Makassar Jadi Panggung Capres
Jawaban Anies Baswedan Ditantang Rocky Gerung Hapus UU ITE
Rocky Gerung bertanya apakah Anies Baswedan akan membatalkan UU ITE karena status Rocky sebagai tersangka atau karena ada hal lain.
Penulis: Renaldi Cahyadi | Editor: Ari Maryadi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Calon Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan ingin merevisi UU ITE.
Pasalnya, kebebasan berpendapat yang ada di Indonesia saat ini dinilainya tertutup akibat adanya UU ITE.
Saat Anies berbicara mengenai UU ITE, Rocky Gerung langsung menanggapi hal tersebut.
Dimana, Rocky langsung melempar pertannyaan kepada Anies Baswedan saat itu.
Rocky bertanya apakah Anies akan membatalkan UU ITE karena status Rocky sebagai tersangka atau karena ada hal lain.
Pasalnya, saat ini Rocky Gerung berstatus tersangka karena laporan yang dibuat oleh DPP PDI-P beberapa waktu lalu ini atas dugaan ujaran kebencian berbasis SARA terhadap Presiden Joko Widodo.
"Pertanyaan saya apakha anies akan batalkan UU itu karena sahabatnya atau karena demokrasi," katanya di sarasehan IKA UNM, Sabtu (18/11/23).
Menurut Rocky, demokrasi adalah jaminan primer tentang kebebasan untuk berpikir.
"Karena kebebasan berpikir menghasilkan kebebasan berpendapat," jelasnya.
Apalagi, kata Rocky, kritikan dilakukan dengan cara sopan dan santun akan membatasi seseorang untuk menyampaikan pendapat.
"Poin saya adalah kita sekarang dibikin dungu karena tidak mampu mengucapkan pendapat karena akan dihadang dengan kalau Rocky berpendapat mesti sopan dan santun," ungkapnya.
"Saya akan sopan dan santun pada ulama, saya akan sopan santun pada orang tua. Saya nggak mungkin sopan dan santun pada pejabat. Kasih kritik tapi sopan, artinya jangan kasih kritik," tambah Rocky.
Anies yang mendengarnya pertanyaan Rocky langsung saja menjawab hal tersebut.
"Dia tidak bertanya tentang ITE itu Anda akan hapus atau tidak, bukan. Kalau itu gampang jawabnya," kata Anies menjawab pertanyaan Rocky.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku, tidak akan menghapus UU ITE, melainkan akan merevisi UU tersebut yang menjadi polemik.
"Itu akan direvisi, iya itu akan dikoreksi, itu sudah dikatakan berkali-kali," ujarnya.
Anies menegaskan, yang paling penting dari kritikan adalah substansinya.
Saat ini, kata Anies, sudah saatnya bagi para pengkritik untuk diberi ruang agar menjadi evaluasi demokrasi.
"Ketika kita bicara tentang kritik, sebuah kritik itu subtansinya, mau caranya seperti apa, itu urusan pengkritik bukan urusan pendengar," ungkap Anies.
Olehnya, tergantung dari para pengkritik ingin mengkritik dengan cara apa, namun bagi yang substansinya dikritik harus memberikan hak jawaban.
"Tapi bagi yang dikritik susbtansinya harus dijawab, harus dijelaskan dan harus diberi ruang itu," jelasnya.(*)
Momen Gibran Diskusi Semeja AIA, Harmansyah, Anhar Rahman di Perahu Pinisi |
![]() |
---|
Ganjar Pranowo Minta Pendukung Laporkan ke Bawaslu Jika Temukan Kecurangan Pilpres 2024 |
![]() |
---|
Deretan Tokoh Dampingi Gibran di Ponpes Muhammadiyah Makassar: Eks Bupati hingga Wagub Jatim |
![]() |
---|
Ganjar Pranowo Pede Sulsel Basis Suara Nomor 3, Sekjen Gerindra Yakin Ulang Kemenangan Prabowo |
![]() |
---|
Ganjar Pranowo Minta TPK se-Sulsel Tancap Gas Kumpul Data Basis Suara, Dulu Prabowo Menang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.