Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Edukasi Pemilih Muda, ThinkHub Makassar dan Aliansi Perdamaian Laksanakan Bijak Memilih

Bijak Memilih merupakan kegiatan yang ingin mendorong partisipasi politik yang lebih aktif dan kritis dari generasi muda. 

Editor: Ina Maharani
handover
Bertujuan mengedukasi pemilih muda perihal pemilu damai, Aliansi Perdamaian dan ThinkHub Makassar menggelar Bijak Memilih.  Kegiatan ini dilaksanakan Senin (27/11) di Gedung LPPM, Universitas Hasanuddin.   

 


Makassar, Tribun - Bertujuan mengedukasi pemilih muda perihal pemilu damai, Aliansi Perdamaian dan ThinkHub Makassar menggelar Bijak Memilih. 

Kegiatan ini dilaksanakan Senin (27/11) di Gedung LPPM, Universitas Hasanuddin.  

Bijak Memilih di Unhas ini merupakan rangkaian darin acara BMx yang juga dilaksanakan di daerah lain, seperti Jabodetabek dan Riau. 

Bijak Memilih merupakan kegiatan yang ingin mendorong partisipasi politik yang lebih aktif dan kritis dari generasi muda. 

Bijak Memilih ada untuk menstimulasi orang muda mengikuti perkembangan wacana terkini terkait pemilu 2024, menimbulkan sense of urgency pada orang muda untuk memilih dengan lebih baik. 

Hadir sebagai pembicara pengurus Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Makassar Sahrul Ramadhan, Salma Tadjang dari Lembaga Studi Kebijakan Publik (LSKP), Arfiandi Anas dari Wahana Lingkungan Hidup SulSel (WALHI SulSel), dan Akademisi Politik Universitas Hasanuddin Andi Ali Armunanto.

Sebagai moderator hadir Viny Mamonto, Content Creator asal Makassar

Andi Ali Armunanto memulai sesi dengan menyatakan sistem demokrasi sudah ada sejak revolusi Perancis. Selain itu ia menekankan pentingnya anak muda untuk peduli pada politik

"Kebijakan pemerintah mempengaruhi kita, mulai dari harga gas sampai mati listrik, jangan sampai kita salah pilih pemimpin" ujarnya. 

Kemudian Sahrul Ramadhan mengatakan, menjelang pemilu kita jangan sembarangan menyebarkan informasi.

"Di dunia maya kita harus perhatikan kode etik, jangan sampai kita menyebarkan hoax. Di dunia dimana kita semua adalah prosumen, produsen dan konsumen informasi, kita harus bijak memilih untuk men-share konten" paparnya. 

Mewakili perempuan, Salma Tadjang mengatakan anak muda harus memantau pemilu dan mengetahui latar belakang calon. Lskp sendiri sudah memantau pemilu, terutama tentang representasi gender partai. 

"Kita juga ingin mengajak anak muda untuk menjadi pengawas pemilu bersama LSKP" tuturnya. 

Arfiandi Anas, membahas Krisis Iklim, mengatakan bahwa pesisir dan kars kita terancam. "Tata ruang jangan sampain merugikan lingkungan" ujarnya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved