Agustusan dengan Balap Merpati di Pematang Empang Paccelang Pangkep

PANGKEP, TRIBUN-TIMUR.COM - Komunitas PPMBSSI (Persatuan Penggemar Merpati Balap Sprint Indonesia) pengurus lokal Pangkep, menyalurkan hobi balap burung merpati di pematang empang (tambak) perbatasan desa Paccellang dan Bonto Perak, Pangkajene, Pangkep, Sulsel.

Komunitas ini mengadakan balapan 2 hingga 3 kali seminggu.

Anggota komunitas ini berjumlah 27 orang.

Setiap anggota memiliki 4 hingga 8 ekor merpati. Jumlah ini dipasangkan antara jantan dan betina.

"Bodo' Lai" atau merpati pembalap berjenis kelamin jantan.

Sementara "bodo gana," atau si betina, dipegang oleh pemiliknya. "Bodo' Lai" dibawa ke titik start yang telah ditentukan.

Si pembawa merpati balap ini naik motor dengan membawa kandang portabel di pundaknya.

Si pembawa merpati juga dilengkapi dengan handy talkie, alat komunikasi nirkabel berfrekuensi 2 Mhz.

Sementara pemiliknya berada di pematang garis finish.

Di tempat ini, pemilik juga dilengkapi dengan unit handy talkie.

Merpati yang mencapai garis finish dengan waktu tercepat menjadi pemenang.

Di pematang garis finish, terdapat panitia lomba yang menghitung kecepatan dengan menggunakan stopwatch digital.

Untuk memastikan akurasi dan validasi jarak tempuh serta kecepatan, panitia dan pemilik burung menggunakan stopwatch dari smartphone.

Jarak atau rute balapan ini berkisar antara 600 hingga 1.000 meter.

"Besok (Minggu, 26/8/2023) akan diadakan final, dengan perebutan piala pada lintasan 800 meter dan 1 km," kata Agus Rianto, anggota sekaligus pengurus komunitas Merpati Balap Penglok Pangkep.