Pasien Cuci Darah Lomba Makan Kerupuk
Pasien Cuci Darah Lomba Makan Kerupuk, Amankah? Ketahui 4 Makanan Perlu Dibatasi Pasien Hemodialisis
Sejumlah pasien HD yang sedang terbaring di tempat tidur dengan semangat mengikuti kompetisi makan kerupuk.
TRIBUN-TIMUR.COM - Pasien cuci darah lomba makan kerupuk di sebuah rumah sakit hebohkan dunia maya.
Sementara video ini menjadi viral dan mendapatkan perhatian luas, pertanyaan muncul mengenai makanan yang sebaiknya dibatasi oleh pasien cuci darah.
Pasien HD memang perlu memperhatikan jenis makanan yang mereka konsumsi untuk menjaga kesehatan dan meminimalkan risiko komplikasi.
Sebelumnya, video berdurasi 1 menit 59 detik tersebut, terlihat sejumlah pasien yang sedang terbaring di tempat tidur dengan semangat mengikuti lomba makan kerupuk.
Beberapa perawat dan pendamping pasien berperan sebagai orang yang memegang kerupuk.
Mereka terlihat membawa kayu dan tali untuk mengikat kerupuk, lalu mengarahkan kerupuk ke mulut pasien HD agar bisa dikunyah.
Tampak juga bahwa para pasien sedang menjalani terapi Hemodialisa (HD).
Ini terlihat dari beberapa jarum yang menempel di tangan mereka, serta selang yang berfungsi membawa darah kotor ke mesin penyaring.
Pasien diharuskan memakan kerupuk yang digantung tersebut sampai habis, baik dalam posisi berbaring maupun duduk.
Peserta lomba makan kerupuk terlihat sangat antusias, bahkan terdengar suara tawa dari dalam ruangan Unit Pelayanan Hemodialisa.
Lantas, apa saja makanan yang perlu dibatasi saat hemodialisis?
4 Makanan yang Perlu Dibatasi saat Hemodialisis
Dikutip dari alodokter.com, Ada perubahan dalam pola makan yang perlu Anda perhatikan ketika Anda harus menjalani hemodialisis.
Makanan-makanan tertentu perlu dibatasi untuk meringankan kerja ginjal dan mencegah komplikasi di kemudian hari.
Baca juga: Heboh Lomba Makan Kerupuk Pasien HD di Rumah Sakit, Apa Itu HD atau Hemodialisis?
Hemodialisis atau cuci darah adalah prosedur yang bertujuan untuk membantu ginjal dalam membersihkan darah dari zat-zat yang tidak dibutuhkan oleh tubuh.
Meskipun demikian, prosedur ini tidak bekerja seoptimal ginjal yang sehat, sehingga beberapa zat sisa maupun cairan mungkin masih menumpuk di tubuh.
Oleh karena itu, pasien hemodialisis perlu membatasi asupan cairan dan makanan tertentu.
Dokter mungkin akan meminta pasien untuk membatasi jenis makanan tertentu selama masih menjalani prosedur cuci darah.
Berikut adalah beberapa diet atau makanan yang perlu dibatasi saat menjalani hemodialisis:
1. Cairan
Ginjal yang sudah tidak berfungsi dengan baik tidak dapat membuang semua cairan yang dikonsumsi sehingga dapat menyebabkan kelebihan cairan dalam tubuh.
Kondisi ini bisa membebani kerja jantung dan paru-paru.
Baca juga: Viral Lomba Makan Kerupuk Pasien Cuci Darah di RS, Netizen: Imun Auto Naik, Langsung Semboooohhhh!
Dokter atau ahli gizi akan menentukan berapa banyak cairan yang bisa dikonsumsi setiap harinya, termasuk cairan di dalam makanan, seperti kari, sup, puding, dan es krim.
Untuk mengurangi cairan di dalam tubuh, Anda dianjurkan untuk:
- Menghindari makanan asin
- Mengurangi rasa haus dengan makan permen bebas gula atau anggur beku
- Memantau jumlah cairan yang dikonsumsi menggunakan tempat minum khusus
2. Fosfor
Pantangan hemodialisis berikutnya adalah makanan yang mengandung fosfor.
Fosfor dapat menumpuk di darah ketika ginjal tidak berfungsi dengan baik.
Tingginya kadar fosfat dapat menyebabkan kulit gatal, kerusakan tulang, dan pengerasan pembuluh darah.
Hindarilah mengonsumsi makanan yang mengandung fosfor dalam jumlah tinggi, seperti daging merah, ikan, susu dan produk olahannya, sereal, kentang, brokoli, roti, minuman cokelat, soda, bir, dan wine.
Baca juga: Siapa Pemilik Mobil Hitam Berjalan Pelan Halangi Ambulans yang Bawa Pasien Cuci Darah
3. Kalium (potasium)
Makan terlalu banyak kalium ketika ginjal sedang sakit dapat membuat otot menjadi lemah dan memengaruhi detak jantung, bahkan mungkin menyebabkan serangan jantung.
Maka dari itu, dianjurkan untuk membatasi makanan yang memiliki kandungan kalium tinggi, seperti alpukat, jeruk, pisang, kelapa, delima, melon, mangga, tomat, kurma, ubi, sereal, kacang-kacangan, jamur, bayam, kopi, cokelat, dan kentang.
4. Garam
Pantangan hemodialisis terakhir adalah garam (sodium).
Terlalu banyak garam dalam tubuh dapat menyebabkan sejumlah masalah, seperti pembengkakan, tekanan darah tinggi, sesak napas, dan penumpukan cairan di sekitar jantung dan paru-paru.
Untuk itu, hindarilah makanan-makanan yang tinggi garam, seperti mie instan, makanan kaleng, keju, daging olahan, dan kerupuk.
Sebaliknya, Anda dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung protein, seperti daging ayam, ikan, telur, dan kacang kedelai.
Gunanya untuk mengganti asupan protein yang terbuang ketika proses cuci darah berlangsung.
Sebagai catatan, bila Anda akan atau sedang menjalani proses hemodialisis, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter terkait pola makan yang sesuai kondisi dan kebutuhan Anda, sebab makanan yang dianjurkan atau perlu dibatasi selama hemodialisis bisa berbeda pada tiap orang.(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.