Dosen Viral Aceh Meminta Panggilan Unik: Jangan Memanggil Saya Pak, Panggil Saya Yang Mulia

TRIBUN-TIMUR.COM - Sebuah kejadian unik terjadi di Aceh, di mana seorang dosen meminta agar mahasiswanya memanggilnya dengan sebutan 'Yang Mulia' dan menerapkan aturan-aturan yang tak biasa selama perkuliahan.

Dosen yang menjadi sorotan tersebut adalah Silvandrie, yang mengajar mata kuliah Psikologi Sumber Daya Manusia.

Chintya Nindhi, seorang mahasiswa yang membuat dan mengunggah video viral tentang permintaan 'Yang Mulia' dari dosen, menjelaskan bahwa aturan-aturan aneh ini diberlakukan sejak Jumat (22/9/2023), ketika Silvandrie memperkenalkan dirinya sebagai dosen yang akan mengajar mata kuliah tersebut.

Chintya menjelaskan bahwa di mata kuliah tersebut, ada program praktisi mengajar di mana seorang praktisi kebidangan akan membantu mengajar di kelas. Bapak Andrie, seorang praktisi sekaligus pekerja HR di rumah sakit Meuraxa Banda Aceh, adalah praktisi tersebut.

Chintya mengaku belum pernah bertemu dengan Silvandrie sebelumnya, dan ia tidak yakin apakah aturan ini dimaksudkan sebagai candaan atau tidak. Meskipun begitu, Chintya dan mahasiswa lainnya mematuhi aturan-aturan tersebut.

Aturan-aturan unik yang diberlakukan di kelas Chintya termasuk:

Jangan memanggil saya Bapak. Karena saya bukan bapak-bapak.

Jangan memanggil saya abang, karena saya bukan abang kalian.

Panggil saya 'YANG MULIA'.

Pastikan setiap HP memiliki aplikasi TikTok.

Pastikan baterai HP terisi penuh.

Kenakan pakaian terbaik kalian.

Para perempuan wajib menggunakan makeup, jenis makeup terserah.

Larangan bagi laki-laki untuk mengenakan sepatu futsal.

Saat perkuliahan berlangsung, jangan berpura-pura mencatat seperti anak pintar, kecuali jika Anda benar-benar mencatat.

Aturan-aturan perkuliahan ini mendapat respons positif dari mahasiswa, yang menjawab dengan patuh, "Baik, dimengerti yang mulia" dan "Siap dipahami yang mulia."

Hingga Senin (25/9/2023), unggahan berisi pesan dosen yang meminta dipanggil "Yang Mulia" telah ditonton lebih dari 1,4 juta kali, menjadi viral di media sosial.(*)