Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

PSM Makassar

Sosok Erwin Aksa : Berani Bangun Stadion dan Tuntaskan Masalah Finansial PSM Makassar

Erwin Aksa membuat fans PSM Makassar ibarat mendapat kejutan lantaran langkahnya membangun Stadion di Makassar dan persoalan finansial Juku Eja.

Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM
Erwin Aksa dan PSM Makassar. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Setelah lama vakum dari urusan sepakbola, nama Erwin Aksa kembali mencuat dengan berbagai upaya dan rencananya membawa PSM Makassar lebih profesional lagi.

Awalnya, secara menghentak Erwin Aksa membuat fans PSM Makassar ibarat mendapat kejutan lantaran langkahnya membangun Stadion di Makassar yang nantinya akan digunakan skuad Juku Eja sebagai markas.

Tak tanggung-tanggung melalui investasi Bosowa sebesar Rp400 miliar, Erwin Aksa menyebut pembangunan stadion tersebut dilakukan lantaran sudah lelah dijanji pihak Pemerintah.

Stadion yang akan berdiri di atas lahan 12 hektare di wilayah Kelurahan Buloa, Kecamatan Tallo, Makassar itu sementara on progress termasuk perizinan penggunaan sebagian badan jalan Tol dan juga lahan pendidikan Unhas.

Selain persoalan pembangunan stadion, Erwin Aksa juga baru-baru ini menegaskan turun langsung menyelesaikan permasalahan finansial yang sedang menggerogoti skuad PSM Makassar.

Baca juga: Erwin Aksa Buka-bukaan Stadion Bosowa Bukan Hanya Untuk PSM Makassar, Tapi?

Dana sebesar Rp10 miliar pun digelontorkan Erwin Aksa untuk menyelesaikan masalah finansial PSM Makassar.

Tak hanya itu Erwin Aksa juga mengambil inisiatif mengambil sebagian saham PSM Makassar dan akan melakukan perombakan di jajaran pengurus.

Bagi fans PSM Makassar di tahun 2000-an awal tentu mengenal sosok Erwin Aksa.

Kala itu ia merupakan manajer PSM Makassar yang mampu mebawa Juku Eja berkompetisi di Liga Champions Asia.

Lantas siapa sosok Erwin Aksa dan mengapa berani kini turun langsung menyelesaikan sejumlah masalah di skuad tertua Tanah Air, PSM Makassar ?

Tercatat Erwin Aksa saat ini menyandang 2 status yakni pengusahan level multinasional di bawah bendera Bosowa dan juga sekaligus Politisi dengan jabatan Wakil Ketua Partai Golkar.

Erwin Aksa pada Pilpres 2024 juga tergabung ke tim Prabowo-Gibran dengan menjabat Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN).

Pada Pemilu 2024 ini juga Erwin Aksa maju sebagai caleg DPR RI Dapil DKI Jakarta.

Erwin Aksa Mahmud lahir pada 7 Desember 1975 di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan. Erwin adalah anak sulung dari 5 bersaudara.

Ayah dari Erwin Aksa (EA) yang bernama H. Muhammad Aksa Mahmud ST. lahir di Barru pada tanggal 16 Juli 1945.

Erwin Aksa menikah dengan seorang perempuan yang bernama Andi Fatmawati Manggabarani.

Pernikahan Erwin dan istrinya dikarunia dengan tiga orang anak yang bernama Trinisha Erwin Aksa, Shayla Erwin Aksa, dan Muhammad Yusuf Erwin Aksa.

Sejak kecil, ia dibiasakan berdiskusi, khususnya dalam bisnis. Setiap liburan, ia diajak ayahnya ke berbagai pertemuan bisnis di berbagai negara.

Sesekali dititipkan pada kawan ayahnya di Singapura, sembari belajar bahasa Inggris.

Demi pendidikan yang lebih baik, ia berani untuk “merantau”, melanjutkan pendidikan menengah atasnya di Bandung.

Ini artinya, ia harus meninggalkan “kemewahan” bersama keluarga, dan mulai hidup sendiri di rantau.

Ayah Erwin Aksa tidak memanjakannya. Ia pun tinggal di kos, sekamar dengan empat teman lainnya, naik angkutan umum menuju sekolah, dan merasakan menjadi masyarakat kebanyakan hal yang amat langka dialami olehnya.

Setiap bulan ia “digaji” pas-pasan dan harus melaporkan keuangannya secara detail untuk ayahnya.

Selama di sekolah Erwin juga sangat aktif di kepengurusan Organisasi Siswa Infra Sekolah (OSIS).

Riwayat Pendidikan

Sekolah Dasar di Pembangunan III Ujung Pandang (1981-1987)

Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Islamic Athirah Ujung Pandang (1987-1990)

SMAN 5 Bandung di tahun (1990-1993)

University of Pittsburg, Pennsylvania, Amerika Serikat (1993-1997)

Karier Bisnis Erwin Aksa

Setelah lulus kuliah pada 1997, Erwin Aksa (EA) kembali ke Indonesia.

Namun, pulang dari Amerika ia tidak langsung memimpin perusahaan keluarga seperti banyak putra mahkota lainnya.

Erwin harus bekerja mulai dari awal sebagai karyawan di dealer mobil Mitsubihi di Makassar.

Memaksa diri melakukan hal yang tidak ingin ia lakukan adalah bagian dari melatih diri sendiri, suatu prinsip yang ditegakkan sang ayah.

Ayahnya juga meminta Erwin Aksa untuk menjadi pengurus organisasi olah raga.

Erwin pernah menjadi manajer klub sepak bola Makassar (PSM), di mana pada masa kepemimpinannya klub PSM memiliki beberapa prestasi di dunia sepak bola Indonesia antara lain:

2002 - Semifinal,

2003 - Runner Up,

2004 - Runner Up,

2005 - 8 Besar (Peringkat ke-3),

2006 - 8 Besar (Peringkat ke-4) 

Kehadiran Erwin Aksa ibarat oase di tengah padang gurun. Masalah gaji dan setumpuk masalah lain kini mendera klub.

Track record Erwin Aksa tidak meragukan lagi, pemain seperti Christian Gonzales, Ronald Fagundez, Oscar Aravena, Ponaryo Astaman, Charis Julianto adalah segelintir bintang yang dia daratakan di Mattoanging.

Selain itu Erwin Aksa (EA) pernah menjadi Ketua Persatuan Tinju Nasional (Pertina) Sulawesi Selatan (2003-2008).

Setelah puluhan tahun Bosowa Group dipimpin oleh ayahnya (Aksa Mahmud), pada 2006 Erwin ditunjuk menjadi direktur Utama Bosowa Group. Erwin pun tancap gas mengembangkang Bosowa.

Kini ia menjabat sebagai Komisaris Utama Bosowa Group.

Bosowa Group sendiri telah memiliki 10 unit bisnis, yakni otomotif, semen, logistik dan transportasi, pertambangan, properti, jasa keuangan, infrastruktur, energi, media, dan multibisnis [10].

Pertumbuhan bisnis grup Bosowa yang melesat cepat beberapa waktu terakhir ini tak bisa dilepaskan dari nama Erwin Aksa (35). 

Chief Executive Officer (CEO) muda ini berhasil membawa perusahaan yang didirikan oleh ayahnya, Aksa Mahmud, empat dekade lalu dengan gemilang di bawah kepemimpinannya.

Jelas, untuk meneruskan dan mengembangkan sebuah usaha keluarga yang sudah memiliki sistem yang mapan sebelumnya, bukanlah hal yang mudah.

Namun dengan pengetahuan dan kerendahan hatinya, Erwin berhasil membawa bahtera bisnis keluarga yang berbasis di daerah Sulawesi Selatan itu menuju level nasional.

Erwin yang mendapat kepercayaan memegang penuh kepemimpinan grup Bosowa (Bosowa Corporation) tahun 2004, mampu meningkatkan asset grup dari 3 trilyun menjadi 6 trilyun dalam waktu empat tahun.

Padahal ketika itu usianya baru menginjak 29 tahun, dan ia harus membawahi enam ribu karyawan dari enam bidang usaha: semen, otomotif, properti, finansial, infrastruktur, dan pertambangan.

Rekan pengusaha, Sandiaga Uno memuji Erwin sebagai anak yang besar di daerah namun bisa naik kelas dan beradaptasi di level nasional percaturan bisnis di Indonesia.

Erwin Aksa (EA) menjadi Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia pada periode 2008-2011. Erwin mendapatkan suara 104 dari 165 suara yang sah pada pemungutan suara di Musyawarah Nasional Hipmi ke-13 di Nusa Dua, Bali.

Saat menjadi Ketua Umum Hipmi, Erwin membuat gerakan entreprenurships masal yang akhirnya secara resmi dilakukan oleh Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Gerakan ini muncul karena Erwin melihat pada tahun 2010 presentase pengusaha di Indonesia sangat sedikit.

Riwayat Pekerjaan Erwin Aksa

Board of Commisioner Bosowa (November 2015 - Sekarang)

President Director of PT Bosowa Energi (April 2005 - Sekarang)

Executive Director & Deputy VPD PT Semen Bosowa Maros (May 1997 - 2015)

Member of National Economic Commitee (KEN) (Juni 2010 - 2014)

President Director Bosowa (June 2008 - 2015)

CEO Bosowa (Januari 2006 - May 2008

Riwayat Organisasi Erwin Aksa

Vice Chairman Golkar Party (2020 - sekarang)
Head of Trade & Industry of DPP Golkar (2016 - 2020)
Vice Chairman of Construction & Infrastructure, Kadin (2015 - 2020)
APEC SMEE Summit 2013 Committee Chair & Vice Chair (2013 - sekarang)
Alt Member of ABAC (APEC Business Advisory Council) (2013 - sekarang)
Treasurer of CAPDI (Centrist Asia Pacific Democrats International) (2012 - sekarang)
Vice Chairman of Apindo (2010-2015)
Vice Chairman of SME, Kadin (2010-2015)
Chairman of Asean-China Young Entrepreneurs Forum (2010-2011)
Member of KEN (Komite Ekonomi Nasional) (Mei 2010 - 2014)
Head of Agro-Chemical Industries Division KADIN (February 2009 – 2014)
National Board of Advisory of ARDIN Indonesia (January 2009 – 2014)
Vice Treasurer of DPP GOLKAR (2009 - 2019)
Board of Advisory Member of BPP GAPENSI (November 2008 - sekarang)
Chairman of BPP HIPMI (2008 –2011)
Chairman of IV Bidang Energi BPP HIPMI (April – July 2008)
Steering Committee of BPD HIPMI South Sulawesi (2007 - 2010)
Business and Funding Division Member of PB PERBAKIN (2006 - 2008)
Vice Chairman of V BPP GAPENSI (2004 - 2008)
Vice Treasurer of DPD GOLKAR South Sulawesi (2004 - 2009)
Vice Chairman of Foreign Affair of KADIN South Sulawesi (2004 – 2009)
Chairman of HIPMI South Sulawesi (2003 - 2007)
Chairman III – Wisata PP IMI (2003 - 2007)
Chairman of PB Pertina South Sulawesi (2003 - 2006)
Chairman of BPD HIPMI South Sulawesi (2003 - 2006)
General Manager of PSM Liga Pro X (2003 - 2004)
Operational Director of PSM Ligina IX (2002 - 2003)
Treasurer of BPP GAPENSI (2001 - 2004)
Chairman of PB Pertina South Sulawesi (2001 - 2003)
Steering Committee of BPC HIPMI Makassar, South Sulawesi (2001 - 2004)
Vice Operational Director of PSM Ligina VIII (2001 - 2002)
Vice Chairman of BPC HIPMI Makassar, South Sulawesi (1998 - 2001)
Member of BPC HIPMI Makassar, South Sulawesi (1995 - 1998).(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved