Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Perang Kelompok Pecah di Sinjai, Dua Warga dan Satu Polisi Terkena Busur Bagian Kepala dan Dada

Peristiwa ini terjadi di jalan poros Sinjai - Bulukumba atau Desa Alanangka, Kecamatan Sinjai Selatan.

|
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Sudirman
kolase
Screenshot video beredar diduga tawuran atau perang kelompok di Jl Yusuf Bauty, Manggarupi, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Perang kelompok juga pecah di Sinjai pada Selasa (5/12/2023). 

TRIBUNSINJAI.COM, SINJAI SELATAN - Perang kelompok pecah di Kabupaten Sinjai, Selasa (5/12/2023).

Peristiwa ini terjadi di jalan poros Sinjai - Bulukumba atau Desa Alanangka, Kecamatan Sinjai Selatan.

Tiga orang dilarikan ke RSUD Sinjai setelah terkena busur.

Bahkan anak panah menancap di tubuh korban. 

Ada anak panah menacap di kepala korban, dada, dan tangan.

"Tiga korban dilarikan ke RSU untuk mendapatkan perawatan," kata Kapolsek Sinjai Selatan, Iptu Massalinri, Rabu (6/12/2023).

Polisi masih mendalami motifnya.

Dari tiga orang korban, satu di antaranya anggota polisi.

Ia menjadi korban saat mengamankan perang kelompok.

Peristiwa perang kelompok tak hanya terjadi kali itu.

Usai lebaran Idulfitri lalu,  juga aksi perang kelompok terjadi. 

Pelakunya para pelajar di Sinjai Selatan. 

Peristiwa ini didamaikan oleh pihak pemerintah setempat sehingga tidak meluas.

Perang Kelompok di Gowa

Kasus lain sebelumnya terjadi di Kelurahan Mawang, Kabupaten Gowa.

Nasib pilu dialami seorang bocah berumur 5 tahun di Kabupaten Gowa.

Bocah tersebut jadi korban panah busur oleh orang tak dikenal.

Korban dilarikan ke rumah sakit karena menderita luka serius.

Anak panah busur itu menancap di wajah sang bocah.

Korban bernama Arsya (5) asal Buttadidi, Kelurahan Mawang, Somba Opu, Kabupaten Gowa.

Kejadian nahas itu dialami Arsya pada Minggu (3/11/2023) dini hari.

Keluarga korban, Hj Darmawati Dg Tayu mengatakan pembusuran terjadi sekira 00.30 tadi malam. Lokasi tepatnya di pertigaan Jalan Teratai Indah (Macanda) dengan Jalan Poros Malino.

"Ada sekitar 20 motor, mereka dari arah Macanda keluar (Jalan Malino), langsung mantongi na patte (melepaskan busur)," kata Dg Tayu saat dihubungi pada Ahad (3/12).

"(Arsya) sementara bongkar ayam sama bapaknya, na liati bapaknya buka ayam, jam 12 lebih. Ada yang menyerang, ternyata anaknya kena," katanya.

Dg Tayu menuturkan, setelah penyerangan gerombolan OTK ini langsung kabur dan berpencar.

Ada yang kembali ke arah Jalan Teratai Indah, lari ke arah Sungguminasa dan kabur ke arah Fakultas Teknik Unhas.

"Banyak (busur dilepaskan), karena banyak busur didapat di sini. Na ambil itu petugas dari Binmas dan Babinsa, ada juga Pak Lurah," ujarnya.

Menurut Dg Tayu, sumber persoalan ini adalah balas dendam.

Namun ia menyayangkan aksi OTK itu membuat keluarganya menjadi korban.

"Ada anak-anak di sini sering ejek-ejek, na bawa dari luar. Na bawami juga ke sini. Baku ejek-ejek anak muda, karena memang mereka (OTK) mengganggu lingkungan di sini. Apa saja dia dapat na pecah, mobil apa, toko na pukul batu," terangnya.

Setelah korban terkena busur, keluarga langsung membawanya ke RSUD Syekh Yusuf.

Namun karena alasan tertentu, kemudian dipindahkan ke RS Bhayangkara Makassar.

"Na bilang tidak fotonya, kurang lengkap alatnya (RSUD Syekh Yusuf). Makanya dirujuk," bebernya.

Dg Tayu melanjutkan, Arsya saat ini sudah ditangani di RS Bhayangkara.

Korban telah dioperasi dan busur yang menancap di pipinya, sudah dicabut.

Atas kejadian ini, keluarga korban telah membuat laporan ke Polres Gowa.

Dg Tayu mendapat info, sudah ada terduga pelaku yang didapat.

"Adami laporan masuk ke Polres. Bapaknya yang ke sana. Karena saya dengar sudah ada lagi diambil dua ditahan. Iya, ada pelaku dua-tiga orang (diamankan)," jelasnya.

Kasubsi PID Humas Polres Gowa, Ipda Udin Sibadu mengaku akan segera mengecek kasus ini.

"Iya terimakasih konfirmasinya, saya cek dulu yah," katanya.

Humas RSUD Syekh Yusuf Gowa, DR Muh Taslim mengungkapkan pihaknya masih akan melakukan komunikasi dengan bagian terkait.

"Saya mau koordinasikan dengan IGD," singkatnya.

Sebelumnya, aksi pembusuran di Gowa menelan korban MRR (22) pada Oktober 2023, korban MR (17) pada Agustus 2023, korban R (34) yang terkena payudara pada Maret 2023.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved