Curhat Warga Puri Macanda, Sejak 2018 Alami Krisis Air Bersih, dan Jalan Rusak

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Warga Perumahan Puri Macanda menuntut janji fasilitas umum yang hingga kini tidak tersedia.

Perumahan Puri Macanda merupakan pengembangan dari Perusahaan Puri Macanda.

Berdiri sekitar tahun 2016 ini, masyarakat telah dijanji tahun 2018 terkait fasilitas umum seperti jalan.

Namun pengerjaan tidak dikerjakan oleh pihak developer PT Puri Yuhana hingga 2023 ini.

Ketua RT Perumahan Puri Macanda Ilham Bakhtiar warga geram dengan jalan perumahan  tidak dikerjakan dan pengelolaan air yang tidak beres.

“Untuk jalanan belum dipaving, ini sudah dijanji sejak awal tapi belum terealisasi. Begitupun dengan pengelolaan air yang tidak beres dari developer, padahal kami sudah mengadakan audiens yang ke 3 kalinya dengan pimpinan di agustus 2023 tetapi sampai saat ini hanya sekedar janji-janji palsu” Ungkap Ilham Ketua RT Perumahan Puri Macanda, Sabtu (1/9/2023).

Warga mengaku pengerjaan jalan yang belum dilakukan membuat jalanan menjadi rawan.

Saat ini, banyak bebatuan dan krikil yang membahayakan bagi pengendara.

Ketika musim hujan, ada genangan di beberapa titik. Sebaliknya, saat kemarau maka jalanan menjadi berdebu yang membahayakan kesehatan pernapasan warga.

Salah satu warga Puri macanda Bahtiar mengaku sudah tinggal sejak 2018 di perumahan ini.

Namun sejak awal belum ada pembangunan fasilitas umum. Padahal, jelasnya unit rumah sudah habis terjual sejak 2020.

Janji pihak developer terkait penggunaan water treatment yang bisa mengaliri 24 jam juga belum terealisasi.

Akibatnya warga hanya memanfaatkan sumber air dari sebuah sumur yang dialiri ke rumah-rumah

“Saya sudah tinggal di Puri Macanda sejak 31 Desember 2018 dan sampai saat ini fasilitas umum yang dijanjikan belum juga terealisasi seperti jalan yang tak kunjung diperbaiki padahal unit sudah habis terjual sejak tahun 2020, sumber air bersih yang dijanjikan menggunakan water treatment dan mengalir 24 Jam sampai sekarang belum juga terealisasi," Kata Bahtiar.

"Warga saat ini hanya memanfaatkan sumber air dari 1 sumur yang digunakan bersama dan hanya mengalir dalam waktu tertentu karena keterbatasan ketersediaan air, selain itu masih ada beberapa warga yang telah melakukan pembelian secara cash belum menerima sertifikatnya” sambungnya.

Disebutnya, Pihak Developer pernah berkunjung ke perumahan dan berjanji akan mengerjakan fasilitas umum di Agustus 2023.

Namun realisasi tersebut belum terlihat hingga memasuki September 2023.(*)