Beda Nasib Wakil Indonesia PSM Makassar dan Bali United Jelang Laga Perdana Fase Grup AFC Cup 2023

TRIBUN-TIMUR.COM - Dua wakil Indonesia di ajang AFC Cup 2023 yakni PSM Makassar dan Bali United mengalami nasib yang berbeda jelang laga perdana fase grup.

Diketahui PSM Makassar yang tergabung di Grup H sementara Bali United di Grup G AFC Cup 2023.

Skuad PSM Makassar akan memulai partai perdana fase grup H dengan melakoni laga tandang ke markas wakil Vietnam, Hai Phong FC pada, Kamis (21/9/2023).

Adapun Bali United juga menjalani partai tandang ke markas wakil Filipina, Stallion Laguna pada, Rabu (20/9/2023).

Tentunya pecinta sepakbola Indonesia berharap PSM Makassar maupun Bali United bisa berbicara banyak di ajang internasional ini.

Dengan harapan PSM Makassar dan Bali United melangkah jauh demi bisa meraup poin untuk meningkatkan ranking Indonesia di sepakbola internasional.

Hanya saja jelang menjalani laga perdana fase grup, PSM Makassar dan Bali United mengalami nasib berbeda.

Skuad PSM Makassar meski dalam kondisi 'diterpa badai', tetapi secara permainan dan hasil terlihat lebih meyakinkan.

Pada laga pekan 12 Liga 1 2023/2024, atau pertandingan terakhir sebelum ke AFC Cup, PSM Makassar memenangkan laga kontra Barito Putera.

Tim asuhan Bernardo Tavares menekuk tim yang kini bertengger di papan atas Liga 1 2023/2024 dengan skor meyakinkan 2-0 di Stadion Bj Habibie Parepare.

Kemenangan ini sekaligus menjadi laga keempat secara beruntun PSM Makassar tak terkalahkan di Liga 1.

Tentunya dengan hasil itu PSM Makassar percaya diri melangkah ke AFC Cup 2023.

Baca juga: PSM Makassar Menang atas Barito Putera, Bernardo Tavares : Terima Kasih Pak Aksa Telah Hadir

Baca juga: Jadwal Terbaru PSM Makassar di Liga 1, Juku Eja Batal Jamu Borneo FC Pekan ke-13

Meskipun dengan catatan sejumlah pilar utama PSM Makassar absen.

Tapi Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares meyakini anak asuhnya akan menampilkan permainan terbaiknya nanti.

Perpecahan di Bali United

Berbeda dengan PSM Makassar skuad Bali United mengalami kekalahan memalukan pada pekan 12 Liga 1 2023/2024.

Bali United ditekuk 1-2 oleh RANS Nusantara FC di markas sendiri, Stadion I Wayan Dipta.

Kekalahan tersebut merupakan yang kedua secara beruntun dialami Bali United.

Alhasil terjadi perselisihan di skuad Bali United yang terbongkar ke publik.

Panas luar dalam. Itulah ungkapan yang menggambarkan kondisi tim Bali United saat ini.

Performa jeblok di 12 pekan putaran pertama diiringi kondisi internal tim yang muncul kasak-kusuk rumor ketidakharmonisan.

Pemain asing Bali United Privat Mbarga sempat menyatakan gonjang ganjing kondisi ruang ganti pemain di akun instagram pribadinya.

Namun Privat kemudian menghapus unggahannya tersebut. Hanya saja Privat tampaknya kalah cepat dengan jari netizen, sebelum dihapus oleh Privat, unggahan tersebut sudah lebih dahulu di-screenshot dan beredar ramai di kalangan fanpage suporter Bali United.

Ketidakharmonisan di dalam tim Bali United mencuat setelah memburuknya performa tim dan curhatan Privat Mbarga di media sosial.

Namun masalah ketidakharmonisan di ruang ganti ini buru-buru dibantah penyerang sayap Yabes Roni. Ia mengklaim kekompakan tim tetap terjaga.

Saat sesi jumpa pers usai Bali United dikalahkan RANS Nusantara 1-2 di Stadion Dipta, Jumat (15/9) malam, Coach Teco langsung membuat gestur yang meminta awak media mempertanyakan permasalahan perpecahan di dalam tim kepada Yabes Roni Malaifani yang saat itu mendampingi Teco.

"Saya rasa kekompakan tim tetap terjaga. Kami latihan biasa tetap bercanda, sama pemain U-20 yang baru juga kami jaga penuh keakraban" ucap Yabes, yang baru kembali tampil setelah pulih dari cedera.

 Terkait Privat, pemain yang sudah memperkuat Bali United sejak musim pertama ini menduga itu adalah persoalan pribadi.

"Mungkin dia punya masalah pribadi. Bisa ditanyakan ke pemain lain bagaimana situasi di dalam tim. Semua aman," tegasnya. 

Lebih lanjut Supporter Bali United melakukan protes usai kekalahan Bali United atas RANS Nusantara FC dengan skor 1-2 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, Jumat 15 September 2023 malam.

Usai pertandingan ratusan suporter menunggu di parkir Stadion Dipta, tepatnya depan bus pemain Bali United sebelum para pemain keluar dari ruang ganti menuju bus.

Suporter ingin menyuarakan aspirasi secara langsung ketidakpuasan dan kekecewaan atas perjalanan tim musim ini setelah Bali United menelan 5 kekalahan dari 12 pertandingan.

Mereka menuntut manajemen dan pelatih untuk berbenah.

Apalagi jika Bali United keluar dari 10 besar maka tak ada jalan lain selain mengganti Stefano Cugurra Teco dengan pelatih yang baru.

Hingga pekan ke-12 Bali United tertahan di posisi ke-8 klasemen sementara dengan 17 poin hasil dari 5 kemenangan, 2 kali seri dan 5 kekalahan.

Posisi Bali United masih berpotensi turun karena belum semua klub bertanding di pekan ke-12 ini.

Namun setelah lama menunggu, suporter gagal bertemu Coach Teco.

Mereka hanya ditemui dua perwakilan pemain Bali United, pemain senior Ilija Spasojevic dan pemain lokal Kadek Agung Widnyana.

Keduanya keluar dari ruang ganti untuk menemui suporter dengan kawalan kepolisian.

Namun yang suporter inginkan adalah bertemu langsung dengan sang pelatih Stefano Cugurra menyampaikan uneg-unegnya.

"Jika keluar dari 10 besar kita akan berikan tuntutan Teco untuk keluar dari Bali United, ini alarm agar mereka berbenah di pertandingan selanjutnya. Kami tidak mengucilkan Teco sama sekali, kami ingin bertemu Teco mengembalikan jati diri dan kejayaan. Kami tahu Teco sudah memberikan dua gelar untuk Bali United, Teco sudah tidak percaya diri lagi itu yang kita rasakan," seru perwakilan suporter.

Spaso dan Kadek Agung yang sempat menemui dan berdiskusi dengan suporter mengakui bahwa performa mereka tengah menurun dan siap berjuang lagi ke depannya.

Protes tersebut merupakan wujud cinta supporter dalam mendukung Bali United untuk bisa bangkit dari keterpurukan.

Mereka pun menyatakan komitmennya untuk terus memberikan dukungan meski Bali United menelakan kekalahan.(*)