Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Marak Pungli di Pasar Lakessi, Tim Saber Pungli Parepare Monitoring Pedagang di Lost Pasar

Turut hadir pada pemantauan ini Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri Parepare, Pasi Intel Kodim, dan perwakilan pemerintah daerah.

Penulis: Darullah | Editor: Saldy Irawan
TRIBUN-TIMUR.COM
Tim Saber Pungli Kota Parepare monitoring pedagang di Pasar Lakessi, Rabu (27/9/2023) 

TRIBUNPAREPARE.COM, PAREPARE - Tim Saber Pungli Kota Parepare monitoring pedagang di Pasar Lakessi, Rabu (27/9/2023).

Tindakan itu dilakukan karna maraknya praktek pungli di Pasar Lakessi, Kota Parepare, Sulsel.

Turut hadir pada pemantauan ini Kasi Intelijen Kejaksaan Negeri Parepare, Pasi Intel Kodim, dan perwakilan pemerintah daerah.

Dalam pemantauan ini, tim Saber Pungli Parepare menemukan adanya indikasi dugaan pungli yang dilakukan oknum tertentu.

Dan tentunya tindakan itu memberatkan dan merugikan para pedagang.

Ketua Tim Saber Pungli Parepare, Kompol Muttalib mengatakan monitoring atau kunjungan ini sebagai upaya pencegahan terjadinya pungli terhadap pedagang yang ada di Pasar Lakessi.

Sekaligus memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya pedagang agar melaporkan jika ada indikasi pungli terjadi.

"Hal ini juga sebagai tindak lanjut kami dari Saber Pungli terhadap laporan masyarakat atas maraknya dugaan pungli di pasar," ujarnya. 

"Kita juga mengimbau kepada pedagang agar tidak memberikan uang tanpa alasan yang jelas atau tidak resmi," ungkapnya.

Dari temuan di pasar, beberapa pedagang mengaku telah membayar hingga puluhan ribu setiap harinya untuk hal yang tidak jelas.

Padahal retribusi resmi dari pengelola Pasar Lakessi hanya Rp 4 ribu perharinya. Retribusi tersebut untuk retribusi pasar dan kebersihan.

Salah satu pedagang di Pasar Lakessi, Anti akui biasa bayar sampai Rp 45 ribu setiap harinya, dan ia juga tidak tahu untuk apa itu pembayannya, karena oknum penagihnya juga tidak menjelaskan.

Cuma karena orang pada membayar semua jadi ia juga ikut membayar.

"Ada banyak yang datang menagih, ada yang bawa karcis dan ada juga yang tidak, semua kita kasih," ujarnya. 

"Kita tidak kenal orangnya, dikasih saja retribusinya. Karena mereka datang meminta," katanya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved