Kaum Rohingya Masuk Indonesia
Sejarah Pulau Galang: Dulu Jadi Tempat Pengungsian Warga Vietnam, Kini Diusul untuk Etnis Rohingya
Pulau ini memiliki luas sekitar 80 kilometer persegi dan terbagi menjadi dua kelurahan,Kelurahan Rempang Cate dan Kelurahan Sembulang.
TRIBUN-TIMUR.COM - Sebanyak 135 warga Rohingya, termasuk orang dewasa dan anak-anak, kini terdampar di Ibukota Banda Aceh.
Para pengungsi Rohingya ini saat ini berada di depan gerbang Kantor Gubernur Aceh pada Senin (11/12/2023).
Pada Senin (11/12/2023) sekitar pukul 01:00 dini hari, rencananya para pengungsi akan ditempatkan di Scout Camp Seulawah, namun truk pengangkut mereka ditolak oleh warga setempat dan terpaksa putar balik.
Menurut pantauan Serambinews.com pada pukul 09:30 WIB pagi tadi, sejumlah warga mengerumuni para pengungsi yang dijaga ketat oleh pihak kepolisian.
Atas penolakan warga, sejumlah pihak megusulkan etnis Rohingya ditampung di Pulau Galang. \
Baca juga: Kondisi Tekini Etnis Rohingya di Aceh, Pakai Sarung hingga Penolakan dari Warga
Diketahui Pulau Galang, berada di wilayah Kecamatan Galang di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Pulau ini memiliki luas sekitar 80 kilometer persegi dan terbagi menjadi dua kelurahan,Kelurahan Rempang Cate dan Kelurahan Sembulang.
Terletak di gugusan tiga pulau besar Batam, Pulau Rempang, dan Pulau Galang, Pulau Galang dihubungkan oleh Jembatan Barelang yang menggabungkan nama ketiga pulau tersebut.
Akses menuju Pulau Galang melalui Jembatan Barelang terletak setelah Jembatan Tuanku Tambusai (Jembatan V).
Asal-usul nama "Galang" dalam cerita rakyat lokal mengandung makna "landasan", merujuk pada landasan turunnya lancang (bahtera raja) ke laut.
Pulau Galang memiliki sejarah penting sebagai tempat penampungan ratusan ribu pengungsi Vietnam pada 1979.
Baca juga: Gejolak Kedatangan Rohingya di Aceh! Jokowi Siapkan Bantuan, Sandiaga Cemas Pariwisata Terancam
Mereka berusaha menyelamatkan diri dari Perang Saudara di Vietnam dengan menggunakan perahu.
Pemerintah Indonesia, bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui United Nation High Commissioner of Refugees (UNHCR), menetapkan Pulau Galang sebagai tempat penampungan pengungsi Vietnam.
Pada 21 Februari 1979, Pulau Galang menjadi kamp pengungsian resmi.
Sebelum kedatangan pengungsi Vietnam, Pulau Galang adalah pulau tak berpenghuni. Pemilihan Pulau Galang sebagai lokasi kamp pengungsian dipilih karena letaknya yang strategis dan akses yang relatif mudah.
Kamp pengungsian di Pulau Galang bertujuan memisahkan pengungsi dari penduduk lokal serta meminimalkan interaksi antara keduanya.
Kamp ini dilengkapi dengan fasilitas seperti tempat pendidikan, tempat ibadah, tempat tinggal, dan area kegiatan ekonomi.
Selama beroperasi, Pulau Galang mampu menampung lebih dari 170.000 pengungsi Vietnam hingga penutupannya pada 1996.
Bekas kamp pengungsi Vietnam di Desa Sijantung kini menjadi objek wisata sejarah yang mencerminkan sisi kemanusiaan Indonesia.
Saat pandemi Covid-19 merebak di Indonesia, Pulau Galang menjadi lokasi pembangunan Rumah Sakit Khusus Infeksi (RSKI) Covid-19.
Terletak di Kelurahan Sijantung, Kecamatan Galang, RSKI ini dibangun sebagai respons atas merebaknya Covid-19 di Indonesia.
Pembangunannya didasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2020 tentang Pembangunan Fasilitas Observasi dan Penampungan dalam penanggulangan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Pulau Galang Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
RSKI Covid-19 Pulau Galang beroperasi sejak 6 April 2020, diharapkan dapat memberikan layanan seperti rumah sakit darurat di Wuhan, China.
Meskipun Pulau Galang telah menjadi opsi tempat untuk menampung pengungsi Rohingya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud Md menegaskan bahwa Pulau Galang tidak akan digunakan untuk tujuan tersebut.
Alasannya, untuk menghindari pengulangan situasi seperti pada masa pengungsian Vietnam.
Pemerintah, termasuk Menko Polhukam dan stafnya, terus mencari lokasi alternatif untuk menampung pengungsi Rohingya.(*)
| Tentang Kaum Rohingya: Keturunan Kerajaan Arakan yang Tak Diakui oleh Jenderal Aung San di Myanmar |
|
|---|
| Kemana UNHCR? Abaikan Etnis Rohingya di Aceh, Warga Bergejolak |
|
|---|
| Kondisi Tekini Etnis Rohingya di Aceh, Pakai Sarung hingga Penolakan dari Warga |
|
|---|
| Ternyata Sudah Ribuan Etnis Rohingya Masuk di Indonesia, Polisi Cari Oknum yang Bawa Rombongan Ini! |
|
|---|
| Gejolak Kedatangan Rohingya di Aceh! Jokowi Siapkan Bantuan, Sandiaga Cemas Pariwisata Terancam |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/puu-lau-11.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.