Rektor UNM Husain Syam Kukuhkan Andi Aslinda Jadi Profesor Baru Bidang Kebijakan Publik

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Negeri Makassar (UNM) kembali mencetak satu guru besar.

Dia adalah Prof Andi Aslinda, selaku guru besar dalam bidang kebijakan publik Fakultas Ilmu Sosial UNM.

Pengukuhan profesor dilakukan di ruangan Ruang Teater Menara Pinisi UNM Jalan AP Pettarani Kota Makassar Rabu (25/10/23).

Turut hadir, Rektor UNM Prof Husain Syam, Rektor Universitas Hasanuddin Prof Jamaluddin Jompa, Wakil Ketua MPR RI Prof Sjarifuddin Hasan, Kepala LLDIKTI XI Kalimantan Muh Akbar, serta beberapa pejabat tinggi lainnya.

Pembacaan surat keputusan kenaikan jabatan dibacakan oleh Ketua Majelis Profesor UNM Prof Jasruddin.

"Berdasarkan surat dari Meteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi no 20137/M/07/2023 tentang kenaikan jabatan akademik atau fungsional dosen," katanya, Rabu (25/10/23).

"Menteri pendidikan memperhatikan surat rektor UNM no 5187/UN36.14/K/2022 tanggal 2 September 2022 memutuskan," tambah dia

Adapun kata dia, terhitung pada tanggal 1 maret 2023 dinaikan jabatannya menjadi profesor atau sebagai guru besar dalam bidang ilmu administrasi publik atau kebijakan publik dengan angka kredit 854,15

"Pegawai negeri yang bersangkutan diberi tunjangan jabatan sesuai dengan peraturan yang berlaku," ujarnya.

Sementara itu, Prof Andi Aslinda mengatakan keberhasilannya berkat beberapa orang yang sudah mendukungnya untuk terus melangkah maju.

"Ucapan terimakasih yang tulus kepada pihak-pihak yang memberikan dukungan kepada saya, sekecil apapun, dalam menggapai karir hingga menjadi guru besar," katanya.

Termasuk Rektor UNM dengan ketegasan, arahan, serta motivasi yang diberikan kepadanya.

"Tidak ketinggalan perhatian yang diberikan kepada para odsen yang memenuhi syarat utuk mengajukan kepangkatan guru besar termasuk diri saya," ungkapnya.

Sementara itu, Rektor UNM Prof Husain Syam, menyampaikan apresiasinya kepada Prof Aslinda yang baru saja dikukuhkan sebagai guru besar kebijakan publik.

Menurutnya, gelar tersebut tidak langsung dapat diraih dengan mudah, hal itu membutuhkan waktu yang cukup panjang.

"Saya selaku Rektor dengan pencapaian guru besar ini juga mendorong semangat pada dosen lain dalam mempersiapkan diri menuju gelar profesor," singkatnya.