangnya itu. Karena yang mengejutkan adalah meski terbilang masih sangat muda, Bellingham sudah menawarkan kedewasaan yang dimilikinya. Dengan 132 penampilan bersama Dortmund di semua ajang kompetisi, ia berhasil meningkatkan mental dan kedewasaannya lewat pengalaman yang didapatkan tiap bermain. Terzic juga berpendapat bahwa yang mengerikan dari Bellingham adalah fakta bahwa ia masih bisa terus berkembang.

“Satu-satunya hal yang kita tidak tahu tentang Jude adalah batasannya. Dia adalah pemain berusia 19 tahun tertua di dunia,” katanya dalam konferensi pers setelah pertandingan Dortmund melawan Werder Bremen.

Disempurnakan Ancelotti

Kedatangan Bellingham di awal musim 2023/24, membuat pening Carlo Ancelotti dengan melimpahnya stok gelandang yang dimiliki Madrid. Namun dengan menjalani rantaian laga pramusim, Don Carlo akhirnya punya pakem yang cocok untuk menempatkan Bellingham pada skemanya.

Idenya jelas, 4-4-2 diamond yang sudah tak asing lagi dengan pelatih asal Italia ini, karena formasi ini pernah membawanya berkuasa di Eropa bersama AC Milan. Dengan menumpuk dan memaksimalkan stok gelandang tengah yang dimiliki El Real, 4-4-2 diamond menjadi sesuatu yang realistis. Karena di formasi ini, Bellingham bisa ditempatkan sebagai gelandang serang di belakang dua striker.

Menempatkan Bellingham sebagai gelandang serang ternyata bukan hal yang buruk melihat kesuksesan Madrid di awal musim ini. Padahal yang menonjol dari pemuda 20 tahun tersebut terutama di musim terakhirnya di Dortmund adalah aspek bertahannya.

Jika melihat statistik di musim terakhirnya di Signal Iduna Park, Bellingham memang menunjukkan bahwa ia adalah gelandang yang serba bisa. Namun dikutip dari The Analyst, Bellingham lebih condong menawarkan kestabilan di lini tengah dengan menetralisir serangan lawan sebelum masuk ke sepertiga akhir.

Di musim 2022/23, Bellingham memimpin jumlah rataan tekel berhasil untuk Die Borussen dengan 76 tekel. Dengan keahliannya membaca permainan, pemuda asal Inggris itu juga berhasil menciptakan 35 intersepsi terbanyak kedua di Dortmund dan hanya kalah dari Raphael Guerreiro (36) yang berposisi sebagai fullback kiri.

Bellingham yang punya kecepatan dan dribble bola di atas rata-rata melengkapi keterampilannya dalam memenangkan bola di lapangan tengah. Dengan kemampuan tersebut, membuat Bellingham mampu untuk melakukan transisi dari bertahan ke menyerang.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved