Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hamas vs Israel

Alasan Putin Dukung Palestina Merdeka, Presiden Rusia Klaim Rencananya Sudah Diketahui Israel

Putin menganjurkan implementasi keputusan Dewan Keamanan PBB mengenai pembentukan negara Palestina yang merdeka.

Editor: Ansar
AFP
Konflik Hamas pasukan militan Palestina dan Israel juga mendapat perhatian dari Presiden Rusia, Vladimir Putin. 

Ia mengatakan, pada saat pembentukan negara Israel, seharusnya ada juga pembicaraan tentang pembentukan negara Palestina sekaligus.

Namun, hal itu tidak pernah dilakukan.

"Sebaliknya, Amerika Serikat seharusnya mencoba untuk menggantikan solusi masalah politik dengan "pemberian materi" kepada Palestina," kata Putin.

Selain masalah pembentukan negara tersebut, menurut Putin, hal lain yang memperpanjang konflik adalah berdirinya pemukiman ilegal Israel di wilayah Palestina.

“Beberapa tanah yang dianggap dan selalu dianggap oleh warga Palestina sebagai bagian dari tanah asli Palestina telah diduduki oleh Israel pada waktu yang berbeda dan dengan cara yang berbeda. Sebagian besar, tentu saja, dengan bantuan kekuatan militer,” kata Putin, dikutip dari Ukrainska Pravda.

Menurutnya, peningkatan eskalasi Palestina-Israel baru-baru ini adalah manifestasi dari ketidakadilan tersebut.

Putin: AS Gagal Dukung Perdamaian di Timur Tengah

Dalam pidato itu, Vladimir Putin juga mengkritik posisi AS di Timur Tengah yang dinilai tidak mendukung perdamaian.

Ia mencatat, AS mencoba untuk fokus pada bantuan keuangan daripada mencari solusi terhadap tantangan politik mendasar yang ada.

Presiden Rusia tersebut mengatakan tindakan seperti itu hanya akan memperburuk situasi dan kompromi perlu dilakukan.

“Masih belum jelas apakah kita bisa menenangkan situasi dalam waktu dekat, namun kita harus berusaha mewujudkannya karena perluasan zona konflik dapat menimbulkan konsekuensi yang mengerikan,” kata Putin, dikutip dari Xinhua.

Menurut Putin, hal ini penting untuk meminimalkan korban sipil di kedua pihak.

Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) melancarkan serangan kejutan pada Sabtu (7/10/2023) ke wilayah Israel di perbatasan Jalur Gaza.

Israel merespons serangan ini dengan eskalasi besar-besaran di hari yang sama.

Setidaknya 1.200 warga Israel terbunuh dan lebih dari 2.900 lainnya terluka dalam eskalasi ini.

Sedangkan, korban jiwa di Palestina meningkat menjadi 900 orang pada Rabu (11/10/2023), dengan 4.500 orang terluka.

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved