Kisah Pedih Kehilangan 1 Keluarga
Sosok Pria 19 Tahun Jadi Imam Salat Jenazah Ibu, Ayah dan 4 Adiknya, Netizen: Ya Allah Sakitnya!
Sosok Abdulrahman pria 19 tahun yang harus merelakan kepergian keluarganya karena kecelakaan maut.
TRIBUN-TIMUR.COM - Sosok Abdurrahman pria 19 tahun yang harus merelakan kepergian keluarganya karena kecelakaan maut.
Bukan hanya satu orang, Abdurrahman menerima takdirnya kehilangan ayah, ibu dan empat orang adiknya.
Ialah sang ibu Norahim Noor Muhammad (43), ayahnya Amir Ruddin Ismail (46) dan empat adiknya Atimahtulzahrah (17), Seri Khadijah Aqilah (13) Rufaidatul Asyariyah (10), dan Muhammad Assyakrawi (5).
Mereka tewas dalam sebuah kecelakaan maut di Malaysia, pada Jumat (1/9/2023) lalu.
Baca juga: Pesan Terakhir Ibunda Abdulrahman Sebelum Meninggal Bersama Suami dan 4 Anaknya: Kami Balik Dulu
Lantas seperti apa sosok Abdulrahman?
Abdulrahman merupakan anak pertama dari mendiang Amir Ruddin Ismail (46) dan ibunya Norahimah Noor Muhamad (43) tewas karena mobil yang ditumpangi menabrak truk.
Keempat adiknya, yakni Fatimatulzahrah, (17), Seri Khadijah Aqilah, (13) Rufaidatul Asyariyah, (10) dan Muhammad Assyakrawi, (5) ikut tewas dalam kecelakaan maut.
Sementara satu adik, Abdurrahman lainnya masih dirawat intensif di rumah sakit, karena mengalami luka kritis di kepala, usus dan paru-paru.
Saat kejadian, putra sulung mereka Abdurrahman (19) tak ikut ke Segamat karena tinggal di Kluang.
Sehingga dirinya selamat dalam kejadian ini dan menjadi imam dalam salat jenazah saat pemakaman.
Kecelakaan maut itu terjadi saat sang ayah bersama adik beradik lain dalam perjalanan menghantar ibunya yang mengajar di Sekolah Agama Kemedak dekat Segamat.
Ia mengungkapkan sebelum bergerak ke Segamat, ayahnya sempat meninggalkan pesan supaya banyak bersedekah supaya dimurahkan rezeki.
"Abi pesan sedekah ini membuka jalan dan doa makhluk untuk kita, saya sentiasa ingat pesan Abi sampai bila-bila," katanya, dilansir dari laman Bhnews.com.
Netizen Ikut Pilu
Netizen pun ikut menangis melihat kisah pilu dialami Abdurrahman.
Berikut beberapa komentar netizen di akun TikTok @hheaven_boy.
"Ya Allah betapa sakitnya yang ia rasakan,"
"Langsung jatuh air mataku, tabahb ya de,"
"Ya Allah,"
"Ya Allah yang kuwat ya dik,"
Baca juga: Kronologi Kecelakaan Maut Tewaskan Ayah Ibu dan 4 Adik Abdurrahman, Tabrakan dengan Truk
Pesan Terakhir Ibunda Abdulrahman
Pesan terakhir Norahim Noor Muhammad (43) yang tewas bersama suaminya Amir Ruddin Ismail (46) dan empat anaknya Atimahtulzahrah (17), Seri Khadijah Aqilah (13) Rufaidatul Asyariyah (10), dan Muhammad Assyakrawi (5).
Mereka meninggal karena kecelakaan maut pada Jumat (1/9/2023).
Sang ibu mengirimkan pesan terakhir kepada anak sulungnya Abdurrahman Amir Ruddin (19).
"Kami balik dulu," isi pesan sang ibu kepada Abdurrahman Amir Ruddin (19).
Ibunya juga mengirimkan foto bersama anak perempuannya via WhatsApp.
Pesan terakhir itu jadi kenangan abadi Abdurrahman Amir Ruddin (19) bersama sang ibu.
Kronologi kecelakaan maut menewaskan satu keluarga di Malaysia.
Mereka yang meninggal dalam kecelakaan nahas itu ialah Norahim Noor Muhammad (43) dan suaminya Amir Ruddin Ismail (46).
Kemudian empat anak mereka Atimahtulzahrah (17), Seri Khadijah Aqilah (13) Rufaidatul Asyariyah (10), dan Muhammad Assyakrawi (5).
Saudara Abdulrahman yang lain bernama Abdullah Amir Ruddin (15) masih menjalani perawatan di Unte Rawatan Rapi (ICU), Hospital Segamat, Johor, Malaysia.
Sang anak sulung yang tak ikut serta dalam perjalanan ini Abdulrahman Amir Ruddin (19) tak kuasa menahan tangis menyaksikan mayat ayah, ibu juga empat adiknya.
Ia pun dengan tabah menjadi iman salat jenazah. Dari video viral yang beredar ia tak hentinya menangis.
Lantas bagaimana kronologi kecelakaan nahas itu?
Pada saat itu, mereka baru pulang dari rumah suaminya di Kluang.
Mereka berniat akan kembali ke Segamat.
Kecelakaan ini terjadi ketika mobil yang dikendarai satu keluarga ini mengalami kecelakaan beruntun dengan beberapa kendaraan yaitu truk trailer, sebuah Honda HRV, sebuah Proton Wira, sebuah Perodua Bezza dan Perodua Alza.
Kecelakaan itu terjadi setelah truk yang membawa muatan pasir kehilangan kendali.
Truk itu pun memasuki jalur berlawanan.
Selanjut, kecelakaan itu diduga terjadi saat mobil Honda HRV melambat karena pekerjaan perbaikan jalan hingga truk yang melaju dari arah yang sama gagal mengerem dan kehilangan kendali.
Kemudian, truk berbelok ke kanan jalan menuju jalur berlawanan dan bertabrakan dengan Perodua Alza yang membawa keluarga beranggotakan tujuh orang tersebut.
Diketahui, ayah Abdulrahman bernama Amir Ruddin Ismail adalah seorang Imam Eksekutif di Ladang Tereh Utara, Kluang.
Sedangkan istrinya, Norahim Noor Muhammad adalah seorang guru di Sekolah Agama Kemedak, Segamat.
Pada saat kejadian, anak sulung yang mereka yang bernama Abdurrahman (19) tidak ikut ke Segamat karena tinggal di Kluang.
Sebelumnya, viral video pilu anak laki-laki memakai baju koko biru tua dan peci putih menjadi imam salat jenazah.
Video tersebut tersebar di berbagai platform media sosial.
Di keterangan video menjelaskan, pria itu menjadi imam salat jenazah keluaranya.
Ialah Abdurrahman (19), dengan tabah menjadi imam salat jenazah ayah, ibu serta empat adik perempuannya.
Nampak Abdurrahman menangis pilu memandangi jasad orang-orang yang dicintainya.
Air matanya terus mengalir saat memimpin salat jenazah itu.
Orang-orang di sekitarnya mencoba menenangkan.
Mereka memeluk sambil menenangkan Abdurrahman.
Diketahui, Peristiwa memilukan ini terjadi di Jalan Sehamat-Kuantan pada Jumat (1/9/2023) pukul 18.37 waktu setempat.
Adapun korban meningal ialah Norahim Noor Muhammad (43) dan suaminya Amir Ruddin Ismail (46).
Kemudian empat anak mereka atimahtulzahrah (17), Seri Khadijah Aqilah (13) Rufaidatul Asyariyah (10), dan Muhammad Assyakrawi (5).
Saudara Abdulrahman yang lain bernama Abdullah Amir Ruddin (15) masih menjalani perawatan di Unte Rawatan Rapi (ICU), Hospital Segamat, Johor, Malaysia.
Ia mengalami luka kritis di kepala, usus dan paru-paru karena kecelakaan nahas itu.
Tips Tabah Menghadapi Musibah
Kehilangan orang tua adalah salah satu pengalaman yang paling sulit dalam hidup seseorang.
Proses berduka dapat memakan waktu dan berlangsung dengan cara yang berbeda bagi setiap individu.
Berikut beberapa tips untuk menjalani masa berduka dan menjaga ketabahan setelah kehilangan orang tua:
1. Izinkan Dirimu Berduka
Penting untuk memberi diri sendiri izin untuk merasakan perasaan kesedihan, kehilangan, dan rasa kekosongan.
Jangan terburu-buru untuk "menyembunyikan" perasaan tersebut atau merasa harus kuat sepanjang waktu.
2. Cari Dukungan
Berbicaralah dengan teman dekat, anggota keluarga, atau seorang konselor jika perlu.
Berduka adalah proses yang lebih mudah dilalui bersama-sama, dan berbicara tentang perasaan Anda dapat membantu Anda merasa lebih baik.
3. Jaga Kesehatan Fisik dan Mental Anda
Selama masa berduka, penting untuk merawat kesehatan Anda. Cobalah untuk tidur cukup, makan dengan baik, dan lakukan olahraga jika mungkin.
Juga, pertimbangkan untuk mencari dukungan kesehatan mental jika Anda merasa kesulitan.
4. Kenang Kenangan Bersama
Berbicaralah tentang kenangan Anda dengan orang tua Anda. Ini dapat membantu Anda merayakan hidup mereka dan menghargai hubungan yang Anda miliki.
5. Cari Cara untuk Merayakan Kehidupan Mereka
Pertimbangkan untuk mengadakan upacara peringatan atau acara peringatan untuk menghormati orang tua Anda. Ini bisa menjadi cara yang berarti untuk mengenang mereka.
6. Buat Diri Anda Prioritas
Selama masa berduka, penting untuk merawat diri sendiri. Jangan ragu untuk mengambil waktu untuk diri sendiri, melakukan aktivitas yang Anda nikmati, atau mengejar hobi yang Anda cintai.
7. Temukan Makna dalam Kehilangan
Meskipun sangat sulit, kadang-kadang kita dapat menemukan makna dalam kehilangan orang yang kita cintai.
Ini bisa berarti meneruskan warisan mereka atau menghargai waktu yang Anda miliki bersama mereka.
8. Mencari Dukungan Agama atau Spiritual
Jika Anda memiliki keyakinan agama atau spiritual, pertimbangkan untuk mencari dukungan dari pemimpin agama atau anggota komunitas Anda.
Ini dapat memberikan kenyamanan dan bimbingan selama masa berduka.
9. Terima dan Kehadiran Emosi
Jangan berusaha untuk menekan emosi Anda atau merasa harus "mengatasi" berduka.
Terima bahwa emosi ini adalah bagian normal dari proses berduka.
10. Hormati Proses Anda Sendiri
Setiap orang berduka dengan cara yang berbeda.
Tidak ada cara yang benar atau salah untuk berduka. Hormati proses Anda sendiri dan jangan bandingkan diri Anda dengan orang lain.
11. Perhatikan Tantangan Praktis
Setelah kehilangan orang tua, Anda mungkin juga perlu menangani berbagai tantangan praktis seperti masalah hukum, administratif, atau keuangan.
Mungkin diperlukan waktu untuk menyelesaikan hal-hal ini, jadi cobalah untuk menghadapinya satu langkah sekaligus.
Ingatlah bahwa berduka adalah proses panjang, dan penting untuk memberi diri Anda waktu dan ruang untuk mengatasi perasaan Anda.
Jika Anda merasa kesulitan atau terjebak dalam kesedihan yang mendalam, pertimbangkan untuk mencari bantuan profesional, seperti seorang konselor atau terapis, yang dapat membantu Anda menjalani proses berduka dengan lebih baik. (*)
Kecelakaan Tragis Renggut 6 Nyawa Anggota Keluarga, Abdurrahman Terus Terisak, Netizen Ikut Pedih |
![]() |
---|
Pesan Terakhir Ibunda Abdurrahman Sebelum Meninggal Bersama Suami dan 4 Anaknya: Kami Balik Dulu |
![]() |
---|
Kronologi Kecelakaan Maut Tewaskan Ayah Ibu dan 4 Adik Abdurrahman, Tabrakan dengan Truk |
![]() |
---|
INNALILLAH! Ayah Ibu dan 4 Adiknya Meninggal, Abdurrahman Berlinang Air Mata Jadi Imam Salat Jenazah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.