Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sosok Jenderal Asal Makassar Kepercayaan Kapolri Datang Raker Komisi III DPR RI Bahas Pilpres 2024

Jenderal Asal Makassar Komjen Fadil Imran jadi orang kepercayaan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

|
Editor: Ari Maryadi
Tangkapan Layar TV Parlemen
Kabaharkam Polri Komjen M Fadil Imran di Ruang Rapat Komisi III, Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (15/11/2023). 

TRIBUN-TIMUR.COM -- Jenderal Asal Makassar jadi orang kepercayaan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Dialah Komjen M Fadil Imran, Kepala Badan Pemelihara Keamanan Kabaharkam Polri.

Fadil Imran diutus Jenderal Listyo Sigit Prabowo ke Rapat Kerja Komisi III DPR RI Rabu (15/11/2023) siang.

Rapat kerja membahas persiapan pengamanan dan penegakan hukum dalam rangka Pemilu Tahun 2024.

Dalam kesempatan itu, Komjen M Fadil Imran menyampaikan program dan gagasan Jenderal Listyo dalam pengamanan Pilpres 2024 dan Pemilu 2024.

"Kami dapat perintah mewakili Bapak Kapolri menjelaskan kepada Komisi III tentang konsep pengamanan pemilu 2024," kata Fadil Imran di hadapan anggota Komisi III DPR RI.

"Bapak kapolri menyampaikan terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya atas dukungan Komisi III DPR RI menyukseskan Polri sehingga Polri masih dipercaya masyarakat dalam jalankan tugas kamtibmas, penegakam hukum serta perlindungan dan pelayanan kepada masyarakat," kata Fadil Imran.

Fadil Imran adalah jenderal kelahiran Makassar 14 Agustus 1968.

Alumni Akpol 1991 itu mendelegasikan Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Komjen Mohammad Fadil Imran memaparkan program di depan Komisi III DPR RI.

Fadil Imran memaparkan buku materi Kapolri.

Rapat kerja dipimpin Ketua Komisi III DPR RI Bambang Wuryanto.

“Bahwa saat ini Indonesia sedang masuki bulan politik di 2024, yang akan datang Indonesia akan melakukan pesta demokrasi," kata Bambang Wuryanto.

Bambang Wuryanto mengatakan, fungsi kepemiluan adalah pertandingan antar partai yang tentu diwasiti oleh Bawaslu dan diselenggarakan oleh KPU dalam hal ini Kepolisian sebagai alat negara bagi penegakan hukum.

"Sehingga, seluruh personel hukum memiliki sikap netralitas dalam pemilu tersebut,” jelas Bambang di Ruang Rapat Komisi III, Gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (15/11/2023).

Tantang Aiman Witjaksono Buktikan Tuduhan Polri Tidak Netral di Pilpres 2024

Komjen Fadil Imran meminta Aiman Witjaksono menyebut identitas polisi yang dianggap tidak netral di Pilpres 2024

Saat ini Aiman dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas dugaan ujaran kebencian dan penyebaran berita bohong alias hoaks atas pernyataan itu oleh sejumlah pihak.

"Apa benar ada komandan yang memerintahkan bawahannya untuk berpihak kepada caleg tertentu? Partai tertentu? Atau capres tertentu?" kata Fadil dalam rapat bersama Komisi III DPR RI, Rabu (15/11/2023). 

"Apa benar? Siapa? Kan katanya banyak, nanti akan kami klarifikasi. Jadi tidak usah takut, Aiman datang saja, siapa orangnya? Buka (identitasnya), jangan cuma berani bicara tapi tidak berani bertanggung jawab," tantang Fadil Imran.

Jenderal bintang tiga itu meminta Aiman untuk memenuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya. 

"Ada enam laporan (ke Aiman). Karena ada laporan, maka penyidik Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya akan melakukan klarifikasi," kata Fadil.

"Klarifikasi ini artinya melakukan penyelidikan apakah ada perbuatan pidana atau tidak. Kalau tidak ada, ini kita anggap kita sebagai proses demokrasi penyampaian pendapat," ujarnya. 

Fadil menjelaskan, tujuan adanya klarifikasi itu agar tidak terbangun opini negatif di publik. 

"Karena jangan membangun sebuah narasi yang kemudian berakibat terganggunya alam sadar publik. Saya kira Komisi III sangat memahami," ujarnya.

Sementara Aiman menegaskan apa yang disampaikannya soal isu Polri tidak netral pada Pemilu 2024, bukanlah hoaks.

"Bukan lah, masa saya sampaikan hoaks? Saya kan wartawan (nonaktif)," kata Aiman dalam pernyataannya yang dikutip, Selasa (14/11/2023).

Dia mengaku siap menjalani proses hukum di Polda Metro Jaya apabila dipanggil untuk dimintai keterangan atas pernyataannya.

"Sebagai warga negara yang baik harus menjalani semua yang diatur dalam undang-undang," tuturnya.

Ia menambahkan semua yang disampaikannya melalui Instagram pribadinya, @aimanwitjaksono, sesuai dengan apa yang ia dengar.

"Semua yang saya sampaikan kemarin adalah apa yang saya alami, atau itu adalah fakta," ucap Aiman, dikutip dari Kompas.com.

Sebelumnya melalui akun Instagramnya, Aiman menyampaikan isu bahwa ada komandan polisi yang mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Aiman mengaku mendapatkan informasi tersebut secara eksklusif melalui beberapa temannya yang berada di institusi kepolisian.

"Saya mendapatkan informasi dari beberapa teman-teman di kepolisian, mereka keberatan diminta komandannya yang mengarahkan pemenangan pasangan Prabowo-Gibran," kata Aiman lewat akun Instagram resminya, @aimanwitjaksono.

Profil Fadil Imran

Pada 27 Maret 2023, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menugaskan Mohammad Fadil Imran menjadi Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri.

Fadil Imran menggantikan Irjen Arief Sulistyanto yang memasuki masa pensiun.

Penugasan Fadil Imran tertuang dalam berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor ST: 713/III/KEP./2023 yang ditandatangani Wakapolri Komjen Gatot Eddy Prabowo atas nama kapolri tanggal 27 Maret 2023.

Pangkat Fadil Imran pun naik dari Irjen menjadi Komjen.

Pangkat di pundaknya naik jadi bintang tiga.

Mohammad Fadil Imran lahir di Makassar, 14 Agustus 1968.

Ia adalah lulusan Akademi Kepolisian tahun 1991 dan berpengalaman di bidang reserse.

Pria kelahiran Makassar, 14 Agustus 1968 ini dikenal sukses menginisiasi program Kampung Tangguh ketika masih menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur.

Program ini berhasil secara signifikan menekan penyebaran Covid-19 di Provinsi yang sempat menjadi sentra penularan Covid-19 di Indonesia.

Melalui program itu, Fadil mengerahkan anggotanya untuk melakukan tracing, tracking dan treatment secara maksimal. 

Tidak lama berselang setelah pelantikannya sebagai Kapolda Jawa Timur pada Mei 2020 lalu, Fadil Imran"diboyong" ke Jakarta pada November 2020 untuk bertugas memimpin Kapolda Metro Jaya.

Fadil Imran memiliki rekam jejak menduduki beberapa jabatan penting di Polri.

Mulai dari Polres KP3 Tanjung Priok, Polres Kepulauan Riau, Polres Metro Jakarta, Polda Metro, hingga Mabes Polri.

Pada tahun 2008, Fadil Imran pernah menjabat sebagai Kasat III Ditreskrimum Polda Metro Jaya.

Pada tahun yang sama, ia kemudian menjabat sebagai Kapolres KP3 Tanjung Priok.

Setahun kemudian, tepatnya pada tahun 2009, ia menjabat Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya.

Setelah tiga tahun menjabat, pada tahun 2011, Imran dimutasi untuk menduduki jabatan Kasubdit IV Dittipidum Bareskrim Polri.

Masih pada tahun yang sama, ia kemudian menduduki jabatan Direktur Ditreskrimum Polda Kepri.

Lalu, dua tahun kemudian, pada tahun 2013, ia menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Barat.

Dua tahun kemudian, pada 2015, ia dipindah untuk menduduki jabatan Analis Kebijakan Madya (Anjak Madya) Bidang Pidum Bareskrim Polri.

Setahun kemudian, pada tahun 2016, ia menjabat sebagai Direktur Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

Imran berhasil membongkar kasus pembajakan film Warkop DKI Reborn, dan berhasil membekuk satu orang pelaku, berjenis kelamin wanita berinisial P (31).

Masih pada tahun yang sama, ia bergeser untuk menjabat sebagai Wakil Dirtipideksus Bareskrim Polri.

Setahun kemudian, ia menjabat sebagai Dirtipid Siber Bareskrim Polri (2017) dan berhasil membongkar kasus besar yang berkaitan dengan organisasi siber terorganisir Muslim Cyber Army (MCA) pada Februari 2018 silam.

Dan pada tahun 2019, Imran menjabat sebagai Staf Ahli Sosial Budaya (Sahli Sosbud) Kapolri Jendral Idham Aziz hingga tahun 2020, sebelum akhirnya dimutasi menjadi Kapolda Jatim pada bulan Mei 2020.(*)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved