Djarot Bongkar Skenario PDIP Jelang Pemilu 2024, Jokowi Jadi Ketum Ternyata Tak Masuk Dalam Priotas

TRIBUN-TIMUR.COM - Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat, memberikan respons terhadap usulan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Ketua Umum menggantikan Megawati Soekarnoputri.

Guntur Soekarnoputra, kakak Megawati, adalah salah satu yang mengusulkan wacana ini. Selain mengusulkan pergantian posisi Ketua Umum PDIP, Guntur juga menyarankan agar Megawati menjadi Dewan Pembina.

Djarot mengungkapkan bahwa pihaknya saat ini sedang berfokus untuk memenangkan agenda Pemilu 2024.

"Kongres (PDIP) masih lama, yaitu tahun 2025, jadi kita masih fokus untuk pileg dan pilpres," ujar Djarot di gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Dia menegaskan bahwa para kader PDIP akan memprioritaskan pekerjaan yang lebih penting, yaitu memenangkan Pemilu 2024.

Djarot juga mengingatkan bahwa Kongres PDIP masih akan berlangsung dua tahun lagi. Walaupun begitu, Djarot menekankan bahwa Kongres adalah instrumen tertinggi dalam menentukan sosok yang akan menduduki posisi Ketua Umum di PDIP.

Namun, menurutnya, yang menentukan adalah utusan-utusan partai, bukan sekadar peserta kongres. Artinya, utusan-utusan dari DPC dan DPD PDIP akan membawa mandat dari basis.

"Jadi, itu akan terjadi pada tahun 2025," tandasnya.

Sebelumnya, Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo atau FX Rudy, menyatakan bahwa dirinya akan bangga jika Jokowi menjadi salah satu kandidat Ketua Umum.

"Setuju. Pokoknya, saya mendukung. Kalau kader PDI Perjuangan diusulkan oleh siapa pun berarti punya potensi," ujar dia pada Senin (2/10/2023).

"Pak Jokowi diusulkan untuk menjadi Ketua PDI Perjuangan kan. Ya, tidak masalah," tambahnya(*)