Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Monumen Korban 40.000 Jiwa Makassar Sepi, Butuh Pemandu Wisata Sejarah untuk Pelajar

Ini adalah peringatan ke-77 sejak tragedi perang lokal Sulawesi 11 Desember 1946 silam.

|
Editor: Ansar
Tribun-Timur.com
Monumen Korban 40.000 Jiwa di Jalan Langgai, Kelurahan Kalukuang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Senin (11/12/2023). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pemerintah Kota Makassar memperingati Hari Korban 40.000 Jiwa di pelataran monumen Korban 40.000 Jiwa, Tallo, Senin (11/12/2023).

Ini adalah peringatan ke-77 sejak tragedi korban perang lokal Sulawesi 11 Desember 1946 silam.

Seremoni peringatan Korban 40.000 Jiwa mulai pukul 08.00 sampai 10.00 Wita.

Monumen Korban 40.000 Jiwa berada di Jalan Langgau, Kelurahan Kalukkuang, Kecamatan Tallo, Kota Makassar.

Pantauan Tribun-Timur.com, Senin (11/12/2023) sianfg, Monumen Korban 40.000 Jiwa nampak sepi saat sore hari, sekira pukul 14.30 Wita.

Untuk sampai ke Monumen Korban 40.000 dari Jalan Veteran Selatan, misalnya, pengendara membutuhkan waktu sekira 23 menit.

Turut hadir, Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Bahtiar Baharuddin Wali Kota Makassar Danny Pomanto dan Ketua DPRD Makassar, Rudianto Lallo.

Monumen Korban 40.000 Jiwa menjadi objek berfoto bagi pengunjung atau wisatawan.

Patung veteran perang dalam kondisi cacat menjadi salah satu bangunan mencolok di kawasan monumen.

Patung itu menjadi gambaran pejuang yang harus kehilangan anggota tubuhnya demi mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Sementara patung lainnya, menggambarkan sejumlah pejuang gugur saat perang.

Monumen menjadi salah satu ikon bersejarah di Kota Makassar.

Hanya saja, di area monumen tidak terdapat parkiran untuk pengunjung.

Pengunjung yang datang menggunakan mobil, terpaksa memarkir kendaraan di bahu jalan.

Seorang warga sekitar monumen, Andini (38) mengatakan pengunjung Monumen 40.000 Jiwa rerata anak sekolah.

"Study tour toh," kata Andini ditemui di sekitar kawasan monumen.

Andini berharap, setiap pengunjung dapat belajar sejarah monumen.

Belajar itu sebagai bentuk mengenang pahlawan yang telah gugur.

Di monumen tersebut, tidak ada petugas atau pemandu pengunjung.

Ia berharap, ada petugas dan pemandu sejarah berkantor di lokasi.

"Harusnya ada stand by di sini, supaya setiap pengunjung yang datang mempelajari betul-betul sejarahnya," kata wanita berhijab itu.

Diketahui, setiap tanggal 11 Desember, Pemerintah Kota Makassar memperingati Korban 40.000 Jiwa di pelataran monumen.

Laporan Reporter Tribun-Timur.com Abd Pain

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved