Waspada Penyakit ISPA Selama Kemarau! Ada 40 Ribu Kasus di Sulsel Selama Juli 2023

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Angka pengidap Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) meningkat di musim kemarau.

Hal ini disampaikan Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Sulsel Yusri MKes.

"Ada peningkatan laporan. kalau situasi seperti ini sudah lazim," kata Yusri saat dikonfirmasi Tribun-Timur.com, Jumat (8/9/2023) malam.

Data yang dihimpun, angka pengidap ISPA di Sulsel fluktuatif dalam 5 bulan terakhir.

Di bulan Maret, angka pengidap ISPA mencapai 39.387 orang

Kemudian April, menurun jadi 38.507 orang.

Di bulan Mei, pengidap ISPA meningkat drastis jadi 43.695.

Lalu turun di bulan Juni menjadi 33.684.

Masuk bulan Juli, angka pengidap ISPA kembali meningkat mencapai 40.045.

Untuk bulan Agustus, Dinkes Sulsel masih menghimpun data yang valid.

Yusri menyebut ada beberapa faktor yang membuat orang teridentifikasi ISPA.

Termasuk cuaca panas yang memang sedang melanda Sulsel.

"Memang betul karena kondisi sekarang musim panas seperti ini," jelas Yusri.

"Diagnosa ISPA itu bervariasi ada karena sinus faring laring hingga influenza. Itu biasa karena faktor cuaca atau alergi debu sehingga itu yang bisa menyebabkan tingginya angka ISPA," sambungnya.

Data terakhir di Bulan Juli 2023, pengidap ISPA terbanyak rentang usia 9 - 60 tahun.

Pengidap ISPA rentang usia tersebut mencapai 18.679.

Angka tertinggi disumbang Luwu Timur dengan 2.104 kasus.

Kemudian di rentang usia Balita 0 - 5 tahun ada 11.585 kasus.

Balita di Makassar terbanyak mengidap ISPA di bulan Juli dengan angka 1.542 kasus.

Di usia anak 5-9 tahun ada  5.796 kasus teridentifikasi ISPA

Lutim kembali menjadi daerah tertinggi di usia ini dengan 782 kasus.

Terakhir di usia 60 tahun keatas ada 3.985 kasus.

 Makassar menjadi terbanyak dengan 414 kasus.