Mahasiswi Kristen di Univ Muhammadiyah
Biarawati Juga Kuliah di Universitas Muhammadiyah, Suster Yemi: Muhammadiyah Islam Nasionalis
Mahasiswi non-Muslim kuliah di Universitas Muhammadiyah ternyata bukan hal baru. Sebelumnya, Suster Yemi Maribouk, seorang biarawati juga kuliah
TRIBUN-TIMUR.COM - Mahasiswi non-Muslim kuliah di Universitas Muhammadiyah ternyata bukan hal baru.
Monika Eliada, mahasiswi Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Muhammadiyah Riau bukan mahasiswi non-Muslim pertama di Universitas Muhammadiyah.
Sebelumnya, Suster Yemi Maribouk, seorang biarawati juga kuliah pada Pendidikan Matematika, Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Setiap pergi ke kampus, ia selalu mengenakan busana biarawati berwarna putih yang khas dengan simbol kalung salip menggantung di dadanya.
Dari 25 mahasiswa di dalam kelas, memang hanya dia sendiri yang non-Muslim.
"Saya merasa senang dan aman. Teman-teman sangat baik," kata Suster Yemi kepada Surya Malang, Rabu (14/12/2016).
Baca juga: Profil Monika Mahasiswi Kristen Dapat Nilai A Mata Kuliah Al-Islam di Universitas Muhammadiyah
Suster Yemi menceritakan, awalnya ia memang bertanya-tanya, apakah ia akan diterima atau tidak di UMM.
Pasalnya, ia tahu kalau UMM adalah kampus yang berbasis Islam.
Namun Suster Yemi menjawab sendiri keraguannya itu dengan menjatuhkan pilihah kuliah di UMM.
"Soalnya, di kampus lain belum ada kelas akhir pekan. Hanya di UMM," tambahnya mengatakan.
Awal-awal kuliah, Suster Yemi masih terkesan canggung.
Namun seiring berjalannya waktu, kini ia bisa berbaur dengan teman-teman yang lain.
Bagi Suster Yemi, keakraban itu adalah simbol bahwa ia diterima.
Busana Suster Yemi yang tidak berubah warna dan bentuk kerap menjadi pertanyaan teman sekelas.
Bahkan ada yang ingin membantu memberi kerudung warna baru agar suster Yemi tidak memakai kerudung yang itu-itu saja.
Tapi dengan interaksi itu, saling mengenal justru terbangun. Itu sekaligus menjadi kesempatan Suster Yemi memperkenalkan apa yang ia yakini.
Bagi suster Yemi, busana seperti itu adalah identitas bahwa dirinya seorang pemuka agama.
"Inilah identitas kami. Mereka menjaga saya. Kita saling mengerti. Mungkin kalau orang tidak mengerti, akan melihat sesama sebagai musuh," ujarnya.
Suster Yemi tidak berbeda dengan mahasiswa lainnya.
Di UMM, ada namanya mata kuliah Al Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK).
Setiap mahasiswa menerima mata kuliah ini.
Tak terkecuali suster Yemi.
Justru dengan mengikuti AIK, suster Yemi bisa mengetahui Islam seperti apa.
"Muhammadiyah adalah Islam yang nasionalis," tegasnya mengatakan.
Mochamad Rofik, teman sekelas suster Yemi mengungkapkan kehadiran Suster Yemi membuat suasana di dalam kelas semakin hidup.
Bahkan Rofik menganggap suster Yemi bukan sekadar pemuka agama, melainkan teman sebaya.
"Secara akademik seperti biasa. Kayak teman-teman yang lain. Bahkan menganggap dia bukan pemuka agama," kata lelaki asli Malang itu.
Kehadiran suster Yemi menjadi teman dialog tentang keberagaman dan pembangunan Indonesia, khususnya di Nusa Tenggara Timur (NTT) karena Suster Yemi memang berasal dari NTT.
"Ia menjadi teman bercanda dan tertawa juga," ujar mantan aktivis IMM itu.
Kepala Humas dan Protokoler UMM Rina Wahyu Setyaningrum mengatakan, UMM memang terbuka kepada siapapun yang ingin belajar.
Meskipun lembaga pendidikan milik Muhammadiyah, saat ini ada ratusan mahasiswa non muslim yang menempuh studi di UMM.
Ada 56 program studi (prodi) di UMM.
Setiap prodi ada mahasiswa non-Muslim.
Ada dari Hindu, Budha, Konghucu, pun Nasrani.
"Ini adalah pengenjewantahan dari Muhammadiyah untuk bangsa. Kampus Islam yang kebangsaan. Kami akan memperlakukan mereka sama saja seperti mahaiswa yang lain," paparnya.
Terkait mata kuliah AIK, Rina menegaskan mata kuliah itu bertujuan untuk mengenalkan Muhammadiyah dan sejarahnya. Sebagai mata kuliah, tentu saja AIK dimaksudkan sebagai ilmu pengetahuan.
Menurut Rina, hal itu yang menjadi alasan suster Yemi merasa aman dan nyaman belajar di Kampus Putih.
"Bukan sebagai sarana untuk mendoktrin atau mengubah keyakinan mereka. Kalau pun misalnya suatu saat mereka ingin mengenal dan memperdalam Islam, itu hak mereka," katanya menutup.(*)
Berita Viral
biarawati kuliah di Universitas Muhammadiyah
Universitas Muhammadiyah Malang
Islam
mahasiswi Kristen dapat nilai A mata kuliah Islam
Penjelasan Lengkap PP Muhammadiyah soal Banyak Non-Muslim Kuliah di Universitas Muhammadiyah |
![]() |
---|
Birawati Ermelinda A Hale Juga Kuliah di Universitas Muhammadiyah hingga Belajar Bahasa Arab |
![]() |
---|
Profil Monika Mahasiswi Kristen Dapat Nilai A Mata Kuliah Al-Islam di Universitas Muhammadiyah |
![]() |
---|
Viral di TikTok Mahasiswi Kristen Dapat Nilai A Mata Kuliah Al-Islam di Universitas Muhammadiyah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.