Wanita Mana Tak Hancur Ditinggalkan, Afni Hanya Bisa Pandangi Barang Suami: Jam Tangan dan Hp Hancur

TRIBUN-TIMUR.COM - Wanita mana yang tak hancur ditinggalkan suami tercinta untuk selamanya. 

Itulah kalimat yang disampaikan mahasiswi cantik UIN Alauddin Makassar Nurikrima Afni (23).

Ia mengaku dunianya runtuh ditinggalkan suami yang tewas kecelakaan pada 20 Juli 2023 lalu. 

Kini hanya bisa pasrah dan menyerahkan semua takdirnya kepada yang kuasa. 

Hanya barang peninggalan suami yang dijadikan obat lara. 

"Masih kusimpan jam tangan yang napake waktu kecelakaan," 

"Bahkan HPnya saja hancur kusimpanji,"

"Baju-bajunya suamiku juga yang masih ada baunya kusimpan baik-baik. Kupelukki kalau rindu sekalika sama suamiku," ungkapnya ke Tribun Timur, Jumat (25/8/2023)

Baca juga: Sosok Nurikrima Afni, Mahasiswi Cantik Ditinggal Suami Selamanya Pas Sayang-sayangnya: Tidak Kuatka

Sosok Nurikrima Afni

Sosok Mahasiswi cantik UIN Alauddin Makassar Nurikrima Afni (23), wanita yang ditinggal suami untuk selamanya. 

Ia harus kuat menerima takdir kehilangan suami yang baru 1 tahun empat bulan membina rumah tangga bersama.

Saat ini ia tengah mengandung buah cintanya bersama sang suami.

Usia kandungannya saat ini sudah memasuki 9 bulan.

Itu artinya sebentar lagi anaknya akan hadir, meski tanpa seorang ayah.

Lantas siapa sebenarnya Nurikrima Afni?

Nurikrima Afni (23) merupakan mahasiswi aktif Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) UIN Alauddin Makassar.

Suaminya Muhammad Syamsul Alam meninggal dunia karena kecelakaan pada 19 Juli 2023 lalu.

Ia merupakan warga Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Baca juga: Mahasiswi Cantik UIN Alauddin Makassar Ungkap Penyebab Suami Meninggal: Ditabrak Kodong Mobil

Profil singkat

Nama lengkap : Nurikrima Afni

Umur: 23 tahun

Akun IG : @afni_a14

Akun TikTok: @hi_afni

Asal; Kecamatan Bontolempangan Gowa, Sulsel

Kampus: Mahasiswa UIN Alauddin Makassar. 

Sebelumnya diberitakan, Hati siapa yang tak hancur ditinggalkan suami tercinta untuk selamanya.

Itulah yang dialami mahasiswa cantik UIN Alauddin Makassar, Nurikrima Afni (23).

Kini ia berusaha tegar menjalani hidup tanpa suami tercinta di sisinya, Muhammad Syamsul Alam.

Curahan hati Nurikrima Afni ia tumpahkan lewat akun TikToknya @hi_afni.

Ia banyak memposting kebersamaannya bersama almarhum suaminya.

Doa dan support netizen banyak membanjiri postingan Afni.

Baca juga: Mahasiswi Cantik UIN Alauddin Makassar Kenang Momen Bareng Suami: Setiap Hari Sesak Kurasa . .

Lantas apa penyebab suami Nurikrima Afni meninggal dunia?

Kepada Tribun Timur, Jumat (25/8/2023) Nurikrima Afni mengungkapkan sang suami meninggal dunia karena kecelakaan tragis yang menimpanya.

"Tanggal 19 Juli 2023 suamiku kecelakaan di Samata, Gowa sekitar pukul 23.30 Wita. Dia baru pulang kerja," katanya pada Tribun Timur, Jumat (25/8/2023).

"Terus tanggal 20 Juli 2023 pas azan subuh meninggalmi kodong karena memang parah sekali karena bocor bagian belakang kepalanya sama patah lehernya," sambungnya. 

"Ditabrakki kodong sama mobil," katanya. 

Pedihnya lagi, lanjut Afni, belum satu bulan suaminya itu bekerja.

Ia semangat mencari nafkah demi sang buah hati yang saat itu menginjak usia 8 bulan di dalam kandungan Afni. 

"Dia tinggalkanka di usia kandunganku yang 8 bulan," ungkap Afni. 

Saat itu, sang suami sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nahas nyawanya tak tertolong. 

"Masih sempatji dibawa ke RS Yapika yang di Samata, tetapi koma memangmi. Saya saja pas sampai di RS masih kudapatji suamiku bernafas," 

Apa daya, takdir berkata lain, kini Afni berupaya tegar demi bayi buah cintanya bersama suami yang dikandungnya. 

Baca juga: Viral! Kisah Pilu Mahasiswi Cantik UIN Alauddin Makassar, Suami Meninggal Saat Dirinya Hamil 8 Bulan

Diberitakan sebelumnya, kisah pilu mahasiswi UIN Alauddin Makassar, Nurikrima Afni (23) harus ikhlas ditinggalkan suami tercinta untuk selamanya. 

Baru menikah 1 tahun 4 bulan, mahasiswi cantik itu harus menelan pil pahit atas meninggalnya sang suami pada 20 Juli 2023 lalu.

Pedihnya lagi, saat sang suami Muhammad Syamsul Alam meninggalkan dirinya untuk selamanya, Afni tengah mengandung buah cinta mereka.

Pada Juli 2023 lalu saat sang suami menghembuskan nafas terakhirnya, usia kandunga Afni memasuki 8 bulan.

Per hari ini, Jumat (25/8/2023), kandungan Afni sudah 9 bulan. 

Artinya, ia tengah menantikan kelahiran anaknya.

Namun sayang, di masa terberat kehamilannya ini ia harus sendiri karena sang suami sudah tenang di alam sana.

Sebulan berlalu, rasa pedih di hati Afni atas kepergian suami tak juga redah.

Ia masih belum pecaya takdir perpisahan untuk selamanya menimpa dirinya dengan pria yang dicintainya itu.

Saat dikonfirmasi Tribun Timur via pesan WhatsApp, Afni menumpahka rasa pedih atas kepergian suami tercintanya,

"Umur pernikahanku sama suamiku baru 1 tahun 4 bulan,"

"Dia tinggalkanka di usia kandunganku yang 8 bulan," ucap Nurikrima Afni.

Saat ini, Nurikrima Afni hanya bisa mengenang masa-masa kebersamaan dengan suami tercintanya itu.

"Total bersama 17 bulan, karena 1 bulan pacaran hingga akhirnya menikah," kata Afni.

Hampir semua momennya bersama suami berkesan baginya.

"Kalau dibilang momen tak terlupakan, setiap detik tidak pernah kulupakan sama suamiku," katanya. 

Mahasiswi jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) UIN Alauddin Makassar ini hanya bisa mendoakan sang suami yang telah tiada.

Ia juga berusaha menguatkan dirinya untuk bayi dalam kandungannya.

"Sebenarnya kalau dibilang kuat, tidak sekuat yang dilihatja kodong," katanya.

Sebelumnya, curhatan Nurikrima Afni viral di akun TikTok pribadinya @hi_afni.

Ia banyak memposting kebersamaannya bersama almarhum suaminya.

Doa dan support netizen banyak membanjiri postingan Afni. 

Tips Melupakan Pasangan yang Telah Tiada

Melupakan pasangan yang telah tiada bisa menjadi proses sulit.

Beberapa tips yang mungkin bisa membantu adalah:

1. Beri diri waktu untuk berduka dan merasakan perasaan tersebut.

2. Cobalah fokus pada hal-hal positif dalam hidup, seperti teman-teman, hobi, atau pekerjaan.

3. Bicarakan perasaan Anda dengan teman atau keluarga untuk mendapatkan dukungan.

4. Hindari mengisolasi diri dan cobalah berinteraksi dengan orang lain.

5. Jangan ragu untuk mencari bantuan profesional seperti psikolog jika perlu.

6. Ciptakan ritual atau tindakan simbolis untuk mengenang pasangan, tetapi juga berusaha untuk memulai babak baru.

7. Jika memungkinkan, pertimbangkan untuk menghapus atau menyimpan benda-benda yang berkaitan dengan pasangan.

Ingatlah bahwa proses ini akan berbeda bagi setiap orang.

Jadilah sabar pada diri sendiri dan beri waktu untuk penyembuhan. (*)