Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Bayi Hamil di Sumbar

Awal Mula Bayi 5 Bulan Dikira Hamil, Orangtua Rasakan Hal Tak Biasa di Perut Anak

Awal mula bayi lima bulan di Kampung Limau Sundai, Nagari IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, dianggap hamil.

TikTok @sicuex01
Kondisi Bayi Hamil - Bayi hamil di Kampung Limau Sundai, Nagari IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) sukses bikin heboh.  

TRIBUN-TIMUR.COM - Orangtua bayi lima bulan yang viral di Kampung Limau Sundai, Nagari IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar) mengungkap awal mula anaknya dianggap hamil. 

Dikutip TribunPadang.com, ayah AA yakni Hendi (38) membeberkan awal mula ia mengetahui anaknya sakit hingga dikira hamil.

Ayah empat anak itu mengatakan, ihwal ini bermula saat ia bersama ibu bayi, istrinya, merasakan hal yang tidak enak saat meraba perut buah hatinya itu.

Ketika itu, Adnan juga sering merengek dan ia sekeluarga merespons bahwa anaknya sedang sakit.

"Ketika itu kami bawa AA alias Adnan berobat ke dukun kampung," kata Hendi sembari menerima tamu yang terus berdatangan.

Ia melanjutkan, saat berobat pertama, ia tidak melihat perubahan terhadap bayinya.

AA masih suka merengek dan perutnya saat diraba terasa ada benjolan dan keras, masih sama dengan sebelumnya.

Hendi pun kembali membawa anaknya berobat alternatif. Kali ini ia bawa ke dukun kampung yang disarankan orang lain.

Sepulang dari sana, kondisi AA tidak juga berubah. Malah ia tambah khawatir lantaran perut si bungsu tumbuh dan membesar.

"Saya bawa lagi ke dukun kampung. Di sarankan sama orang di sana bagus, saya pergi ke sana. Tapi tidak juga ada perubahan," kata Hendi.

"Sudah banyak dukun yang saya datangi. Ada yang jauh ada yang dekat. Ke bidan juga sudah, tidak juga ditemukan sakitnya," tuturnya.

Baca juga: Dokter Ungkap Kondisi Terkini Bayi 5 Bulan Disebut Hamil di Sumbar, Idap Tumor

Hendi bilang, menurut sejumlah dukun anaknya mengalami penyakit pusar tegang. Sejumlah dukun lainnya menyebut ada yang hidup di dalam perut Adnan.

Jika memang ada yang hidup, ia pun cukup ragu lantaran anaknya lahir dengan kondisi sehat dan istrinya lahiran normal tanpa operasi.

Sementara, saat berobat ke bidan, kata Hendi, anaknya disebut mengalami kembung dan demam biasa.

"Terakhir saya ke dukun namanya (berinisial S) di Mudiak (masih di daerah Batang Kapas), katanya anak saya tidak bisa ke dukun, harus operasi," ucapnya.

Sudah dua bulan lebih membawa anaknya berobat ke berbagai dukun kampung, Hendi pun membawanya ke RSUD M Zein Painan, sekitar 45 menit dari kediamannya.

Sebelumnya ia enggan membawa anaknya langsung ke rumah sakit karena terkendala biaya.

"Saya lupa tanggalnya ke rumah sakit, seingat saya akhir September, soalnya tanggal 2 Oktober dirujuk ke Padang, tiga hari di Painan," imbuhnya.

Hendi mengungkapnya, saat dirawat di Painan, pihak rumah sakit tidak menemukan penyakit yang diderita anaknya dan akhirnya dirujuk ke RSUP M Djamil Padang.

Direktur RSUD M Zein Painan, dr. Muhammad Fahriza mengatakan, di Painan tidak memiliki alat yang cukup untuk menangani Adnan.

Namun, kata dia, pihaknya mendiagnosis Adnan mengidap tumor di dalam perutnya, yaitu Tumor Intra Abdomen.

"Kalau hamil, ada bayi di dalam perutnya, itu tidak mungkin," ujarnya saat ditemui Selasa sore.

Di Padang, Adnan menjalani CT Scan dan didapati ada massa (secara medis disebut tumor) di dalam perutnya.

Massa ini menyerupai janin karena membentuk tungkai kaki dan hidup bergerak.

"Waktu itu rumah sakit mengatakan anak saya ini tidak tumor, penyakitnya tidak biasa, ada janin di dalam perutnya," jelas Hendi.

Semenjak itu hingga sekarang, Hendi meyakini anaknya memang tengah hamil.

"Saya tidak menambah-nambah cerita, itu yang disampaikan rumah sakit di Padang ke saya," jelasnya lagi.

Setelah menjalin pemeriksaan Adnan pun diperbolehkan pulang oleh pihak rumah sakit, tak berapa lama setelah dirujuk.

Di lain sisi, dokter bedah anak RSUP M Djamil Padang, dr. Budi Pratama Arnofyan mengatakan bahwa Adnan memang mengidap tumor.

Pihaknya mendiagnosis tumor yang ada di dalam perut Adnan adalah tumor teratoma.

"Secara morfologis dan epidemiologi, tumor bisa terjadi pada usia berapa saja. Tetapi tidak disebut dengan kondisinental meskipun terjadi pada bayi," kata dia dalam keterangannya, Selasa.

Sementara, dokter radiologi RSUP M Djamil Padang, dr. Tuti Handayani juga mengatakan bahwa Adnan mengidap tumor teratoma.

Ia bilang, tumor ini terdiri dari atas komponen padat, lemak, dan cairan. Selain itu, juga ada komponen osifikasi atau penulangan.

"Penulangan yang terjadi pada Adnan ini beberapanya memperlihatkan struktur menyerupai kaki, pedis dan tungkai," ucapnya dalam keterangan resmi pada Selasa.

Sebelumnya, AA viral setelah kabar 'kehamilannya' beredar luas di media sosial, terutama TikTok, Instagram dan Facebook, sejak akhir pekan lalu.

Tak hanya itu, informasi tentang bayi Adnan juga tersebar secara berantai melalui pesan singkat WhatsApp dan WhatsApp Grub.

Mendengar kabar bayi hamil bayi, tentu menjadi sebuah keanehan di tengah-tengah masyarakat. Terlebih, Adnan adalah bayi laki-laki.

Peristiwa ini tidaklah umum terjadi. Bahkan, jika memang AA hamil, Direktur RSUD M Zein Painan, dr. Muhammad Fahriza menyebut ini adalah sebuah keajaiban.

Sepengalaman dan sepengetahuannya, kasus bayi hamil belum pernah terjadi.

"Tidak mungkin bayi hamil, apalagi laki-laki," katanya saat ditemui TribunPadang.com (grup TribunTrends.com), Selasa (24/10/2023) sore.

Meski begitu, banyak masyarakat yang tidak mematahkan narasi yang beredar. Apalagi bagi mereka yang melihat secara langsung kondisi AA. 

Namun, tak sedikit pula yang tak percaya dan menyebut-nyebut AA mengidap penyakit tumor.

Sementara itu, pihak RSUP M Djamil Padang yang menangani kasus ini menyampaikan bahwa di dalam perut Adnan terdapat tumor.

dr. Budi Pratama Arnofyan, selaku dokter bedah anak rumah sakit itu mengatakan, Adnan didiagnosis mengidap tumor jenis teratoma.

"Kemungkinan besar, teratoma," kata Budi dalam keterangan resminya didapat TribunPadang.com Selasa (24/10/2023) malam.

Ramai jadi perbincangan bayi laki-laki usia lima bulan hamil Kampung Limau Sundai, Nagari IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat (Sumbar). 

Bayi tersebut bernama Adnan Arfandi anak dari pasangan Hendi (27) dan Usmaina (25).

Camat Batang Kapas, Denny Anggara membenarkan kejadian viral menimpa warganya itu. 

"Awalnya cerita dari pihak keluarga, di-USG anaknya kembar, namun yang lahir cuman satu orang ini, yang sekarang umurnya lima bulan," ujar Denny, dikutip Tribun-Timur.com, Rabu (25/10/2023) dari TribunPadang.com.

Menurut Denny melanjutkan, bayi tersebut kondisinya normal dan tampak sehat saat lahir pada April 2023 lalu.

Namun makin ke sini, perut Adnan Arfandi membesar.

Keluarga pun khawatir dan membawa Adnan Arfandi ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Muhammad Zein Painan.

Dalam pemeriksaan,  dokter mendiagnosa Adnan Arfandi memiliki tumor di perutnya hingga membuatnya membesar.

Adnan Arfandi kemudian dirujuk untuk pemeriksaan lanjutan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUP) M Djamil Kota Padang.

Di sinilah baru diketahui, di dalam perut Adnan Arfandi dan janin yang kembarannya.

"Disarankan dioperasi, kemungkinan akan dioperasi dalam minggu ini," tambahnya Denny.

Janin Masih Hidup

Wali Nagari Nagari IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas Nagari IV Koto, Hilie Roza Adelina menambahkan, kondisi janin dalam perut AA masih hidup.

Dokter menyebutkan, janin merupakan kembaran AA yang tidak berkembang.

"Hasil CT Scan-nya ada janin, hidup, jadi kata dokter yang menangani, awalnya anak itu di kandungan kembar, yang lahir cuman satu, yang satu lagi itu tertelan sama anak ini, itu kata keluarganya," ujar Roza.

Roza mengatakan, keluarga AA sudah berangkat ke Padang pada Selasa (24/10/2023) subuh tadi.

Rencananya AA akan menjalani operasi pengambilan janin di dalam perutnya dalam waktu dekat.

"Katanya besok (Rabu) akan dioperasi," tandas Roza.

Kapolsek Batang Kapas, Iptu Elhan, mengatakan, sebelum diketahui ada janin dalam perut AA, orang tuanya mengira anaknya sakit kembung.

"Awalnya keluarga menganggap anaknya mengalami sakit kembung, akan tetapi keluarga dan sanak saudaranya menyarankan agar melakukan pemeriksaan di rumah sakit," kata Elhan, dikutip dari TribunPadang.com.

"Rencananya besok akan kembali ke Padang untuk melakukan operasi," tambahnya.

Bakal Dioperasi

Adnan Arfandi yang mengalami kejadian langka yakni hamil akan segera dioperasi.

Wali Nagari Nagari IV Koto Hilie, Kecamatan Batang Kapas Nagari IV Koto Hilie Roza Adelina mengatakan, hasil CT scan pada perut anak tersebut, diketahui ada janin dan akan dioperasi di RSUP M Djamil Kota Padang.

"Tadi kita ke rumah mereka. Katanya besok akan dioperasi, subuh-subuh mereka berangkat ke Padang," ujar Roza Adelina, Selasa (24/10/2023).

Roza Adelina mengatakan, sebelumnya anak penjual ikan di Pesisir Selatan tersebut sempat dirujuk ke RSUD Painan, Pesisir Selatan, namun tidak kunjung ditemukan penyebabnya.

Lalu dirujuk ke RSUP M Djamil Kota Padang, setelah berulang kali diperiksa, ternyata mengandung janin.

"Hasil CT Scannya ada janin, hidup, jadi kata dokter yang menangani, awalnya anak itu di kandungan kembar, yang lahir cuman satu, yang satu lagi itu tertelan sama anak ini, itu kata keluarganya," ujar Roza.

Roza Adelina mengatakan kondisi anak masih normal, dan perutnya masih membesar.

Untuk biaya operasi, kata Roza Adelina pihak keluarga menggunakan program BPJS Kesehatan.

Dikutip dari National Library of Medicine, kondisi yang dialami Adnan Arfandi dalam istilah medis bernama Fetus in fetu.

Fetus in fetu merupakan suatu kondisi langka dimana kehadiran salah satu bayi kembar di tubuh bayi kembar lainnya.

Salah satu janin paling sering terletak di daerah retroperitoneal namu, hal ini juga dilaporkan di lokasi lain.

Retroperitoneal adalah daerah pada rongga perut atau abdomen yang terletak di belakang membran yang melapisi rongga perut.

Saat dalam kandungan, janin tersebut tidak bisa berkembang sempurna dan terjebak di dalam tubuh saudaranya.

Di dunia, kasus Fetus in fetu jarang dilaporkan terjadi. Sementara di Indonesia sejumlah kasus pernah tercatat.

Seperti yang dialami bayi laki-laki di Kupang pada 18 April 2023 lalu. (*)

Artikel ini diolah dari TribunPadang.com 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved