Pasangan Ganjar Mahfud
Biodata atau Profil dengan Harta Kekayaan Ganjar Pranowo Capres Usungan PDIP, PPP, Perindo, Hanura
Mantan Gubernur Jawa Tengah sekaligus mantan anggota DPR RI, Ganjar Pranowo akan dideklarasikan sebagai Capres bersama dengan pasangannya oleh PDIP
TRIBUN-TIMUR.COM - Mantan Gubernur Jawa Tengah sekaligus mantan anggota DPR RI, Ganjar Pranowo akan dideklarasikan sebagai bakal Capres bersama dengan pasangannya oleh PDIP, di kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (18/10/2023).
Nama bakal Cawapres Ganjar Pranowo yang menguat adalah Menkopolhukam, Mahfud MD dan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa.
Siapa yang pasti mendampingi Ganjar Pranowo, tunggu pengumumannya pada Rabu pagi atau siang.
Pilpres 2024 menjadi kontestasi perebutan tahta "RI 1" perdana yang diikuti Ganjar Pranowo.
Politisi PDIP itu hanya punya pengalaman bertarung sebagai anggota DPR RI dan gubernur.
Berikut ini profil atau biodata Ganjar Pranowo.
Baca juga: PDIP, PPP, Perindo, Partai Hanura Usung Ganjar Pranowo dan Mahfud MD? Deklarasi Rabu Pagi
Ganjar Pranowo lahir pada 28 Oktober 1968.
Dia menjabat Gubernur Jawa Tengah selama dua periode sejak 23 Agustus 2013 – 5 September 2023.
Sebelumnya, ia merupakan anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan periode 2004–2009 dan 2009–2013.
Ia juga sedang menjabat sebagai Ketua Umum Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama) selama dua periode, yaitu 2014–2019 dan 2019–2024; sekaligus Ketua Umum Persatuan Radio TV Publik Daerah Seluruh Indonesia (Persada.id).
Pada 21 April 2023, Ganjar Pranowo ditunjuk oleh PDIP sebagai bakal calon Presiden Indonesia untuk berkontestasi di 2024.
Latar belakang keluarga
Ganjar Pranowo dilahirkan dari keluarga sederhana di sebuah desa di lereng Gunung Lawu, Karanganyar dari ayah bernama Parmudji Pramudi Wiryo dan ibu bernama Sri Suparni.
Lahir dengan nama Ganjar Sungkowo, ia merupakan anak kelima dari enam bersaudara.
Saudara-saudaranya yakni Pri Kuntadi, Pri Pambudi Teguh, Pri Jadi Joko Prasetyo, Prasetyowati, dan Nur Hidayati.
Ayah Ganjar Pranowo merupakan seorang polisi dan sempat ditugaskan dalam operasi penumpasan gerakan PRRI di Sumatra Tengah (Sumatra Barat, Riau, dan Jambi sekarang).
Pemberian nama “Pri” kepada tiga saudara Ganjar lantaran sang ayah tiga kali turun ke medan operasi penumpasan PRRI.
Ganjar Pranowo juga memiliki kisah penggantian nama yang lazim terjadi pada tradisi anak-anak di tanah Jawa-Mataram zaman dahulu.
Nama asli dari Ganjar Pranowo adalah Ganjar Sungkowo yang berarti "Ganjaran dari Kesusahan/Kesedihan (Sungkowo)".
Namun, ketika memasuki masa sekolah nama Sungkowo diganti dengan Pranowo karena rasa ketakutan orang tuanya jika sang anak kelak "selalu berkubang kesialan dan kesusahan" bila memakai nama Sungkowo.
Latar bekalang pendidikan
Memasuki SMP, Ganjar dan keluarganya pindah ke Kutoarjo untuk mengikuti tempat tugas ayahnya. Selanjutnya, ia bersekolah di SMP Negeri 1 Kutoarjo atau saat ini menjadi SMP Negeri 3 Purworejo. Lulus dari sekolah menengah pertama melanjutkann ke jenjang SLTA di SMA Bopkri 1 Yogyakarta.
Di SMA, ia aktif dalam kegiatan kepramukaan (Dewan Ambalan).
Menjelang kelulusan SMA pada akhir dekade 1980-an, sang ayah pensiun dari kedinasannya di Polri Untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, ibu Ganjar membuka warung kelontong, sementara ia sempat berjualan bensin di pinggir jalan.
Tamat SMA, ia melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. Di kampus, ia bergabung dengan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) serta kegiatan pecinta alam di mana ia pernah melatih untuk SMA Negeri 8 Yogyakarta dan SMA Negeri 1 Sewon, Bantul.
Selama kuliah di UGM, Ganjar mengaku sempat cuti kuliah selama dua semester akibat tidak memiliki biaya untuk perkuliahan.
Ganjar juga meraih gelar S2 (master) di jurusan Ilmu Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia.
Ganjar mengaku memiliki hobi demonstrasi semasa kuliah. Ia pernah mendemo rektor UGM kala itu (periode 1986-1990) Koesnadi Hardjasoemantri dan ikut serta dalam demonstrasi menolak penggusuran untuk proyek Waduk Kedungombo.
Karier politik
Ia lulus dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada[21] dengan dosen penguji skripsi Prof. Nindyo Pramono.
Tamat kuliah, Ganjar Pranowo awalnya bekerja di lembaga konsultan HRD di Jakarta yaitu PT Prakasa.
Selain itu, ia juga pernah bekerja di PT Prastawana Karya Samitra dan PT Semeru Realindo Inti.
Aktif di GMNI dan mengagumi Soekarno, Ganjar Pranowo awalnya menjadi simpatisan PDI.
Tahun 1996, PDI dilanda konflik internal antara pendukung Soerjadi dan Megawati Soekarnoputri sebagai representasi trah Bung Karno.
Ganjar ikut mendukung Megawati, meskipun ayahnya adalah seorang polisi sedangkan kakaknya seorang hakim yang oleh Orba seluruh pejabat publik dilarang berpolitik dan harus mendukung Golkar sepenuhnya.
Ganjar akhirnya memilih berkarier di politik lewat Partai PDI-P yang dipimpin oleh Megawati Sukarnoputri.
Melalui PDIP, Ganjar Pranowo berhasil menduduki kursi anggota DPR hingga gubernur.
Harta kekayaan
Dalam LHKPN periodik 2022, Ganjar Pranowo miliki total harta senilai Rp13.453.610.045 atau naik Rp1.678.541.665 dari total harta tahun sebelumnya Rp11.775.068.380.
Berikut ini rincian LHKPN terbaru Ganjar Pranowo:
1. Tanah dan Bangunan Rp2.745.000.000
Tanah dan Bangunan Seluas 120 M2/21 M2 di Kab/Kota Purbalingga, hasil sendiri Rp50.000.000
Tanah Seluas 278 M2 di Kab/Kota Purbalingga, hasil sendiri Rp150.000.000
Tanah Seluas 1178 M2 di Kab/Kota Purbalingga, hasil warisan Rp70.000.000
Tanah dan Bangunan Seluas 658 M2/56 M2 di Kab/Kota Purbalingga, hasil warisan Rp65.000.000
Bangunan Seluas 34 M2 di Kab/Kota Sleman, hasil sendiri Rp520.000.000
Bangunan Seluas 34 M2 di Kab/Kota Sleman, hasil sendiri Rp520.000.000
Tanah Seluas 1370 M2 di Kab/Kota Sleman, hasil sendiri Rp1.370.000.000
2. Alat Transportasi dan Mesin Rp1.424.000.000
Mobil Nissan Teana Minibus Tahun 2013, hasil sendiri Rp180.000.000
Mobil Mitsubishi Pajero Sport Tahun 2018, hasil sendiri Rp450.000.000
Motor Viar Scooter Tahun 2018, hasil sendiri Rp9.000.000
Motor Kawasaki ER-6N Tahun 2012, hasil sendiri Rp50.000.000
Mobil Toyota Crown Tahun 2008, hasil sendiri Rp185.000.000
Mobil Hyundai Ioniq EV Signature AT Tahun 2021, hasil sendiri Rp550.000.000
3. Harta Bergerak Lainnya Rp676.111.750
4. Surat Berharga Rp0
5. Kas dan Setara Kas Rp9.978.498.295
6. Harta Lainnya Rp0
Sub Total Rp14.823.610.045
7. Utang Rp1.370.000.000
Total Harta Kekayaan (I-II) Rp13.453.610.045.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.