Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Advertorial

PLN dan Karbon Korea Co Ltd Siapkan Implementasi Teknologi CCUS di PLTU

PT PLN (Persero) dan Karbon Korea Co., Ltd. telah menjalin nota kesepahaman (MoU) untuk mengimplementasikan teknologi Carbon Capture, Utilization and

Editor: Edi Sumardi
PLN
Pihak PT PLN (Persero) dan Karbon Korea Co., Ltd. menjalin nota kesepahaman (MoU) untuk mengimplementasikan teknologi Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS).  

TRIBUN-TIMUR.COM -  PT PLN (Persero) dan Karbon Korea Co., Ltd. telah menjalin nota kesepahaman (MoU) untuk mengimplementasikan teknologi Carbon Capture, Utilization and Storage (CCUS).

Kerja sama ini bertujuan untuk mempercepat transisi menuju energi bersih dan mencapai target net zero emisi pada tahun 2060.

Dalam sebuah pernyataan, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa PLN secara penuh mendukung upaya pemerintah dalam pengembangan sektor energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Salah satu upaya tersebut adalah melalui pemanfaatan teknologi CCUS untuk mengurangi emisi karbon dari pembangkit listrik berbahan bakar batubara.

Darmawan menjelaskan bahwa kerja sama ini adalah langkah besar dalam upaya PLN untuk memerangi perubahan iklim di Indonesia.

PLN telah menghapus 13 Giga Watt kapasitas pembangkitan listrik dari rencana usaha penambahan tenaga listrik (RUPTL) berbahan bakar fosil, dan sekarang mereka bertekad untuk melakukan langkah-langkah lebih besar.

Darmawan menekankan pentingnya kolaborasi dalam upaya memerangi perubahan iklim global, dan melalui kemitraan dengan Karbon Korea, ia yakin bahwa transisi energi dan perjuangan melawan perubahan iklim akan menjadi lebih efektif.

Selain itu, Darmawan juga mengungkapkan bahwa kerjasama dalam implementasi CCUS ini bertujuan untuk meningkatkan keberlanjutan pembangkitan listrik sambil mengurangi emisi karbon.

Teknologi CCUS dapat menangkap karbon dioksida (CO2) dan mengubahnya menjadi produk lain, seperti metanol, asam format, dan dimetil eter.

Selain itu, CO2 yang tidak diubah dapat digunakan untuk meningkatkan produksi minyak (enhanced oil recovery, EOR) atau gas (enhanced gas recovery, EGR).

Darmawan juga mencatat bahwa PLN memiliki potensi sekitar 37,6 gigawatt pembangkit listrik berbahan bakar batubara dan gas yang dapat diintegrasikan dengan teknologi CCUS.

Hal ini akan mengurangi emisi karbon secara signifikan dari proses produksi listrik.

Dalam kerja sama MoU dengan Karbon Korea, kedua belah pihak akan melakukan studi bersama mengenai pengembangan energi berkelanjutan, berbagi pengetahuan, dan meningkatkan kapasitas pegawai PLN.

Studi ini tidak hanya fokus pada aspek teknis, tetapi juga aspek komersial dari teknologi CCUS.

PLN juga terbuka untuk berkolaborasi dengan pihak lain dalam implementasi CCUS, mengingat biaya implementasi yang cukup tinggi.

Kolaborasi dengan berbagai pihak dan insentif dari pemerintah dianggap penting untuk membuat teknologi CCUS lebih terjangkau.

Advisor Korea Carbon, Won-Dong Cho, mengapresiasi upaya PLN dalam memimpin transisi energi yang dilakukan di bawah kepemimpinan Darmawan Prasodjo.

Ia menganggap MoU ini sebagai langkah penting dalam menghadapi perubahan iklim global dan menyatakan komitmen Karbon Korea untuk mendukung upaya ini.

Won-Dong Cho juga mengungkapkan bahwa kehadiran mereka di Indonesia untuk menandatangani kesepakatan ini adalah wujud komitmen mereka dalam mendukung transisi energi dan melawan perubahan iklim.

Dengan kerjasama ini, PLN dan Karbon Korea berharap dapat berkontribusi secara signifikan dalam mengurangi emisi karbon dan mewujudkan visi bersama untuk energi bersih di masa depan.(adv)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved