Jusuf Kalla Pimpin Silaturahmi Lintas Umat Bahas Konflik Palestina - Israel Hingga Bentrok Bitung
Kegiatan yang diinisiasi oleh Dewan Mesjid Indonesia (DMI) Sulawesi Selatan (Sulsel) berlangsung di Masjid Al Markaz Makassar, Senin (27/11/2023).
Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Alfian
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Kegiatan Silaturahmi Lintas Umat dengan tema 'merajut persaudaraan merawat persahabatan' jadi ajang bincang konflik Palestina dan Israel di Mesjid Al-Markaz, Kota Makassar, Senin (27/11/23).
Kegiatan yang diinisiasi oleh Dewan Mesjid Indonesia (DMI) Sulawesi Selatan (Sulsel) ini mempertemukan, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) dan Forum Kemanusian Lintas Agama (FKLA).
Turut hadir, Ketua Umum DMI, Jusuf Kalla, Ketua DMI Sulsel Mayjen TNI (Purn) Andi Muhammad Bau Sawa, Mantan WR III UNM Prof Sukardi Weda, Ketua Pengurus Persatuan Gereja Indonesia (PGI) Sulselbara Pendeta Adrie Massie, Ketua MUI Sulsel Prof Najamuddin serta beberapa perwakilan dari Agama-agama lainnya.
Diketahui, dalam tragedi antara dua negara tersebut sudah memakan korban jiwa sebanyak 15 ribu orang di jalur Gaza.
Sekretaris DMI Sulssl Hasid Hasan Palogai mengatakan, kegiatan ini menjadi perbincangan mengenai konflik antara Palestina dan Israel yang terjadi.
Apalagi, beberapa waktu lalu, terjadi konflik di salah satu daerah yang ada di Indonesia karena tragedi Palestina dan Israel.
Tragedi Bitung menjadi dasar utama, Pasalnya beberapa masyarakat menyalah artikan konflik antara kedua negara tersebut.
"Kaitan dengan peristiwa di Bitung ini kita tidak pungkiri bahwa selesai sudah masalah disana dan tidak merambat kemana-mana," katanya.
Mengenai persoalan Palestina dan Israel, kata Hasid, sudah disampaikan dengan jelas oleh salah satu tokoh perdamaian dunia yakni Jusuf Kalla yang menegaskan bahwa konflik tersebut adalah tragedi kemanusiaan.
"Persoalan yang terjadi antara Palestina dan Israel tadi telah kita dengar keterangan pak JK bahwa itu adalah tragedi kemanusiaan peperangan yang terjadi antara Palestina dan Israel," ujarnya.
Meskipun memang, kata Hasid, beberapa kejadian sangat disayangkan karena memakan banyak korban jiwa dalam tragedi yang terjadi di jalur Gaza.
"Korban sampai 15ribu orang banyak dari masyarakat sipil sehingga disebutkan bahwa itu adalah tragedi kemanusiaan tidak dilihat sebagai masalah agama," ungkapnya.
"Ini kemudian karena terjadk pengungsian besar-besaran hingga dua juta orang itu tidak pernah terjadi setelah perang dunia ke dua," tambah Hasid.
Olehnya, dengan peristiwa seperti itu, lanjut Hasid, maka sangatlah wajar jika kita semua dapat membantu sesama manusia.
"Makanya siapapun tanpa melihat agama ini sangat wajar untuk memberi bantuan kepada saudara kita disana yang menjadi korban," jelasnya.(*)
Heroisme Pikiran Prabowo, Membawa Suara Hati Nusantara untuk Palestina di Podium PBB |
![]() |
---|
Hentikan Kebiasaan Panaskan Motor Berlama-lama, Ini Efek Negatifnya |
![]() |
---|
Malam-malam Appi Susuri Lorong Tallo Pantau Posko Tawuran |
![]() |
---|
Konsultan Sepak Bola Asal Barcelona Visit Akademi PSM Makassar Jelang EPA |
![]() |
---|
Cegah Tawuran Susulan, Appi Pantau Posko Kamtibmas di Tallo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.