Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

SJAM Nobar MotoGP Mandalika 2023

Hebohnya Rombongan Nobar MotoGP Mandalika Yamaha SJAM Kala Disuguhkan Susu Kuda Liar Khas Lombok

Selain susu kuda liar ditawarkan madu khas Sumbawa yang diracik dengan berbagai rempah yang diburu fans MotoGP di kawasan penjualan ole-ole Lombok.

Editor: Alfian
Tribun-Timur.com
Karyawan toko pusat ole-ole Lombok menjelaskan khasiat susu kuda liar dan madu Sumbawa kepada rombongan nobar MotoGP Mandalika 2023 Yamaha SJAM, Sabtu (14/10/2023). 

Meski melalui perjalanan yang memakan waktu berjam-jam sebab harus transit terlebih dahulu di Surabaya, rombongan nobar MotoGP Mandalika Yamaha SJAM begitu menikmatinya.

Setibanya di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid, Lombok, pada sore hari pernak-pernik nuansa MotoGP Mandalika sudah menyambut.

Rombongan Yamaha SJAM pun tak melewatkan kesempatan mengabadikan momen dengan berfoto bersama.

Dan beberapa diantaranya berbelanja merchandise MotoGP yang ada di booth-booth di area bandara.

Bukannya langsung menuju hotel untuk beristirahat, pihak SJAM dan juga panitia lokal langsung memanjakan rombongan dengan langsung menuju ke salah satu obyek wisata yakni Desa Side yang merupakan desa adat suku Sasak.

"Mantap ini perjalanan, langsung gas full jalan-jalan," seru peserta saat perjalanan menuju Desa Side.

Diketahui Sasak merupakan suku asli masyarakat Lombok.

Di Desa Side kini menjadi situs atau obyek wisata lantaran masih menjaga ciri khas budaya mereka.

Hal ini terlihat ketika romobongan tiba di lokasi.

Lantunan dari alat musik tradisional Sasak langsung menyambut.

Selain itu, tradisi Peresean atau adu ketangkasan yang merupakan salah satu tradisi yang masih dipertahankan masyarakat Suku Sasak juga dipertunjukan.

Masih di area Desa Sade, rombongan juga menghampiri rumah-rumah adat yang menjajakan souvenir tradisional.

Mulai dari kain tenun, gelang-gelang dan berbagai cenderamata lainnya.

Satu hal yang menakjubkan dari Desa Sade yakni rumah-rumah warga merupakan rumah adat yang masih menggunakan bahan dari alam.

"Di sini totalnya ada 150 rumah dan lantainya itu bukan dari semen tapi tanah liat yang dilapisi kotoran sapi atau kerbau. Dan sampai sekarang terus bertahan," ucap M' Sade' selaku pemandu di Desa Sade.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved